Perlindungan Sosial Ketenagakerjaan di Sektor Industri Energi Berisiko Tinggi Merupakan Keharusan

Setiap pekerja, terutama di industri berisiko tinggi seperti ini, membutuhkan perlindungan dari program jaminan ketenagakerjaan. Jaminan ini memberikan rasa aman bagi kami dan keluarga yang kami tinggalkan di rumah.

SERAMBINEWS.COM  - SARAH Nadia, perempuan tangguh asal Lampaya, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, tahu betul bahwa bekerja di industri energi besar bukanlah hal yang tanpa risiko. Dengan pengalaman bertahun-tahun sebagai engineer di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), Sarah tak hanya mengelola 16 bawahan laki-laki pada departemen operasi boiler di PT Meulaboh Power Generation (MPG), tapi juga menjadi advokat penting bagi penerapan keselamatan kerja di tempat kerjanya, termasuk pentingnya jaminan perlindungan sosial ketenagakerjaan.

Bagi Sarah, keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya formalitas, melainkan keharusan. "Kami bekerja di lingkungan berbahaya. Tekanan uap di PLTU ini mencapai 17,44 MPa, jauh di atas tekanan atmosfer normal yang hanya 101 kPa," jelasnya. Bahaya ledakan uap, debu batubara, dan bekerja di ketinggian adalah risiko nyata yang dihadapi pekerja setiap hari. Namun, tantangan ini membuat Sarah semakin menyadari pentingnya perlindungan sosial bagi pekerja.

Kisah hidup Sarah dipenuhi perjuangan dan kehilangan. Ayahnya yang bekerja di pabrik kapur sebagai pekerja lepas tanpa jaminan perlindungan kerja dari negara, meninggal mendadak karena penyakit jantung. Ketiadaan skema jaminan sosial bagi sang ayah--yang sehari-hari menghadapi bahaya debu kapur tanpa perlindungan asuransi--membuat Sarah menyadari bahwa perlindungan tenaga kerja bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele. Pengalaman pahit ini menjadi salah satu motivasinya untuk memperjuangkan keselamatan kerja di tempatnya bekerja.

“Setiap pekerja, terutama di industri berisiko tinggi seperti ini, membutuhkan perlindungan dari program jaminan ketenagakerjaan. Jaminan ini memberikan rasa aman bagi kami dan keluarga yang kami tinggalkan di rumah,” ungkap Sarah penuh semangat. Ia juga mengenang insiden tragis yang terjadi di lingkungan kerja sebelumnya. Seorang pekerja meninggal dunia setelah terjatuh dari ketinggian 10 meter akibat tersetrum saat mengganti lampu, karena tidak menggunakan alat pelindung seperti body harness. "Insiden ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya mematuhi protokol keselamatan. Adanya perlindungan kerja dari program negara bisa membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan," tambahnya.

Dukung program zero accident
Berkat dedikasi Sarah dan rekan-rekannya, PT Meulaboh Power Generation menerima penghargaan Zero Accident Award dari Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia pada 6 Agustus 2024. Penghargaan ini diberikan atas prestasi perusahaan dalam mencapai 1.725.738 jam kerja tanpa kecelakaan kerja dari 1 November 2020 hingga 31 Oktober 2023. 

Sarah percaya bahwa prestasi ini tidak mungkin tercapai tanpa program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang kuat. Dengan pengalaman dan dedikasinya, Sarah kini menjadi salah satu tokoh Best Employee di PT MPG yang mendorong pentingnya kolaborasi antara perusahaan dan pekerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat.

Sebagai salah satu program nasional yang dirancang untuk melindungi tenaga kerja dari berbagai risiko kerja, jaminan sosial ketenagakerjaan menyediakan manfaat besar, seperti perlindungan kecelakaan kerja, jaminan kematian, hingga jaminan hari tua. Sarah melihat sendiri bagaimana kehadiran program ini memberikan ketenangan bagi dirinya dan rekan-rekannya. Sebagai engineer yang bertanggung jawab atas tim dengan risiko kerja tinggi, Sarah secara rutin mendorong para pekerjanya untuk patuh terhadap standar keselamatan dan memanfaatkan program jaminan sosial yang tersedia.

Melalui perannya sebagai engineer, Sarah Nadia terus menginspirasi banyak orang, terutama kaum perempuan, untuk berani mengambil peran penting di sektor industri yang penuh tantangan. Ia berharap perusahaan-perusahaan lain juga dapat memberikan perhatian besar pada kesejahteraan pekerja melalui kolaborasi dengan penyelenggara program perlindungan ketenagakerjaan. Dengan dedikasi dan semangat yang ia tunjukkan, Sarah tidak hanya membuktikan bahwa perempuan bisa bersaing di dunia industri, tapi juga menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan manusiawi. (*)