Lifestyle

Benarkah Air Rebusan Mie Instan Harus diganti Dua Kali Agar Lebih Sehat? Simak Kata Ahli Gizi

Mitos atau fakta, saat merebus mie instan, air rebusannya harus diganti sebanyak dua kali agar lebih sehat?

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
Freepik.com/KamranAydinov
Ilustrasi mie instan - Mitos atau fakta, saat merebus mie instan, air rebusannya harus diganti sebanyak dua kali agar lebih sehat? 

SERAMBINEWS.COM - Pendapat mengganti air rebusan mie instan sebanyak dua kali saat dimasak ini sudah lama beredar di kalangan masyarakat.

Saat dimasak, air rebusan mie instan pertama dibuang, lalu diganti dengan air rebusan kedua.

Kemudian proses memasak kembali dilanjutkan.

Proses itu dilakukan terutama jika memasak mie instan menjadi menu berkuah.

Bagi beberapa orang, air rebusan mie instan pertama diyakini berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Baca juga: Makan Mie Instan dengan Nasi Bisa Bikin Bahaya Bagi Tubuh, Begini Kata Pakar Kesehatan

Baca juga: Ini Cara Masak Mie Instan yang Benar Agar Terhindar dari Akibat Buruk bagi Kesehatan

Sehingga, saat mie instan dimasak, air rebusan pertama harus diganti dengan air yang belum digunakan.

Oleh mereka, cara memasak ini dianggap lebih sehat daripada menggunakan air rebusan pertama sebagai kuah mie instan.

Tapi pertanyaannya, apakah benar anggapan yang diyakini oleh sebagian masyarakat itu?

Kandungan air rebusan mi instan

Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat DR.dr. Tan Shot Yen, M. Hum. telah memberikan penjelasannya soal air rebusan pertama mi instan.

Dalam penjelasannya seperti dilansir dari pemberitaan Kompas.com 19 Juni 2021, dikatakan dr. Tan, air rebusan mie instan memang cenderung berwarna keruh setelah dimasak.

Warna tersebut dihasilkan dari kebanyakan mie instan yang berwarna kuning.

Baca juga: Anda Sering Mengonsumsi Mie Instan? Begini Cara Mengatasi Kecanduan Makan Mie Instan

Baca juga: Selama Ini Kerap Dibuang, Air Rebusan Mie Instan Ternyata Punya Banyak Manfaat

Akan tetapi, warna air yang berubah setelah dimasak bersama mie instan ini sebenarnya tidak membahayakan dan tetap bisa dikonsumsi langsung bersama mie instan.

"Semua isi yang sudah masuk kemasan makanan dan teregister BPOM itu artinya sudah aman dan higienis menurut standar," kata dr. Tan.

Menurutnya, tidak ada aturan khusus untuk mengganti air rebusan mie instan.

Mengganti air rebusan mie instan atau tidak, bisa diikuti sesuai petunjuk masak mie yang tertera di kemasan.

"Jika air rebusannya bahaya, maka mie lebih bahaya lagi dong? Wah, itu menyesatkan," lanjutnya.

Sementara itu, dalam buku "Mi Instan Mitos, Fakta dan Potensi" (2016) oleh FG Winarno terbitan Gramedia Pustaka Utama menuliskan, bahwa air rebusan mie instan justru mengandung nutrisi.

Terdapat garam (mineral) dan vitamin dalam air rebusan mie instan yang larut saat mie instan dipanaskan atau direbus.

Selain itu, membuang air rebusan mie instan dapat menurunkan cita rasa mie instan itu sendiri.

Baca juga: Sering Dianggap Lebih Sehat, Perlukah Air Rebusan Mie Instan Diganti Dua Kali? Ini Kata Ahli Gizi

Baca juga: Anak Kos-Kosan Bisa Coba, Begini 3 Cara Masak Mie Instan Agar Lebih Sehat, Ganti Bumbunya

Takaran konsumsi mi instan

Menurut Tan, mie instan adalah salah satu produk ultra proses yang dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan apabila dikonsumsi tanpa literasi gizi.

Produk ultra proses seperti mie instan dianggap sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi dan industri karena praktis dan mudah didapat.

Namun, produk ultra proses justru bisa menyebabkan timbulnya beberapa masalah kesehatan seperti pencetus obesitas hingga gangguan gizi terutama pada tumbuh kembang anak.

"Istilah bahaya itu relatif. Gak ada orang makan mie instan lalu kejang-kejang atau langsung sakit.

Nah, urusannya beda jika disebut berbahaya bila jadi kecanduan, terlalu sering, dan terlalu banyak. Karena itu, biasakan baca label dan pahami kebutuhan tubuh," kata Tan.

Baca juga: Menurunkan Berat Badan Bukan Hanya Olahraga Saja, Ayo Dicoba Ini 6 Cara Diet Alami

Baca juga: Suami Mendadak Pulang Usai Pamit Pergi, Syok Lihat Istri Berbaring di Atas Ranjang, Ini yang Terjadi

Tidak ada takaran pasti seberapa banyak mie instan yang bisa dikonsumsi oleh satu orang pada jangka waktu tertentu.

Tan menuturkan bahwa sedikit banyaknya jumlah mie instan yang bisa dikonsumsi tergantung pada derajat sensitivitas dan kecanduan seseorang.

"Celakanya, orang tidak tahu saat masalah itu datang karena kerap tidak bergejala seperti hipertensi hingga gangguan gizi. Sebab, mie instannya itu tidak mencukupi kebutuhan gizi harian," ujar Tan. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

BERITA LIFESTYLE LAINNYA

INFO KESEHATAN 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved