Bripka Berlin Oknum Polda Sumut Diduga KDRT Istri dan Ambil Paksa Anak, Korban Dianiaya Awal Menikah

Dian Meta Sihombing meneteskan air mata saat menceritakan KDRT yang dialaminya sedari awal menikah.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com Nurwahidah/Tribunnews.com
Ilustrasi polisi dan KDRT 

SERAMBINEWS.COM - Banit Subdit II Ditreskrimsus Polda Sumut, Bripka Berlin Sinaga dilaporkan istrinya atas kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Istri yang bernama Dian Meta Sihombing menyatakan Bripka Berlin mengambil paksa dua anak yang masih balita di kediaman mertuanya, Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam, Deliserdang.

Laporan tersebut sudah masuk Propam Polda Sumut sejak Maret 2024.

Namun, Bripka Berlin tak juga diperiksa dan justru lulus sekolah perwira dan dinyatakan lulus terpilih.

Ia lulus angkatan ke-53 tahun 2024 gelombang ke-II yang ditetapkan pada 5 April 2024. Sedangkan laporan KDRT dan pengambil paksa dua balita sedari Maret 2024.

Dian Meta Sihombing meneteskan air mata saat menceritakan KDRT yang dialaminya sedari awal menikah.

"Dari awal menikah saya sudah menjadi korban KDRT. Saat hamil anak pertama saya dipukuli sampai mendapatkan perawatan di rumah sakit. Akan tetapi, dia (Berlin Sinaga) bermohon minta maaf dan meminta saya mencabut laporan. 

Setelah ada perjanjian dan pertemuan dua keluarga akhirnya laporan saya cabut dan saya pulang ke rumah," ujarnya kepada Tribun-Medan.com, Selasa (9/4/2024).

Ia menambahkan, Bripka Berlin Sinaga sangat ringan tangan dan sering tidak pulang ke rumah. Masalah kecil bisa berujung pemukulan.

"Kalau dipukuli tidak terhitung lagi jumlahnya. Ribut sedikit saja, saya langsung dipukuli. Pulang ke rumah marah-marah langsung dipukul. 

Bahkan, saya hamil anak ketiga juga digebuki hanya karena celana yang baru dibelinya tidak kelihatan," katanya.

Baca juga: Sosok Oknum Polisi Nikahi Anak Camat di Purwakarta Pakai Mahar Palsu, Iska Lakukan KDRT Usai Nikah

Teranyar kepalanya dihantam ke dinding rumah berkali kali hanya karena masalah buku halus kasar anak.

"Awalnya dia bilang tidak kau ajarkan si N (nama anak) menulis. Nggak kau belikan buku halus kasarnya. 

Saat saya memperlihatkan stok buku halus kasar kepala saya langsung dihantam ke dinding dan sampai kena lemari pakaian," ujarnya.

Kala itu, ia berupaya bangun dan mencoba menggapai badan suaminya hingga pakaian yang dikenakan robek.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved