Berita Banda Aceh

Pemerintah Aceh Tiadakan Pawai Takbiran, Haji Uma: Kurang Bijak, Ini Tradisi Temurun Masyarakat Aceh

Menurut Haji Uma, pawai takbiran telah menjadi tradisi di masyarakat dan bagian dari syiar islami untuk memeriahkan Idul Fitri.

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Pemerintah Aceh Tiadakan Pawai Takbiran Idul Fitri, Haji Uma: Kurang Bijak, Ini Tradisi Temurun Masyarakat Aceh 

SERAMBINEWS.COM - Langkah Pemerintah Aceh yang mentiadakan tradisi pawai takbiran menyambut Idul Fitri 1445 Hijriyah dengan sejumlah alasan dinilai tidak bijak oleh anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma

Menurut Haji Uma, pawai takbiran telah menjadi tradisi di masyarakat dan bagian dari syiar islami untuk memeriahkan Idul Fitri. 

Untuk itu, pemerintah Aceh semestinya mencari solusi dan penyesuaian atas kondisi yang ada serta menyediakan perlindungan dan keamanan untuk pelaksanaannya. 

"Ini tradisi masyarakat yang telah menurun dan bagian dari syiar islami. 

Mestinya, Pemerintah Aceh mencarikan solusi dan penyesuaian dengan kondisi yang ada, disediakan perlindungan dan keamanan dalam pelaksanaannya. Bukan sebaliknya meniadakan", ujar Haji Uma melalui rilis media, Jumat (5/4/2024). 

Baca juga: Cucu Sultan Aceh Minta Takbiran Keliling Tetap Diadakan: Sudah Ada Sejak Masa Sultan Iskandar Muda

Sementara pelaksanaan festival takbiran yang dilaksanakan sebagai penggantinya di Mesjid Raya Baiturrahman menurut Haji Uma hanya bagian terkecil yang aksesnya hanya bagi masyarakat yang terdekat lokasi. 

Namun bagi masyarakat yang jauh dari lokasi tidak dapat merasakan gema kemeriahan Idul Fitri dari kegiatan. 

Haji Uma juga ikut menyayangkan alasan peniadaan pawai takbiran karena adanya pertimbangan untuk menyukseskan proyek strategis nasional (PSN) yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pilkada yang akan digelar di Aceh kedepan nantinya.

"Kita menyayangkan PON dan Pilkada menjadi alasan peniadaan pelaksanaan pawai takbiran Idul Fitri.

 Jangan karena kita ingin menyukseskan proyek strategis nasional, kita malah menghilangkan tradisi yang kita miliki dan jalani secara temurun", pungkas Haji Uma.  

Baca juga: Haji Uma Minta Kementerian Koperasi dan UKM Bangun Pabrik Pengolahan Minyak Kelapa Sawit di Aceh

Diakhir pernyataannya, senator asal Aceh yang kembali terpilih untuk ketiga kalinya ini juga mengatakan bahwa korelasi PSN dan pawai takbiran kurang relevan untuk dikaitkan sebagai alasan. 

Bahkan dengan tradisi semacam ini akan menunjukkan identitas kita sebagai daerah syariat islam serta berdampak positif bagi Aceh, salah satunya sektor pariwisata.

Seperti diketahui, pemerintah Aceh melalui Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh, Zahrol Fajri pawai takbir menyambut Idul Fitri 1445 Hijriyah di Aceh ditiadakan. 

Sebagai gantinya, Festival Takbiran dihelat di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Zahrol menyatakan pawai takbiran tidak dapat digelar sehubungan dengan adanya Program Strategis Nasional yang akan berlangsung di Aceh, yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). 

Alasan lain yaitu adanya beberapa ruas jalan di Banda Aceh yang sedang dalam perbaikan oleh dinas terkait.

Baca juga: Shalat Idul Fitri di Blangpadang, Khatib Mulia Rahman, Imam Munawir, Pawai Diganti Festival Takbiran

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved