Opini
Mengenal Penyakit Ginjal Kronis
Renin berperan mengontrol tekanan darah dan mengatur keseimbangan cairan tubuh manusia. Kalsitriol berperan mengatur keseimbangan kalsium dan Vitamin
Prioritas layanan
Kebijakan kesehatan memasukkan penyakit ginjal kronis sebagai prioritas layanan kesehatan, memastikan pembiayaan berkelanjutan, memantau beban dan dampak penyakit, tindakan multisektor, meningkatkan kesehatan ginjal melalui upaya meningkatkan dan memperbaiki gaya hidup sehat pada masyarakat dan mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Kebijakan juga mampu mengatasi faktor-faktor penentu sosial dalam kesehatan, yang merupakan faktor utama yang meningkatkan risiko dan keparahan penyakit ginjal. Perlunya perbaikan dalam hal promosi kesehatan ginjal, serta pencegahan primer dan sekunder penyakit ginjal. Berkaitan dengan hari ginjal sedunia yang jatuh pada minggu kedua bulan Maret setiap tahunnya promosi kesehatan ginjal sangat penting dilakukan.
Promosi kesehatan ginjal mulai dari lini terdepan layanan kesehatan seperti Puskesmas dengan memberikan edukasi pentingnya pengendalian penyakit dasar utama penyebab PGK. Masyarakat wajib mengetahui pentingnya kendali gula darah dan kendali tekanan darah serta deteksi dini dengan evaluasi fungsi ginjal secara berkala setiap 3 bulan.
Pemangku kebijakan juga perlu melakukan evaluasi dan menilai apakah evaluasi fungsi ginjal ini sudah dapat dilakukan oleh Puskesmas. Pengatur kebijakan juga dapat bekerja sama departemen terkait penyampaian informasi kesehatan dan deteksi dini penyakit melalui televisi, radio dan koran.
Sistem kesehatan mengintegrasikan perawatan penyakit ginjal ke dalam perawatan primer, menetapkan standar kualitas, memasukkan diagnostik dan pengobatan yang diperlukan. Kualitas asuransi mampu mengatur dan memantau mutu obat serta memberikan dukungan yang proporsional sesuai keparahan penyakit.
Dalam hal ini perlu kerja sama yang baik antara sistem layanan kesehatan masyarakat dengan pihak asuransi kesehatan dalam mempermudah prosedural administrasi dan rujukan sehingga layanan kesehatan dapat lebih optimal dan mencakup seluruh kalangan masyarakat.
Kemampuan pasien untuk memahami kebutuhan kesehatan, membuat pilihan yang sehat dan keluarga mampu memberikan dukungan psikososial. Komunikasi harus dimulai dengan memberikan informasi berkualitas, memberikan pemahaman terhadap pasien dan sering kali keluarga. Kurangnya informasi kesehatan, komunikasi yang buruk, dan ketidakpercayaan mempengaruhi kualitas kesehatan pasien. Hal lain juga memerlukan perhatian adalah kualitas obat generik, harga obat serta ketersediaan obat, pemakaian obat yang banyak dan teknologi digital.
Hal lain yang menarik di Indonesia yang sangat luas dengan kondisi geografis yang terdiri atas banyak pulau dan pegunungan sehingga jarak tempuh untuk mencapai fasilitas kesehatan cukup jauh dengan sarana transportasi yang sangat terbatas dan tidak kontinu.
Masyarakat kurang terjangkau dengan fasilitas kesehatan. Tingkapan pendapatan dan Pendidikan masyarakat juga mempengaruhi kemampuan akses kesehatan. Walaupun pemerintah menjamin asuransi kesehatan terhadap masyarakat, namun akses layanan kesehatan tidak optimal akibat jarak tempuh yang jauh dan membutuhkan biaya tinggi. Evaluasi terhadap fasilitas kesehatan terdekat sangat perlu dilakukan meliputi sumber daya manusia, kelengkapan penunjang diagnosis dan obat obatan.
Opini Hari Ini
Penulis Opini
Mengenal Penyakit Ginjal Kronis
Dr dr Abdullah
Dr dr Abdullah SpPD KGH
penyakit
Harapan Kepada 17 Guru Besar UIN Ar-Raniry, Penuntun Cahaya Bagi Umat |
![]() |
---|
Humas dan Media di Era Digital, Ibarat Jembatan dan Jalan Membangun Komunikasi dan Citra Institusi |
![]() |
---|
Ayah, Pulanglah dari Warung Kopi, Semai Cinta di Rumah |
![]() |
---|
Haruskah Karya Anak Bangsa Terindeks Scopus |
![]() |
---|
Menyusui dan Dukungan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.