Berita Pidie

Hati-hati Lewati Lintas Beureunuen-Tangse, Jalan Masih Berlumpur, Arus Mudik Bisa Terganggu

Sehingga pengguna jalan setiap harinya harus ekstra hati-hati melintas di ruas jalan berlumpur sepanjang 3 kilometer itu, terutama pengendara roda dua

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/M NAZAR
Tokoh masyarakat Beureunuen, Haji Jamal bersama warga di jalan Tangse, Pidie, Senin (1/4/2024), yang berlumpur. 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Jalan Nasional Beureunuen -Tangse, Pidie masih berlumpur akibat dilintasi puluhan truk pengangkut galian C untuk pembangunan proyek Bendungan Rukoh di Kecamatan Titeu.

Sehingga pengguna jalan setiap harinya harus ekstra hati-hati melintas di ruas jalan berlumpur sepanjang sekitar tiga kilometer itu, terutama pengendara roda dua.

Sebab, tanah berlumpur akan mengenai pakaian pengguna jalan saat dilintasi dumptruck yang mengangkut material proyek.

"Jalan Nasional Tangse memang sangat dikeluhkan warga lantaran kerusakan sangat parah," kata Akmal (25), sopir mopen L300 rute Tangse-Banda Aceh kepada Serambinews.com, Senin (1/4/2024).

Menurutnya, kerusakan jalan nasional kian parah saat dua minggu memasuki bulan suci Ramadhan. 

Lubang besar ditutupi air memenuhi ruas jalan Tangse, sehingga kendaraan harus terperosok ke lubang di badan jalan nasional itu.

"Kalau ada jalan lain, kita akan melintasi jalan alternatif. Sebab, akibat jalan Tangse rusak sehingga komponen mobil bagian bawah sering rusak karena lubang di badan jalan," ujarnya.

Muhammad (35), sopir L300 lainnya di rute Beureunuen-Geumpang kepada Serambinews.com, Senin (1/4/2024), menjelaskan, jalan Tangse yang kini rusak parah harus segera diperbaiki. 

Saat ini, kendaraan susah payah melintasi jalan nasional tersebut.

Pengendara sepeda motor sering bermandi lumpur jalan.

Untuk itu, kata Muhammad, jalan itu harus segera diperbaiki dengan menimbun lubang di atas badan jalan.

"Kami sopir L300 memang tidak basah, tapi wanita yang mengendarai roda dua sangat sayang kita lihat karena terkena lumpur jalan," jelasnya.

Yusmiati (38), warga Dusun Geunie, Kecamatan Tangse kepada Serambinews.com, Senin (1/4/2024), mengatakan, ia sebagai pedagang keliling yang tiga kali dalam satu minggu melintasi jalan berlumpur Tangse dengan sepmor, sangat terganggu dengan jalan berlumpur itu.

"Pakaian saya sering basah dengan lumpur. Bahkan, anak saya terjatuh saat mengendarai sepmor di lubang jalan. Makanya, pemerintah harus cepat memperbaikinya," kata Yusmiati. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved