Citizen Reporter

‘Transforming Tomorrow’, Cara SCU Tarik Mahasiswa Kelas Dunia

"Transforming Tomorrow, Today's Visionaries are Tomorro's Leaders." Kalimat itu dengan mudah dapat dibaca pada beberapa dinding bangunan Southern Cros

|
Editor: mufti
IST
ISHAK HASAN 

Prof. Dr.  ISHAK HASAN, M.Si., Rektor Universitas Teuku  Umar Meulaboh, melaporkan dari  Gold Coast, Australia

"Transforming Tomorrow, Today's Visionaries are Tomorro's Leaders." Kalimat itu dengan mudah dapat dibaca pada beberapa dinding bangunan Southern Cross University (SCU). 

Dengan menggaungkan ‘tagline’ tersebut sebagai moto, SCU mengajak anak muda dunia  bergabung menimba ilmu di universitas ini. SCU menjadi  universitas publik di Australia sejak 1994 dari sebelumnya (1974) berupa college.

Universitas ini memiliki beberapa kampus. Kampus utamanya berada di Lismore New South Wales (NSW), 1,5 jam dari Gold Coast. Kampus lainnya berada di Coff Harbour paling utara NSW dan Collongatta, pinggiran paling selatan Gold Coast di Queensland. SCU juga memiliki cabang di Sydney, Melbourne, dan Perth. 

Perjalanan ke Gold Coast butuh waktu delapan jam dari Kualalumpur, Malaysia. Pesawat AirAsia yang kami tumpangi membawa saya ke Benua Kanguru. Perjalanan ini pengalaman pertama saya melintasi benua ini dari pantai utara ke selatan. Pesawat tiba di Bandara Gold Coast pagi menjelang siang. Embusan udara pagi nan sejuk dari arah laut masih melintas di Gold Coast. Terpaan sinar matahari pagi yang cerah menjadikan pandangan di hadapan mobil menuju hotel sangatlah terang dan menyenangkan. 

Meriton Hotel, tempat saya menginap, merupakan salah satu bangunan tinggi di kawasan ‘main beach’ Surfers Paradise. Hotel ini menghadap ke pantai Gold Coast yang tertata indah dan rapi.

Surfers Paradise dijuluki sebagai permata di mahkota pariwisata NSW. Gold Coast adalah salah satu tempat terkenal di Australia. Pantai Surfers Paradise menawarkan pasir keemasan hampir sepanjang 2 kilometer. Orang-orang mengambil waktu bersepeda dan berolahraga sampai malam hari di pinggiran pantai yang terhampar sepanjang 57 km di kawasan perkotaan dan mencapai 70 km hingga ke luar kota. 

Pengunjung bisa menikmati ‘alfresco dining’, pasar malam, sekolah berselancar di antara gedung yang menjulang tinggi. Pantai ini adalah surga bagi pencinta pasir, ombak, berjemuri, dan berselancar.

Gold Coast memberikan suasana yang menyenangkan karena terintegrasi dengan kawasan perbelanjaan dan kawasan kuliner yang beragam, serta selaras dengan anak muda yang menyukai kebebasan. 

Tujuan kami ke Gold Coast adalah  mengunjungi salah satu perguruan tinggi terbaik Australia, Southern Cross University (SCU). Beberapa bidang ilmu dan fokus riset di SCU bersinggungan dengan bidang ilmu dan riset yang saat ini dikembangkan di Universitas Teuku Umar (UTU).

UTU yang telah menegaskan fokus pada pembelajaran dan riset dengan pola ilmiah pokoknya "Agro dan Marine Industry" sangat relevan dengan SCU yang juga memberi perhatian khusus pada bidang agro-marine. SCU telah berkolaborasi dengan Centre of Marine Sciences berlokasi di Coff Harbour dan di sinilah mahasiswa SCU jurusan kelautan mendapat pelatihan khusus. 

Adanya keterkaitan dan fokus bidang keilmuan tersebut UTU ingin berkolaborasi lebih luas dengan SCU dalam menghadapi isu-isu global yang akan mengancam kita di masa depan.

UTU ingin bekerja sama lebih lanjut dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi. Pilihan kerja sama UTU dengan SCU bukan saja karena ada alumninya di UTU, melainkan lebih kepada reputasi SCU sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Australia dan juga di dunia.

Setelah penandatanganan MoU dengan SCU, kami dipandu  mengunjungi beberapa lokasi di dalam kampus dan juga luar kampus, khususnya di laboratorium sainstek, Marine Ecology Research Centre, Arkeologi dan Bisnis SCU. Dengan kelengkapan laboratorium yang mutakhir dan dipandu oleh peneliti profesional dalam bidangnya telah menjadikan SCU menjadi universitas riset terkemuka di Australia. Mahasiswanya berasal dari berbagai negara baik negara maju maupun negara berkembang.

Dari hasil kunjungan kami di SCU banyak hal yang sangat menginspirasi. Di antaranya, SCU merupakan salah satu perguruan tinggi Australia yang memberi perhatian khusus kepada mahasiswa pribumi. Sebagaimana tercantum di  website resmi SCU bahwa: "Komunitas SCU mengakui bahwa kami berlokasi di Tanah Bangsa Bundjalung dan Bangsa Gumbaynggirr dan memberikan rasa hormat kepada semua masyarakat Aborigin baik dulu maupun sekarang."

Lebih lanjut ditegaskan bahwa,"Di SCU kami berkomitmen terhadap pendidikan pribumi dan bangga atas pencapaian sebagai universitas bintang lima untuk partisipasi masyarakat adat."

Lebih lanjut, "Universitas ini menawarkan dukungan tingkat tinggi dan layanan yang dipersonalisasi untuk semua mahasiswa Aborigin dan penduduk pribumi Selat Torres melalui Gnibi College of Indegeneous Peoples Australia dan Indegeneous Australian Student Service.”

SCU memiliki beragam beasiswa yang tersedia bagi mahasiswa Aborigin dan penduduk pribumi Selat Torres, termasuk beasiswa untuk prestasi akademik, bantuan relokasi, dan kerugian.

Di SCU juga terdapat Komite Koordinasi Acara Adat Universitas Southern Cross (SCUIIECC). Komite ini menginisiasi rekonsiliasi antara staf, mahasiswa, dan anggota masyarakat pribumi dan nonpribumi. SCU juga memperingati acara pribumi nasional seperti Hari Maaf Nasional.

Perhatian yang kuat SCU pada kearifan lokal juga patut menjadi perhatian perguruan tinggi. Bersamaan dengan hal tersebut SCU juga terus memasuki era global yang modern, mendidik anaka-anak muda dari seluruh dunia untuk memasuki dunia industri dan dunia bisnis.

Saat saya di Gold Coast ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari sebuah sisi kemajuan Australia. Mulai dari memajukan perguruan tingginya hingga tata kelola pariwisatanya. Pasir putih yang terbentang sangat panjang sejauh mata memandang direklamasi dengan sangat apik dan dipadu dengan pusat jajanan untuk turis, pertokoan, serta perhotelan telah tumbuh selaras dengan kemajuan ekonominya. Gold Coast telah menjadi magnet dan permata yang menakjubkan untuk wisata bahari di Australia.

Kini Australia dengan kerja kerasnya dari generasi sebelumnya sejak awal kedatangan leluhur mereka ke benua ini telah menanam begitu banyak pundi yang menarik devisa dari seluruh dunia. 

Dari Gold Coast yang eksotis dengan pesona pantainya dan dalam cuaca cerah kami terbang ke Sydney dengan Jet Star Airways. Di Sydney saya melihat dari dekat  sebuah bangunan yang bersejarah saat kota ini mengalami ‘booming’ perdagangan wool abad ke 19. Bangunan berarsitektur klasik ini berdiri kokoh tidak jauh dari Gedung Opera yang menjadi ikon Sydney. Gedung ini lebih dikenal dengan Warehouse and Wool Stores (1860-1880). Kawasan ini telah dicatat sejarah sebagai sepenggal kisah masa silam kerja keras rakyat Australia untuk bisnis dan industri. 

Sejak tahun 1870-an wool dan ‘bond stores’ mendominasi aktivitas perdagangan di kawasan dermaga melingkar sebelah timur Gedung Opera Sydney hingga setelah perang dunia ke dua. Wool saat itu menjadi komoditas andalan ekspor dan perdagangan dari barat ke timur.

Ketika meninggalkan Sydney menuju Kualalumpur awal Desember 2023 ada banyak hal yang lekat di memori saya. Betapa sebuah rangkaian berpikir yang sehat telah menghasilkan sebuah kemajuan. Pendidikan dan kerja keras telah menjadi punca kemajuan sebuah bangsa. Dipadu dengan ‘culture of discipline’ yang kuat dan disokong semangat berinovasi yang tinggi melalui riset dan pembelajaran yang bermutu diyakini dapat merakit perubahan ke arah yang lebih baik. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved