Kesehatan

Kebanyakan Orang Tua Masih Enggan Melakukan, dr Boyke Jelaskan Alasan Khitan Dianjurkan Saat Bayi

Sunat atau khitan dalam perspektif medis merupakan suatu operasi kecil atau operasi minor untuk memperbaiki organ laki-laki atau untuk menjaga kebersi

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
YouTube Kacamata dr Boyke.
Pakar seksolog dr Boyke Dian Nugraha 

SERAMBINEWS.COM - Anak laki-laki, terutama umat Muslim akan dikhitan. 

Umumnya dilakukan saat anak berusia sekitar 10 - 13 tahun. 

Namun, benarkah dokter menganjurkan agar khitan atau sunat dilakukan ketika mereka masih bayi?

Sunat sendiri merupakan suatu tindakan membuang sebagian atau seluruh kulit penutup bagian depan kelamin. Hal ini turut diungkapkan oleh seksolog dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS.

Sunat atau khitan dalam perspektif medis merupakan suatu operasi kecil atau operasi minor untuk memperbaiki organ laki-laki atau untuk menjaga kebersihan laki-laki. Selain mengikuti aturan agama, namun yang paling penting dari sunat sebenarnya adalah untuk menjaga kebersihan.

Belum lama ini, dokter yang kerap membahas masalah kesehatan, terutama topik seksualitas ini mengungkapkan penjelasannya tentang sunat melalui akun Instagram @klinikpasutri_boyke.

"Khitan itu dilakukan secara medis dengan mengambil kulup daripada kepala penis," kata dr Boyke. 

Baca juga: Bunda, Deretan Minuman Ini Penting Dikonsumsi Usai Melahirkan, dr Boyke  : Makin Rapat

Alasan Anak Laki-laki Perlu Disunat

Lebih lanjut, dr Boyke kemudian mengungkap dua alasan mengapa anak laki-laki harus disunat dalam perspektif medis.

Pertama, sunat merupakan sebuah anjuran dalam agama Islam yang harus dilakukan oleh umat Muslim pria.

"Pertama tentunya karena alasan agama dan budaya, contohnya sunat menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Muslim pria," kata dr Boyke.

Kedua, dalam perspektif medis, sunat dilakukan untuk mencegah berbagai macam penyakit yang dapat menyerang alat kelamin. 

Sunat Lebih Dianjurkan saat Bayi

Memang tak dipungkiri saat ini masih banyak orang tua yang masih ragu untuk menyunatkan anaknya ketika masih bayi.

Tapi sebenarnya tidak ada patokan kapan usia anak sebaiknya disunat, yang penting sebelum akil baligh. 

Baca juga: Ibu Hamil Dianjurkan Makan Kurma, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan Janin Kata dr Boyke

Namun di samping itu semua, sunat lebih dianjurkan saat bayi.

Menurut dr Boyke, dari sisi medis sunat lebih baik dilakukan lebih awal, artinya sunat dianjurkan saat anak masih bayi.

Hal ini dilakukan karena proses penyembuhan luka lebih cepat sembuh karena regenerasi kulit bayi lebih cepat, luka setelah disunat akan lebih cepat sembuh. 

Tak hanya itu, Bayi juga tidak bisa memegang luka sehingga jahitan pun aman.

"Dari sisi medis sunat lebih baik kalau dilakukan lebih awal karena proses penyembuhan luka akan lebih cepat dan leib cepat pulih, tidak menimbulkan trauma dan anak bayi belum terlalu aktif bergerak sehingga orang
tua akan lebih mudah atau nyaman dalam menjalani proses perawatan atau penyembuhan," sambung dr Boyke.

Manfaat Sunat untuk Kesehatan

Dalam kesempatan yang sama, dokter kelahiran Bandung 4 Desember 1956 ini juga mengungkap beberapa manfaat sunat untuk kesehatan, berikut diantaranya: 

Baca juga: Cara Sehat Berbuka Puasa Bagi Ibu Hamil, dr Boyke : Ada Beberapa Hal yang Tak Boleh Dikonsumsi

1. Mencegah masalah-masalah 

Manfaat pertama, sunat dapat mencegah masalah-masalah pada penis.

Pada beberapa kasus diantaranya, kulup pada penis yang tidak disunat dapat menempel kuat pada penis dan menyebabkan fimosis.

Hal ini kemudian dapat menyebabkan peradangan pada kulup atau kepala penis.

2. Mengurangi risiko infeksi

Kedua, sunat dapat mengurangi risiko infeksi pada penis.

Diungkap dr Boyke bahwa menurut penelitian, bayi-bayi yang tidak disunat berisiko lebih tinggi menderita infeksi saluran kemih dibanding bayi-bayi yang disunat.

Salah satu alasannya pastinya adalah karena penis yang disunat lebih mudah dijaga kebersihannya.

3. Mengurangi risiko kanker

Ketiga, mengurangi risiko kanker penis

Kanker penis merupakan sejenis kanker yang jarang terjadi tetapi dengan dikhitan atau disunat maka kemungkinan kanker penis jauh lebih menurun risikonya.

Khitan atau sunat merupakan salah satu upaya yang bisa anda lakukan untuk menjauhkan si kecil dari resiko kanker penis.

Selain dipercaya efektif mencegah anak dari bahaya kanker penis, sunat juga dapat menurunkan resiko kanker prostat ketika ia dewasa.

4. Menurunkan resiko penyakit seksual menular

Manfaat sunat selanjutnya adalah dapat menurunkan resiko penyakit menular seksual (PMS).

Selain untuk menyehatkan organ reproduksinya, sunat juga memberikan manfaat jangka panjang bagi si buah hati.

Dan bunda harus ingat, setelah ia dewasa sunat juga dikatakan dapat mengurangi resiko terkena penyakit seksual menular.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved