Berita Banda Aceh

Perkebunan Sawit dan Masyarakat Saling Membutuhkan, Dr Ismadi: di Aceh Sudah Serap 578 Ribu Pekerja

Ini dikarenakan kelapa sawit selalu menjadi primadona sebagai penyumbang terbesar devisa negara.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/AGUS RAMADHAN
Ketua Program Studi Budidaya Pertanian Universitas Malikussaleh, Dr Ismadi SP MSi saat menghadiri Silahturahmi Ramadhan anak perusahaan Astra Agro Area Aceh bersama Media di Banda Aceh, Senin (1/4/2024). 

Perkebunan Sawit dan Masyarakat Saling Membutuhkan, Dr Ismadi: di Aceh Sudah Serap 578 Ribu Tenaga Kerja.

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perkebunan kelapa sawit sebagai perkebunan padat karya, dinilai berkontribusi menyerap tenaga kerja dan menumbuhkan ekonomi nasional.

Ini dikarenakan kelapa sawit selalu menjadi primadona sebagai penyumbang terbesar devisa negara.

Hal itu diungkapkan Ketua Program Studi Budidaya Pertanian Universitas Malikussaleh, Dr Ismadi SP MSi saat menghadiri Silahturahmi Ramadhan anak perusahaan Astra Agro Area Aceh bersama Media di Banda Aceh, Senin (1/4/2024).

“Industri kelapa sawit saat ini mampu menyerap kurang lebih 16,2 juta tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung, tentunya dengan ketersediaan lapangan kerja ini dapat meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, kesehatan, dan juga mengurangi kantong-kantong kemiskinan” jelasnya.

Aceh sendiri, lanjut Ismadi saat ini memiliki 565,135 ha lahan kelapa sawit dan diperkirakan telah menyerap 578 ribu tenaga kerja.

Daerah dengan perkebunan kelapa sawit memiliki penurunan tingkat kemiskinan yang lebih signifikan dibandingkan dengan daerah lain, salah satunya di Aceh.

Tak hanya itu, pria yang juga menjabat sebagai Koordinator wilayah Aceh pada Organisasi Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) ini menyebutkan bahwa, kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati paling efisien dibandingkan dengan tanaman pengasil minyak nabati lain.

Padahal secara luasan lahan, area kebun sawit jauh lebih kecil dibandingkan lahan komoditi penghasil minyak nabati lainnya.

Sebagai negara penghasil minyak sawit, Indonesia mempunyai prospek sangat baik untuk mengembangkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan, ditambah dilihat dari fungsinya minyak kelapa sawit menjadi vital yang digunakan sebagai keperluan setiap sendi kehidupan, hingga muncul slogan “no palm oil, no life”.

Ismadi juga menambahkan, kesejahteraan masyarakat melalui adanya industri kelapa sawit tidak lepas dari keberadaan suatu perusahaan di daerah tersebut.

Hal ini karena masyarakat dan perusahaan saling membutuhkan dan bekerjasama, salah satunya dengan adanya tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat sekitar melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

“Hubungan antara sebuah perusahaan dengan masyarakat merupakan hubungan simbiosis saling membutuhkan, masyarakat butuh perusahaan demikian sebaliknya perusahaan memerlukan masyarakat” jelas akademisi yang akrab disapa Is ini”.

Hal senada disampaikan Riduan Manik, Community Development Area Manager Aceh yang juga hadir dalam silahturahmi Ramadhan yang dikemas berbuka puasa pada sore itu.

Riduan menjelaskan bahwa Astra Agro berkomitmen untuk memperkuat aspek keberlanjutan salah satunya dengan meluncurkan Astra Agro Sustainability Aspirations pada tahun 2022 lalu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved