Idul Fitri 1445 H

Kisah Anak Yatim dan Rasulullah SAW Pada Pagi Hari Raya Idul Fitri

Ada banyak kisah sedih tentang anak yatim yang menceritakan kesulitan yang mereka hadapi setelah kehilangan orang tua mereka.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
IST
Sahabat Duafa Pidie kembali menggelar program belanja bersama anak yatim dan duafa pada bulan Ramadhan 1445 H atau 2024 Masehi. 

Kisah Sedih Anak Yatim hingga Membuat Rasulullah SAW Terenyuh di Pagi Hari Raya Idul Fitri

SERAMBINEWS.COM – Banyak kisah sedih tentang anak yatim yang menceritakan kesulitan yang mereka hadapi, setelah kehilangan orang tua mereka.

Baginda Rasulullah Muhammad SAW pernah dibuat terenyuh di pagi Hari Raya Idul Fitri karena kesedihan seorang anak yatim.

Lebaran Idul Fitri merupakan hari fitrah yang penuh dengan kemenangan dan kebahagian bagi seluruh umat Muslim.

Pada hari itu, semua orang menyambut dan merayakan lebaran dengan penuh suka cita.

Namun tidak semua orang menyambut lebaran dengan penuh kebahagian.

Ada dari mereka yang tak bisa merayakan lebaran tanpa seorang ibu atau ayah bahkan bersama anggota keluarganya.

Ternyata, kisah ini pernah dialami seorang anak yatim ketika zaman Rasulullah SAW dulu.

Pada pagi hari 1 Syawal, Rasulullah SAW keluar dari rumah untuk melakanakan shalat Ied.

Ketika berjalan, Baginda melihat anak-anak sedang bermain, kemudian Baginda menemukan seorang anak yang berdiri sambil menangis.

Nabi bertanya: "Apa yang membuatmu menangis wahai anak?"

Baca juga: Banyak Utang Tapi Bagi-bagi THR saat Lebaran Idul Fitri? Begini Tanggapan Buya Yahya

Baca juga: Ramadhan Berakhir, Ini Tanda-tanda Orang Mendapat Malam Lailatul Qadar Menurut UAS dan Buya Yahya

Anak tersebut tidak tahu yang bertanya itu adalah Nabi Muhammad SAW.

Tanpa berani mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang bertanya, perlahan-lahan sambil menangis ia bercerita kepada Nabi.

"Doakanlah Aku wahai Seseorang! Bapakku wafat dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah SAW, ibuku lalu menikah dengan orang lain, mereka mengambil rumahku dan memakan hartaku.

Jadilah Aku seperti yang Engkau lihat, telanjang, kelaparan, sedih dan hina. Ketika tiba Hari Ied, Aku melihat teman sebayaku bermain, Aku jadi bertambah sedih, lalu Aku menangis," ungkap anak tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved