Berita Aceh Tamiang

Jauh dari Sumber Air, Kebakaran Hutan Lindung Dipadamkan Secara Manual

“Sumber air sejauh 4 kilometer, tidak terjangkau. Petugas kami hanya bisa memadamkan api secara manual,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Dok Warga
Kawasan hutan lindung di Aceh Tamiang terbakar sejak Kamis (13/3/2024). Warga mendesak aparat penegak hukum bertindak tegas terhadap pelaku. 

“Sumber air sejauh 4 kilometer, tidak terjangkau. Petugas kami hanya bisa memadamkan api secara manual,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery, Jumat (15/3/2024).

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Tamiang Hulu, Aceh Tamiang dilakukan secara manual, akibat tidak terjangkaunya sumber air ke lokasi kejadian.

Petugas gabungan yang didominasi tim dari BPBD dan Satgas SAR Aceh Tamiang sebanyak 45 orang, dipaksa hanya menggunakan ranting dahan pohon untuk menjinakkan api dengan cara dipukul.

“Sumber air sejauh 4 kilometer, tidak terjangkau. Petugas kami hanya bisa memadamkan api secara manual,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery, Jumat (15/3/2024).

Bayu, sapaannya mengatakan laporan kebakaran hutan ini sudah mereka terima sejak Rabu (12/3/2024) malam.

Malam itu juga dia mengerahkan tim BPBD dan Satgas SAR ke lokasi kejadian.

“Subuh kami langsung beraksi,” ungkapnya.

Proses pemadaman ini diakui Bayu tidak semudah yang dibayangkan.

Untuk menjangkau titik api dibutuhkan perjuangan ekstra keras karena akses jalan berbukit.

Petugas harus melalui jalan berbukit sejauh 15 kilometer dengan kendaraan dan dilanjutkan jalan kaki 4 kilometer.

Sejumlah armada pemadam kebakaran yang sudah diboyong ke tempat kejadian perkara, terpaksa ditinggal karena tidak bisa menerobos hutan.

Baca juga: Cerita Seorang Polisi Jualan Mi Caluk Demi Bantu Orangtuanya Saat Ramadhan

“Damkar tidak bisa difungsikan, kondisi medan memaksa kami memadamkan api secara manual,” sambungnya.

Dari lokasi kejadian diketahui titik api pertama berada di Kampung Rongoh, Kecamatan Tamiang Hulu.

Kawasan ini dulunya milik sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved