Berita Internasional
Diserang Pakai 300 Rudal dan Drone, AS Sebut Israel Salah Perhitungan Sudah Bunuh Jenderal Iran
Diserang pakai 300 rudal balistik dan drone, Amerika Serikat (AS) menyebut Israel telah salah perhitungan karena sudah membunuh beberapa jenderal Iran
Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
Sementara di sisi lain, Israel mengklaim menggagalkan 99 persen rudal balistik dan drone Iran saat menuju pangkalan udara mereka.
Sirene dan ledakan terdengar secara nasional di Israel pada Minggu (14/4/2024) pagi ketika Iran meluncurkan gelombang lebih dari 300 drone dan rudal ke negara tersebut.
Ini merupakan serangan langsung pertama Iran terhadap negara Yahudi tersebut sebagaimana dilansir dari Times of Israel, Rabu (17/4/2024).
Meskipun daftar lokasi yang coba diserang oleh Iran belum dipublikasikan oleh Korps Garda Revolusi Islam Teheran yang meluncurkan drone dan rudal, diduga targetkan markas F- 35 jet tempur siluman, pesawat militer tercanggih Israel di bagian selatan Nevatim.
Menurut Pasukan Pertahanan Israel, serangan Iran terdiri dari 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 120 rudal balistik, 99 persen di antaranya dicegat oleh pertahanan udara.
Juru bicara utama Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, semua drone dan rudal jelajah ditembak jatuh di luar wilayah udara Israel.
Baca juga: Kabar Baik, Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam Turun Kamis 18 April 2024
Hal itu dilakukan oleh Angkatan Udara Israel dan sekutunya termasuk Amerika Serikat, Inggris, Yordania, Prancis, dan lainnya.
Drone tersebut memiliki waktu terbang beberapa jam untuk mencapai Israel, dan rudal jelajah juga membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mencapai targetnya.
Namun, rudal balistik tersebut memiliki waktu terbang yang jauh lebih singkat, sekitar 10 menit dan lebih sulit untuk dicegat.
Bahkan beberapa di antaranya berhasil menghindari pertahanan udara Israel pada Minggu pagi lalu.
IDF mengatakan bahwa sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow berhasil menjatuhkan sebagian besar dari 120 rudal balistik.
Sistem Arrow 3 dirancang untuk menghancurkan rudal balistik saat masih berada di luar atmosfer.
Berbeda dengan drone dan rudal jelajah, rudal balistik ditembak jatuh di wilayah Israel.
Sehingga IDF mengaktifkan sirene peringatan karena khawatir akan jatuhnya pecahan peluru.
Sementara satu-satunya orang yang terluka di Israel akibat serangan Iran adalah seorang gadis Badui yang terkena dan terluka parah akibat jatuhnya pecahan peluru di gurun Negev.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.