20 Orang Tewas akibat Bencana Longsor di Tana Toraja Telah Dievakuasi, Berikut Daftar Korban

Namun demikian petugas masih menunggu dan menerima laporan dari warga yang merasa kehilangan anggota keluarga mereka.

Editor: Faisal Zamzami
MUH. AMRAN AMIR
Tim SAR gabungan Basarnas, BPBD, TNI, Polri, SAR Brimob dan warga berhasil menemukan satu korban bencana tanah longsor yang terjadi di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin (15/4/2024) petang. 

Dia menambahkan, Pemda Tana Toraja dan beberapa lembaga sudah menyatakan kesiapan untuk membantu relokasi warga.

“Kemensos membantu, warga dan lembaga-lembaga juga ikut membantu. Pemkab Tana Toraja akan menyiapkan lahan bagi warga tersebut. Kami berharap, warga yang terdampak dapat berpindah untuk direlokasi, mengenai logistik sudah siap. Yang inti adalah bagaimana mereka bersedia untuk direlokasi,” ucap Theofilus.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Taiwan Bertambah Jadi 12 Orang, Tim Evakuasi Hadapi Ancaman Tanah Longsor

Mitigasi bencana

Theofilus berkata, pihaknya sering menginformasikan mitigasi bencana di Tana Toraja.

Salah satunya imbauan agar warga tidak memanfaatkan lahan di lereng dengan tingkat kemiringan yang tinggi.

“Kami juga melarang petani menggunakan herbisida dan pestisida dalam membasmi rumput di daerah kemiringan tinggi karena akan mematikan tanaman di situ. Kami juga mengupayakan membuat terasering di kebun-kebun di lereng gunung. Nah ini memang perilaku petani kita yang lebih instan dalam bertani,” ujar Theofilus.

Kondisi lokasi longsor

Theofilus mengatakan, lokasi longsor di dua kecamatan, yakni Lembang Randang Batu di Kecamatan Makale Selatan dan Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale memiliki medan yang sama.

Di Lembang Randang Batu, Kecamatan Makale Selatan memang sering terjadi longsor.

 
"Sementara di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale baru kali ini terjadi longsor, selama ini belum pernah ada longsor disana,” tutur Theofilus.

Di atas area puncak Palangka, Kelurahan Manggau terdapat hutan yaitu hutan produksi.

“Nah ini memang di beberapa tempat di Tana Toraja, kadang-kadang ada pemukiman tua sudah masuk dalam kawasan hutan, sehingga ini yang harus dilakukan upaya seperti kalau memang pemukimannya sudah lama disitu yah mohon Kehutanan membebaskan warga yang ada di situ, yang kedua agar tidak ada perambahan disitu ijinkan masyarakat untuk melakukan Perhutanan sosial untuk dapat mengolah dan melakukan perkebunan di hutan yang ada,” jelas Theofilus Allorerung.

Kapolres Tana Toraja AKBP Malpa Malacoppo mengatakan, selama 2 hari di lokasi longsor melakukan pencarian dan evakuasi korban, lokasi longsor memiliki cakupan yang luas.

“Lokasi longsor di Palangka cukup luas dan terjal sehingga sempat menyulitkan tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian, beruntung tim SAR gabungan berhasil mendapatkan para korban dalam kondisi meninggal dunia,” terang Malpa Malacoppo.

Lanjut Malpa Malacoppo, cakupan luas area longsor mencapai ribuan meter begitupun dengan panjang atau tinggi.

“Yang menjadi kendala kemarin adalah kondisi geografisnya, sementara luasan atau lebar area longsoran itu sekitar 1 kilometer dan panjangnya itu sekitar 3 kilometer ke bawah,” imbuh Malpa Malacoppo.

 

Baca juga: Warga Blokir Akses Menuju Penampungan Rohingya di Kuala Parek

Baca juga: Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Jadi Tersangka Korupsi, Tim Hukum: Kami Akan Ajukan Praperadilan

Megawati Bela Ganjar di MK, Hasto: Bu Mega Hadapi Kegelapan Demokrasi Akibat Abuse of Power Jokowi

Tribunnews.com dengan judul: Operasi Pencarian Korban Longsor Tana Toraja Dihentikan, Total 20 Orang Tewas dan Telah Dievakuasi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved