Kupi Beungoh
Mengenang Kembali Masa Kejayaan Sultan Iskandar Muda
Mari kita mengenang kembali masa kejayaan Sultan Iskandar Muda, seorang penguasa yang bijaksana, berani, dan penuh dengan keadilan
Oleh Dr. Iswadi, M.Pd*)
Sultan Iskandar Muda, nama yang melegenda dalam sejarah Aceh dan Nusantara.
Kejayaannya mengukir lembaran-lembaran emas dalam sejarah Kerajaan Aceh Darussalam, membawa kemakmuran dan kebesaran yang tak terlupakan bagi rakyatnya.
Mari kita mengenang kembali masa kejayaan Sultan Iskandar Muda, seorang penguasa yang bijaksana, berani, dan penuh dengan keadilan.
Sultan Iskandar Muda dilahirkan pada tahun 1593. Ia menjadi Sultan Aceh pada usia yang muda, namun kemudaannya tak menghalangi keberaniannya dalam memimpin dan melindungi kerajaannya.
Dari awal masa pemerintahannya, Sultan Iskandar Muda terbukti sebagai pemimpin yang visioner dan berani, mengembangkan wilayahnya secara besar-besaran dan memperkuat pertahanan Aceh dari serangan luar.
Baca juga: Ziarah ke Makam Sultan Iskandar Muda
Salah satu pencapaian terbesarnya adalah dalam bidang militer. Di bawah kepemimpinannya, Aceh menjadi kekuatan maritim yang tak terkalahkan di wilayah Nusantara.
Armada lautnya menguasai Selat Malaka, mengendalikan jalur perdagangan yang vital bagi kejayaan kerajaan.
Penguasaan ini tidak hanya membawa keuntungan ekonomi, tetapi juga menjadikan Aceh sebagai pusat kekuatan politik dan budaya di kawasan tersebut.
Tak hanya dalam hal militer, Sultan Iskandar Muda juga dikenal sebagai pelindung seni dan budaya. Di bawah naungannya, sastra, seni rupa, dan arsitektur berkembang pesat.
Ia membangun masjid-masjid megah, istana-istana yang megah, dan mendukung perkembangan sastra dan seni Aceh.
Peninggalan arsitekturalnya yang paling terkenal adalah Masjid Raya Baiturrahman, sebuah monumen keagamaan yang masih berdiri megah hingga hari ini.
Baca juga: Aceh dan Kepemimpinan Militer (VII) Al Mukammil: Hard Power dan Shock Therapy
Namun, kebesaran Sultan Iskandar Muda bukan hanya terlihat dari keberhasilannya dalam bidang militer dan kebudayaan.
Ia juga dikenal sebagai penguasa yang adil dan peduli terhadap rakyatnya. Keadilan menjadi landasan utama dalam setiap keputusannya, dan ia dikenal sebagai pelindung bagi yang lemah dan terpinggirkan.
Program-program sosialnya memberikan perlindungan bagi anak yatim, kaum miskin, dan para perempuan, sehingga menciptakan suasana kehidupan yang sejahtera bagi seluruh rakyat Aceh.
Masa kejayaan Sultan Iskandar Muda juga ditandai dengan kegiatan intelektual yang berkembang pesat.
Ia mendukung pendidikan dan kegiatan ilmiah, membangun madrasah-madrasah dan mengundang ulama-ulama terkemuka untuk memberikan pengetahuan kepada rakyatnya.
Aceh menjadi pusat penyebaran Islam dan ilmu pengetahuan di kawasan Nusantara, dan hal ini tidak lepas dari peran Sultan Iskandar Muda dalam membangun institusi pendidikan dan mendukung perkembangan intelektual.
Namun, di balik kejayaannya, Sultan Iskandar Muda juga menghadapi tantangan dan rintangan yang berat. Serangan dari kekuatan-kekuatan luar, termasuk Portugis dan Belanda, selalu mengancam kedaulatan Aceh.
Meskipun demikian, Sultan Iskandar Muda tidak pernah mundur dari pertempuran, dan ia berhasil mengusir para penjajah tersebut dari wilayahnya.
Baca juga: Ini Enam Bukti Sejarah Kejayaan Kerajaan Aceh Masa Sultan Iskandar Muda Antara 1607-1636 M
Sayangnya, masa kejayaan Sultan Iskandar Muda tidak berlangsung selamanya. Pada tahun 1636, ia meninggal dunia setelah memerintah Aceh selama hampir empat puluh tahun.
Kematian beliau meninggalkan kekosongan kekuasaan yang menjadi awal dari periode ketidakstabilan politik di Aceh.
Namun, warisan dan prestasi Sultan Iskandar Muda tetap hidup dalam sejarah Aceh dan Nusantara.
Kepemimpinannya yang bijaksana, keberaniannya dalam melindungi kedaulatan, keadilannya terhadap rakyatnya, dan kontribusinya dalam bidang kebudayaan dan intelektual menjadi contoh yang mengilhami generasi-generasi berikutnya.
Baca juga: Perusahaan Putra Aceh, Trans Continent Jadi Tuan Rumah Pertemuan Pengusaha Logistik Dunia di Bali
Mengenang kembali masa kejayaan Sultan Iskandar Muda tidak hanya merupakan penghormatan terhadap sejarah Aceh, tetapi juga merupakan pengingat akan pentingnya kepemimpinan yang visioner, adil, dan berani dalam membangun sebuah negara.
Semoga warisan dan prestasi beliau terus menginspirasi kita untuk mencapai kebesaran dan kemakmuran bagi semua.
*) PENULIS adalah Dosen Universitas Esa Unggul, Jakarta
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.