Jurnalisme Warga
Se'u, Ikan Awetan Produk Entrepreneur Siswa SMAN 1 Pulo Aceh
Pantai berpasir putih, air laut yang jernih, dan kehidupan laut yang kaya akan spesies menjadi daya tarik utama. Saat ini, Pulo Aceh masih menjadi p
FITRIADI, S.Pd.I., M.Pd., Wakil Kepala Humas SMKN 1 Al-Mubarkeya Aceh Besar dan Sekretaris Wilayah IGI Provinsi Aceh, melaporkan dari Pulo Aceh, Aceh Besar
Pulo Aceh, surga tersembunyi di barat laut Indonesia, merupakan kecamatan kepulauan yang mengagumkan di Kabupaten Aceh Besar. Dengan letak geografisnya yang memukau dan kaya akan keanekaragaman hayati, Pulo Aceh menawarkan panorama yang menakjubkan bagi siapa pun yang beruntung mengunjunginya.
Perjalanan menuju ke sana hanya bisa dilakukan dengan perahu mesin atau boat, memakan waktu dua jam menyusuri perairan dari Banda Aceh.
Dengan topografi yang beragam, dari perbukitan hingga pantai yang memukau, Pulo Aceh memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata yang menarik dan pengembangan pusat ekonomi berbasis pesisir.
Meski demikian, keelokan alam Pulo Aceh tidak bisa disangkal.
Pantai berpasir putih, air laut yang jernih, dan kehidupan laut yang kaya akan spesies menjadi daya tarik utama.
Saat ini, Pulo Aceh masih menjadi permata tersembunyi yang menunggu untuk diungkap ke permukaan.
Di tengah gemerlap samudra, terdapat sebuah "mercusuar pendidikan" yang menyinari kehidupan masyarakat Kecamatan Pulo Aceh.
SMA Negeri 1 Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar, sebuah sekolah di daerah kepulauan, telah menjelma menjadi tonggak penting dalam mencerdaskan anak bangsa di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).
Meskipun terbatasnya sumber daya dan tantangan geografis, SMA Negeri 1 Pulo Aceh tetap berpegang teguh pada komitmennya untuk memberikan pendidikan terbaik bagi putra-putri di kepulauan tersebut.
Kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal, penggunaan teknologi sebagai alat pembelajaran, dan kolaborasi dengan komunitas sekitar, menjadi beberapa upaya yang dilakukan oleh sekolah ini.
Tak heran, lulusan SMA Negeri 1 Pulo Aceh menjadi harapan baru bagi Aceh Besar. Mereka tidak hanya membawa pulang ijazah, tetapi juga semangat, pengetahuan, dan nilai-nilai luhur yang ditanamkan selama bertahun-tahun di bangku sekolah.
Sebagai "mercusuar pendidikan" di tengah kepulauan, SMA Negeri 1 Pulo Aceh terus bercahaya, memancarkan harapan bagi masyarakatnya, dan menjadi bukti nyata bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih cerah.
SMA Negeri 1 Pulo Aceh, sebuah lembaga pendidikan yang terletak di tengah keindahan Pulo Nasi, memegang peran sentral dalam membentuk pendidikan yang erat kaitannya dengan kekayaan sumber daya alam laut di sekitarnya.
Dikelilingi oleh lautan yang melimpah berupa ikan, sekolah ini menjadi pusat pembelajaran yang unik dan menginspirasi bagi siswa.
Sekolah ini dipimpin oleh Anwar SPd, yang memiliki 70 orang jumlah siswa, 17 orang guru, dan empat tenaga kependidikan. Terletak di Alue Riyeung, Kecamatan Pulo Aceh, SMA Negeri 1 Pulo Aceh bukan sekadar sebuah institusi pendidikan. Ia adalah harapan, mimpi, dan jalan bagi generasi muda Aceh Besar untuk menggapai cita-cita mereka.
Meskipun terisolasi secara geografis, semangat dan dedikasi guru serta siswa SMA Negeri 1 Pulo Aceh tidak pernah surut. Laut yang indah telah menjadi laboratorium alam bagi eksplorasi ilmiah, tempat guru-guru di sekolah ini mengintegrasikan potensi lingkungan sekitar dalam kurikulum.
Pendidikan di SMA Negeri 1 Pulo Aceh tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang keberlanjutan sumber daya alam. Guru dan siswa terlibat dalam proyek-proyek penelitian yang terkait dengan perikanan, menggali potensi ekonomi, dan menjaga keberlanjutan sumber daya laut.
Keberadaan SMA Negeri 1 Pulo Aceh di tengah-tengah masyarakat nelayan memberikan peluang untuk kolaborasi erat dengan komunitas sekitar. Program kewirausahaan dan pelatihan praktis tidak hanya mempersiapkan siswa untuk karier akademis, tetapi juga memberikan keterampilan nyata dalam mengelola potensi bisnis berbasis kelautan.
Dengan latar belakang alam yang memukau dan pendekatan pendidikan yang terintegrasi dengan kearifan lokal, SMA Negeri 1 Pulo Aceh menjadi lembaga pendidikan yang membentuk siswa-siswanya menjadi individu yang terampil. Di samping, peduli lingkungan dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Menurut Syukri SPd MSi, salah seorang guru Prakarya dan Kewirausahaan dari SMA Negeri 1 Pulo Aceh, dia memainkan peran kunci dalam membentuk jiwa entrepreneurship siswa. Dengan fokus pada kearifan lokal yang merupakan warisan turun-temurun, yaitu produksi Se'u, jenis bahan pangan awetan berasal dari ikan yang dihasilkan dari laut Pulo Aceh.
Membuat Se'u, kata Syukri, juga sangat mudah, yaitu persiapan ikan kecil "awo" (awu-awu) dari Pulo Aceh untuk santapan lezat di pulau eksotis tersebut. Ikan kecil yang dikenal dengan sebutan "awo" atau "taman" menjadi primadona kuliner di daerah kepulauan ini.
Cara membuat Se'u
Langkah awal dalam menyajikan ikan tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan.
Pertama-tama, ikan harus dibersihkan dengan saksama. Setelah itu, langkah berikutnya adalah menggaraminya.
Garam menjadi unsur penting dalam proses ini, bahkan tidak jarang sebelumnya garam dimasukkan ke dalam botol sekitar 1 sendok makan untuk memastikan proses fermentasi yang sempurna.
Ikan kemudian dimasukkan ke dalam botol kemasan dan ditutup rapat.
Proses selanjutnya adalah menunggu hingga masa fermentasi mencapai 40 hari. Setelah itu, ikan siap disajikan untuk dikonsumsi. Pada kegiatan praktik baik (best practice) di sekolahnya, Syukri berhasil menggabungkan kearifan lokal dengan pembelajaran praktis yang berbasis proyek dan penerapan kewirausahaan berkelanjutan. Sehingga, dapat membangunkan jiwa entrepreneur para siswa di Pulo Aceh.
Kearifan lokal menjadi landasan bagi pendekatan pembelajaran ini. Awalnya, Syukri membimbing siswa untuk menjelajahi kearifan lokal, memperkenalkan nilai-nilai lokal, dan menyoroti keunikan produk-produk tradisional.
Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya memahami akar budaya mereka, tetapi juga mengembangkan rasa kecintaan terhadap warisan lokal.
Praktik baik ini melibatkan siswa secara langsung dalam proses produksi Se'u. Dalam setiap tahap, siswa tidak hanya mempelajari keterampilan teknis yang diperlukan, tetapi juga mendapatkan wawasan tentang manajemen produksi dan tata kelola bisnis.
Syukri bukan hanya mengajarkan siswa bagaimana memproduksi Se'u, melain juga menanamkan konsep kewirausahaan berkelanjutan. Aspek ekologi, sosial, dan ekonomi dipertimbangkan, memastikan bahwa siswa tidak hanya menjadi pengusaha yang sukses, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Kegiatan guru SMA Negeri 1 Pulo Aceh ini juga membangun jembatan antara siswa dan komunitas lokal (nelayan dan masyarakat desa).
Dengan memfasilitasi kolaborasi, siswa mendapatkan pandangan yang lebih dalam tentang cara menjaga keberlanjutan bisnis Se'u,seperti mendapatkan ikan secara kontinyu dan mendapat dukungan langsung dari komunitas.
Dalam membangun jiwa untuk pemasaran berbasis komunitas, Syukri mengajarkan siswa memasarkan produk Se'u secara lokal. Dia membimbing siswa dalam memahami preferensi pasar lokal. Strategi pemasaran ini tidak hanya memperkuat keterampilan pemasaran siswa, tetapi juga membangun konektivitas yang erat antara produk dan komunitas.
Dengan pendekatan ini, SMA Negeri 1 Pulo Aceh bukan hanya sekadar sekolah. Akan tetapi, menjadi pusat pembelajaran yang mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia nyata dengan keterampilan yang komprehensif, peduli terhadap lingkungan, dan siap menjadi pemimpin di masa depan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.