Konflik Palestina vs Israel

Dulu Jadi Kawan, Kini Inggris Tak Dukung Israel, Ini Persoalannya

Dulu jadi kawan, kini Inggris tak lagi dukung Israel. Dahulu Inggris merupakan salah satu yang mendukung Israel melakukan genosida terhadap Palestina.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
tangkap layar Memo/Getty Images
SIAGA TEMPUR - Puluhan tank dan kendaraan lapis baja Mesir dalam status siaga tempur di wilayah Sinai dekat perbatasan Rafah. Pengerahan militer Mesir itu tersebut terjadi menjelang perluasan operasi militer Israel (IDF) di sekitar kota Rafah di Gaza selatan. 

Israel mengatakan, sebanyak 300.000 orang telah meninggalkan kota di wilayah Palestina tersebut sejak tentara mulai mendesak warga untuk meninggalkan kota tersebut pekan lalu.

Sementara Menlu Inggris, David Cameron mengatakan Israel perlu berbuat lebih baik dalam mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

“Saya telah berkali-kali mengatakan bahwa saya tidak puas dengan tindakan yang diambil Israel atas bantuan kemanusiaan,” kata Cameron.

Namun masalahnya, katanya, kembali ke Hamas yang tidak menerima proposal baru-baru ini mengenai gencatan senjata sementara yang mencakup pembebasan sandera Israel.

“Dan mereka tidak menerima kesepakatan itu. Jadi pertanyaannya, menurut saya, adalah bagi Hamas, Anda tahu, mengapa Anda membiarkan penderitaan ini terus berlanjut padahal Anda bisa menghentikannya sekarang?” kata Cameron.

“Tekanan nyata seharusnya ada pada Hamas untuk menyetujui kesepakatan penyanderaan itu, pertempuran bisa saja berhenti besok,” sambungnya

Menlu Inggris juga menolak gagasan embargo senjata terhadap Israel setelah AS pekan lalu mengatakan pihaknya menghentikan pengiriman bom karena khawatir akan dijatuhkan di Rafa.

"Jika saya mengumumkan hal itu hari ini, mungkin hal itu akan membantu saya melewati wawancara televisi ini," kata Cameron kepada Sky News.

"Namun sebenarnya hal itu akan memperkuat Hamas. Ini akan melemahkan Israel," sambungnya.

“Saya pikir hal ini mungkin membuat kesepakatan penyanderaan menjadi lebih kecil kemungkinannya,” lanjut Cameron.

“Jadi menurut saya deklarasi politik bukanlah jawaban yang tepat. Kita harus tetap berpegang pada proses ketat untuk memastikan bahwa kita bertindak sesuai hukum ketika memberikan senjata kepada Israel," sambungnya lagi.

Menurutnya, Amerika berada dalam situasi yang sangat berbeda dengan Inggris mengenai pasokan senjata ke Israel.

“Amerika Serikat adalah negara pemasok senjata dalam jumlah besar ke Israel, termasuk, Anda tahu, bom seberat 1.000 pon dan barang-barang lainnya,” katanya.

Sementara Inggris menyediakan kurang dari satu persen senjata Israel dan tidak pemasok negara.

Menlu Inggris itu mengatakan, ia pernah menghadapi tekanan di masa lalu untuk menerapkan embargo senjata.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved