Konflik Palestina vs Israel

Pakar Militer Ungkap 16 Ribu Tentara Israel Tewas dan Terluka di Gaza, Banyak Personel IDF Frustasi

Dia menyebut jumlah korban jiwa tentara IDF yaitu sekitar 35 persen hingga 40 persen dari jumlah total personel pasukannya.

Editor: Faisal Zamzami
FADEL SENNA / AFP
Ilustrasi pemakaman tentara Israel. --- Tentara Israel membawa peti mati rekan prajuritnya saat pemakaman pada 1 November 2023, di pemakaman militer di Yerusalem. -- Seorang tentara Israel yang disandera di Gaza dilaporkan tewas akibat serangan udara IDF. 

SERAMBINEWS.COM - Pakar militer Yordania, Nidal Abu Zeid, mengungkapkan perkiraan jumlah korban jiwa yang mengejutkan dari pihak tentara pendudukan Israel sejak dimulainya invasi darat ke Jalur Gaza.

Dia menyebut jumlah korban jiwa tentara IDF yaitu sekitar 35 persen hingga 40 persen dari jumlah total personel pasukannya. 


Abu Zeid mengatakan dalam pernyataan eksklusif di situs Khaberni, pada Sabtu (1/6/2024), kalau persentase 35 persen dalam hal kehilangan jumlah personel, menurut kebiasaan militer, mengindikasikan kalau para pengambil keputusan militer IDF harus menghentikan operasi militer.

"Opsi lain atas persentase kehilangan personel ini adalah menarik unit-unit yang terkena dampak dari operasi tersebut karena ini berarti mengekspos salah satu sayap kekuatan yang terjun dalam operasi," katanya di Khaberni. 

Abu Zeid menambahkan, sekitar 16.000 tentara Israel tewas atau terluka sejak dimulainya invasi darat, sementara tentara pendudukan Israel secara resmi hanya mengakui kematian sebanyak 663 tentara dan perwira sejak dimulainya invasi ke Jalur Gaza

“Pertempuran baru-baru ini di Kamp Jabalia dan Rafah Barat, yang dimulai pada awal Mei lalu, meningkatkan tingkat korban dan jumlah tentara yang tewas dalam pertempuran tersebut dari 40 persen - 90 persen di antara tim tentara pendudukan yang berpartisipasi (terjun beroperasi)," katanya.

 

Abu Zeid mengindikasikan bahwa ada sekitar 1.000-1.500 korban di antara barisan tentara pendudukan Israel saja dalam pertempuran Jabalia dan timur Rafah.

Analisis ini bertepatan dengan pengumuman juru bicara militer Brigade Al-Qassam yang menyatakan petempur mereka menghabisi banyak tentara IDF.

Dia mengatakan, penggunaan brigade infanteri oleh tentara Israel yang berafiliasi dengan sebuah sekolah militer (individu yang sedang menjalani pelatihan) setelah penarikan Brigade Givati ​​​​dari Rafah menegaskan adanya kerugian besar di antara jajaran tentara pendudukan. 

Pasukan yang dimaksud Abu Zeid adalah Brigade Baysalah IDF.

Brigade Baysalah biasanya berfungsi sebagai sekolah pelatihan tempur bagi calon tentara IDF tetapi kini beroperasi penuh dalam situasi darurat ini.

Abu Zeid menambahkan kalau tentara Israel tidak lagi memiliki 'kemewahan' pilihan peralatan militer, sehingga menggunakan kendaraan tua setelah kehilangan banyak kendaraan yang tidak terpakai di perbatasan utara. 

Abu Zaid memperkirakan jumlah korban tewas dan luka-luka dalam pertempuran Rafah yang sedang berlangsung berkisar antara 900 hingga 1.000 tentara IDF, baik tewas maupun terluka.

Prakiraan Abu Zaid itu merujuk paad banyaknya tank Merkava yang hangus kena bom atau rudal anti-tank dari milisi perlawanan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved