Peran Istimewa Perempuan di PT MPG Nagan Raya

Sejak awal PT MPG dibangun, wanita yang pernah menempuh pendidikan Strata Dua (S2) Bahasa Mandarin ini dihadapkan dengan pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan konstruksi, termasuk pula proses perizinannya.

“Jadi kalau pun dibilang bisa berbahasa Mandarin, namun ada banyak hal lain yang masih perlu dipelajari kembali seperti istilah yang memang ada kalanya sulit ditemukan di kamus,” jelasnya.

Perbedaan budaya yang ada di antara dirinya dengan para pekerja Tiongkok seperti dalam hal berkomunikasi, gestur tubuh, serta intonasi saat berkomunikasi juga menjadi tantangan tersendiri bagi Surati dalam menjalankan pekerjaan.

Namun di balik semua itu, perannya sebagai perempuan yang telaten tekun turut menyumbang efek positif bagi keberhasilan pembangunan PT MPG beberapa waktu lalu.

Sejak awal dibangun, PT MPG terus berusaha merekrut para karyawan, terutama karyawan lokal.

General Manager PT MPG, Yang Kai, pernah menyampaikan, bahwa keterlibatan masyarakat lokal di proyek yang dibangun oleh PT MPG memang sangat penting. “Hal tersebut tentu dapat menunjang kesuksesan perusahaan.” ujarnya.

Di balik keberhasilan PT MPG selama ini dalam proses menjadi perusahaan penyedia energi listrik yang mumpuni, peran para perempuan di dalamnya memang tak bisa dikesampingkan.

Selain Sarah, Surati, dan Amanda, masih ada perempuan-perempuan lainnya yang terus menopang tegaknya PT MPG. (*)