Citizen Reporter

Memetik Manfaat dari Lawatan Tim Erasmus

Pada kegiatan yang kami hadiri di Bangalore ini, pematerinya berasal dari negara-negara Uni Eropa, khususnya Cyprus, Spanyol, dan Portugal.

Editor: mufti
IST
Prof. Dr. YUSNI, M.Kes., AIF., Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) Darussalam, Banda Aceh, melaporkan dari Bangalore, India 

Spirit Project USK ke Bangalore, India

Prof. Dr. YUSNI, M.Kes., AIF., Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) Darussalam, Banda Aceh, melaporkan dari Bangalore, India

Tahun 2024 merupakan tahun ketiga bagi Spirit Project Universitas Syiah Kuala (USK) yang didanai oleh Erasmus+Programme of the European Union berkegiatan di Aceh.

Secara berkala dilakukan juga pertemuan di luar Aceh, bahkan di luar Indonesia, misalnya di India dan Sri Lanka.

Kegiatan tahun ini mengusung tema “Sport and Physical Education as A Vehicle for Inclusion and Recognition in India, Indonesia, and Sri Lanka” yang dilaksanakan di Bangalore, India.

Di sini terdapat sejumlah kampus, di antaranya Bangalore University dan International School Business & Research (ISBR) Bangalore. Nah, ISBR inilah yang menjadi tuan rumah dari kegiatan yang kami ikuti.

Bangalore atau Bengaluru sendiri merupkan ibu kota Karnataka. Selain merupakan ibu kota, Bengalore merupakan kota terbesar di negara bagian India, Karnataka.

Kota ini juga dijuluki “Taman Kota”, karena taman-taman, bunga, dan barisan pepopohannya yang indah, menyejukkan mata.

Merujuk Wikipedia, Bangalore merupakan kota terbesar ketiga dan metropolitan terbesar kelima di India dengan populasi pada tahun 2001 sebanyak 6,5 juta jiwa.

Sebelum 1 November 2014, nama kota ini adalah Bangalore. Perubahan nama menjadi Bengaluru diajukan sejak 1 November 2006 bersama-sama dengan sepuluh kota lainnya di negara bagian Karnataka.

Setelah India mendapatkan kemerdekaan pada tahun 1947, Bengalaru berevolusi menjadi sebuah ‘hub’ produksi untuk industri berat seperti Hindustan Aeronautics Limited dan India Space Research Organization.

Dalam dekade terakhir, pendirian dan sukses perusahaan-perusahaan teknologi tinggi di Bangaluru telah menyebabkan pertumbuhan teknologi informatika (TI) di India. Perusahaan TI di Bengaluru mempekerjakan sekitar 30 persen dari satu juta profesional bidang TI di India.

Bangalore sendiri merupakan kota metropolitan dan juga kota ketiga terpadat di India. Kota ini sangat unik karena brand-nya sebagai kota TI dan inovasi terbesar di India, layaknya Kota Silicon Valley-nya Amerika Serikat.

Teknologi yang berkembang pesat menjadikan kota ini sebagai salah satu referensi untuk belajar IT dan inovasi di India.

Pada kegiatan yang kami hadiri di Bangalore ini, pematerinya berasal dari negara-negara Uni Eropa, khususnya Cyprus, Spanyol, dan Portugal.

Pemateri dari Asia juga diundang untuk menyampaikan materi terkait bagaimana mengembangkan ‘event’ olahraga dan meningkatkan prestasi atlet secara terintegrasi dengan melibatkan pakar dari multidisiplin.

Tidak hanya fokus pada olahraga prestasi, kegiatan ini juga membahas tentang bagaimana membudayakan masyarakat untuk berolahraga dan menerapkan gaya hidup (lifestyle) sehat melalui olahraga dan pola makan sehat dan seimbang.

Kegiatan ini terdiri atas beberapa agenda, yaitu penyampaian laporan tahunan project Spirit Erasmus Plus, konferensi-konferensi internasional, diskusi panel, fun walk (jalan santai), dan study tour untuk observasi terkait fasilitas olahraga di Bangalore, India.

Peserta kegiatan

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari empat negara, yakni Indonesia, India, Sri Lanka, dan Eropa yang masing-masing negara diwakili oleh 4-6 peserta. Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh merupakan salah satu wakil dari Indonesia, selain Universitas Sumatera Utara (USU) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

USK mengirimkan delegasi yang terdiri atas empat orang, yakni Prof Dr Hizir (Direktur Pascasarjana USK) sebagai koordinator dari kegiatan ini, saya sendiri (Prof Dr Yusni MKes., AIF,  Dosen  Fakultas Kedokteran), Dr Yeni Marlina SPd, MPd, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan satu mahasiswa S-2 Magister Pendidikan Olahraga USK, yakni Hardian SPd.

Prof Dr Hizir sebagai salah satu pemateri pada diskusi panel mengangkat tema tentang “recognition and inclusion in sport in select Asian and European Countries”. Direktur Pascasarjana USK ini membahas terkait teknologi dan olahraga.

Selama enam hari

Kegiatan ini dilaksanakan selama enam hari, mulai dari hari Kamis, 29 Februari sampai dengan Selasa, 5 Maret 2024.

Kegiatannya menitikberatkan pada pengembangan olahraga prestasi untuk atlet dan juga masyarakat yang berkebutuhan khusus (disabilitas).

Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kebiasaan hidup sehat masyarakat melalui penerapan gaya hidup sehat dengan berolahraga dan mengatur pola makan yang sehat dan seimbang.

‘Output’ atau luaran dari kegiatan ini adalah akan melahirkan kerja sama antara negara-negara Uni Eropa dan Asia di bidang olahraga dan kesehatan. Inilah salah satu manfaat yang akan dipetik USK dari forum ini.

Mengingat penting dan strategisnya tujuan dari kegiatan ini, sangat wajar USK mengirimkan delegasinya ke forum ini. Demikian pula untuk masa-masa mendatang.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved