Satrio Casis Bintara Polri yang Jadi Korban Begal Diterima Jadi Polisi, Hadiah dari Kapolri

Satrio menjadi korban begal di Jalan Arjuna Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Sabtu (11/5/2024) saat ingin mengikuti seleksi Casis Bintara Polri

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL
Satrio Mukti Raharjo korban begal saat didatangi kediamannya. 

Di masa SMK, Satrio pun pernah memenangkan perlombaan karate di tingkat Kota Jakarta Barat.

Sementara itu, terkait alasannya mendaftar menjadi polisi, Satrio menyebut ia memang bercita-cita menjadi anggota Bhayangkara.

"Tes ini sudah yang kedua kali, di motivasinya karena cita-cita dari kecil," ucapnya.

"Dengan kejadian ini jika mimpi ini saya harus terburuk saya ikhlas, tapi kalau dengan kejadian ini saya bisa menjadi anggota Polri saya siap," lanjutnya.

Ia pun menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Fiki Tikam Begal Hingga Tewas untuk Lindungi Diri dan Adik, Sempat jadi Tersangka sebelum Dibebaskan

Pelaku Utama Ditembak Mati

Pelaku utama pembegalan calon siswa (Casis) ditembak mati polisi. Korban bernama Satrio Mukhti (18). 

Jajaran Polda Metro Jaya menembak mati satu dari lima komplotan yang melakukan pembegalan. 

Pembegalan terjadi di Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan pelaku berinisial PN itu diberikan tindakan tegas lantaran melawan saat diamankan.

PN dan empat pelaku lain diamankan jajaran Subdit Jatanras Polda Metro Jaya secara terpisah di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, Tangerang Kota untuk pada Rabu (15/5/2024) dini hari.

"Kami melakukan pengembangan ke beberapa titik sesuai dengan pengakuan dari pelaku. Namun dalam pengembangan tersebut pelaku melakukan perlawanan," kata Rovan, Kamis (16/5/2024).

Lantaran melawan dan membahayakan petugas, personel Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya terpaksa melesakkan tembak ke arah dada PN untuk melumpuhkan.

Selain PN, dua pelaku lain berinisial AY dan MS juga ditembak pada bagian kaki karena berupaya melarikan diri saat diamankan personel Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

"Kami jelaskan untuk yang ditembak mati adalah pelaku utama atas nama PN. Untuk pelaku utama ada tiga, yang dua atas nama AY dan MS ditembak di kaki," ujar Rovan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved