Info Haji
Kisah Cinta Mbah Minten dan Ahmadupo, JCH Lansia Asal Magelang, Tetap Romantis Hingga Tanah Suci
Pasalnya, di usia pernikahannya yang mencapai 60 tahun, pasangan Mbah Minten, 78 tahun dan suaminya Ahmadupo, 84 tahun terus menunjukan sikap romantis
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Pasalnya, di usia pernikahannya yang mencapai 60 tahun, pasangan Mbah Minten, 78 tahun dan suaminya Ahmadupo, 84 tahun terus menunjukan sikap romantisme di antara keduanya hingga di Tanah Suci, Arab Saudi.
Laporan Khalidin Umar Barat I Arab Saudi
SERAMBINEWS.COM, MADINAH – Kisah cinta kakek-nenek Jamaah Calon Haji (JCH) lansia Indonesia asal Jambean Menayu, Magelang, Jogyakarta ini membuat haru.
Pasalnya, di usia pernikahannya yang mencapai 60 tahun, pasangan Mbah Minten, 78 tahun dan suaminya Ahmadupo, 84 tahun terus menunjukan sikap romantisme di antara keduanya hingga di Tanah Suci, Arab Saudi.
Pasangan lansia ini melaksanakan ibadah haji hanya berdua. Keduanya berangkat ke tanah suci setelah menunggu sepuluh tahun antrean.
Wartawan Serambi Indonesia Khalidin Umar Barat yang tergabung dalam tim Media Center Haji (MCH) di Arab Saudi mengatakan menemukan pasangan lansia yang romantis tersebut saat di pintu gerbang Masjid Nabawi Nomor 326.
Kakek Ahmadupo tampak begitu setia mendorong kursi roda sang istri. Pasalnya, Mbah Minten kini tidak dapat berjalan sehingga harus didorong menggunakan kursi roda.
Melihat pemandangan itu, tim MCH pun langsung menghampiri guna menggantikan posisi Ahmadupo mendorong dan mendampingi Mbah Minten shalat maghrib di Masjid Nabawi.
Baca juga: Bagaimana Hukum Penyematan Gelar Haji dan Hajjah untuk Seseorang? Ini Penjelasan Buya Yahya
Ahmadupo mengaku selalu setia mendorong sang istri untuk dapat bersama-sama melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Nabawi.
Hal itu dia lakukan sejak tiba di Madinah Almunawarah, Minggu (12/5/2024) malam.
Syukurnya, Hotel Abraj Taba yang merupakan lokasi pemondokan kedua lansia ini berjarak dekat dengan Masjid Nabawi, sehingga mereka tidak terlalu kesulitan untuk berjalan melaksanakan ibadah di sana.
Jalan yang mereka lalui pun mulus dan ramah terhadap lansia. Saat ditawari untuk digantikan oleh tim MCH, Ahmadupo yang usianya lebih tua enam tahun dari istrinya menyambut baik tawaran kami mendorong kursi roda.
Dia menunjukkan lokasi yang selalu menjadi tempat istrinya shalat, yaitu di pelataran masjid. Tidak jauh dari pintu gerbang Nomor 327.
"Di sini saja. Biar gampang saya jemput," kata Mbah Ahmadupo.
Baca juga: VIDEO - Jamaah Calon Haji Indonesia Bisa Masuk Raudhah Pakai Tasreh
Tim MCH yang membantu jamaah lansia ini pun dengan sabar mengikuti instruksinya seperti mengatur kursi roda di sisi karpet.
Walaupun sang nenek itu tidak keberatan jika ditinggalkan, namun tim MCH tetap setia menemani hingga Mbah Minten dapat mengikuti shalat maghrib dan isya berjamaah.
Hal ini dilakukan tim MCH lantaran merasa jika momen tersebut tidak dapat terulang kedua kalinya.
“Besok belum tentu kami bertemu mereka karena jamaah Indonesia makin banyak yang akan memasuki Madinah.
Berarti pula, makin banyak tugas yang harus ditunaikan dan kami mungkin berada di lokasi berbeda,” kata Erniwati, seorang petugas MCH Daker Madinah.
Di sela kegiatan ibadah, Mbah Minten bercerita banyak terkait rumah tangganya dengan sang suami.
Baca juga: Ini Tips Buat Jamaah Calon Haji Indonesia Saat di Pesawat agar tidak Kelelahan
Dikatakan, dalam perjalanan 60 menjalin keluarga, pasangan ini telah dikaruniai delapan orang anak. Empat laki-laki dan empat perempuan dan semuanya sudah menikah.
Dua di antaranya bertempat tinggal di luar Magelang. Cucu 15 dan buyut dua orang. Keduanya bekerja sebagai petani.
Tetapi sejak Mbah Minten sakit, dia tidak lagi mampu membantu suaminya menggarap sawah. "Sekarang bapak kerja sendiri. Saya sudah tidak mampu membantu," kata Mbak Minten lirih.
Sawah yang digarap kata dia, milik sendiri. Dulu luas. Sekarang sisa sedikit karena sudah dibagikan ke anak-anak.
Saat masih sehat, Mbak Minten bukan hanya membantu suami menggarap sawah. Dia juga berjualan dengan membuka warung kelontong di rumahnya.
Warungnya pun sudah tutup karena tidak sanggup lagi mengurusnya.
Baca juga: Pingsan di Masjid Nabawi Madinah, Seorang Jamaah Haji Indonesia Meninggal, PPIH: Akan Dibadalhajikan
Kini, Ahmadupo hanya mengurus sepetak sawah. Berhaji bagi mereka adalah mimpi yang sudah lama diidamkan.
Dan tahun ini, mereka memenuhi panggilan Allah SWT. Meski salah satu dari mereka hanya mampu beribadah di atas kursi roda. Sehat Mbah dan selamat kembali ke tanah air. (*)
Tujuh Kloter Jamaah Haji dengan 2.764 Orang Resmi Pulang Hari Ini, Cek Daftar Asal Kloternya! |
![]() |
---|
Kemenag Kembali Ingatkan Jemaah Jangan Beribadah Haji Pakai Visa Ilegal Tanpa Antre |
![]() |
---|
Memasyarakatkan BPKH, Bukan Hanya Sekedar Pengelola Uang Haji : Sekali Ibadah Habiskan Rp 20 Triliun |
![]() |
---|
Pansus Angket Haji Terbitkan Lima Rekomendasi, Kemenag Tanggapi Begini |
![]() |
---|
BPS: Indeks Kepuasan Jemaah Haji 2024 Sangat Memuaskan, Bus Shalawat Teratas, Petugas Diapresiasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.