PBB Masukkan Israel ke Daftar Hitam Pembantai Anak-Anak di Palestina, Kini Zionis Setara ISIS
Laporan tersebut akan disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB pada tanggal 14 Juni dan selanjutnya secara resmi diterbitkan pada 18 Juni 2024.
Laporan tahunan yang ditulis oleh Perwakilan Khusus PBB untuk Anak-anak dan Konflik Bersenjata, Virginia Gamba, akan mencakup semua peristiwa tahun 2023, dengan peningkatan signifikan dalam insiden akibat perang di Gaza yang meletus pada bulan Oktober.
Sebelumnya, daftar hitam tersebut mencakup negara-negara seperti Afghanistan, Kongo, Mali, Myanmar, Somalia, Sudan, Yaman, Suriah, serta organisasi teror seperti Al Qaeda, ISIS, Al Shabaab, dan Boko Haram.
Laporan mendatang tidak akan menyebut Israel atau militer Israel secara eksplisit, tetapi akan merujuk pada pasukan keamanan Israel.
Data dalam laporan tersebut berdasarkan informasi dari organisasi PBB dan sumber lapangan.
Surat kabar tersebut mencatat bahwa konsekuensi dari masuk daftar hitam termasuk hancurnya reputasi Israel secara signifikan, karena laporan ini mendapatkan perhatian internasional dan dikutip di berbagai badan PBB, termasuk Majelis Umum, Dewan Keamanan, Mahkamah Internasional, dan Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag.
Secara praktis, masuk dalam daftar hitam menghasilkan laporan khusus mengenai entitas yang terdaftar. Kantor Perwakilan Khusus akan menyusun laporan khusus tentang Israel, yang kemudian akan disajikan kepada Dewan Keamanan.
Draf laporan yang diterima Israel beberapa bulan lalu mencakup beberapa kritik, seperti penggunaan bom skala besar di wilayah pendudukan, blokade ketat di Gaza, serangan terhadap infrastruktur penting, upaya merekrut anak-anak sebagai informan, dan menggunakan anak-anak sebagai tameng manusia.
Sejak Oktober, agresi Israel yang berkelanjutan di Gaza telah menyebabkan kematian 36.654 warga Palestina, termasuk sekitar 15.500 anak-anak dan 10.300 wanita, dengan 83.309 orang terluka, mayoritas anak-anak dan wanita.
Angka-angka ini belum final, karena ribuan jasad warga sipil masih terjebak di bawah reruntuhan atau di jalanan, dengan tim penyelamat tidak dapat mencapai mereka akibat serangan militer Israel.
Baca juga: VIDEO Israel Rudal Sekolah Dibawah Perlindungan PBB di Gaza Tengah, 40 Orang Tewas
Israel Murka
Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan membagikan rekaman dirinya melakukan panggilan telepon yang tampaknya kepada pejabat PBB. Rekaman tersebut ia bagikan ke akun X resmi pribadi miliknya.
Dalam video itu, Erdan mengungkapkan kemarahannya atas keputusan PBB. Bahkan, ia mengeklaim IDF sebagai “tentara paling bermoral di dunia”.
“Satu-satunya orang yang masuk daftar hitam saat ini adalah Sekretaris Jenderal, yang keputusannya sejak perang dimulai, dan bahkan sebelumnya, memberikan penghargaan kepada teroris dan memberikan insentif kepada mereka untuk menggunakan anak-anak untuk aksi teror… Sungguh memalukan!” kata Erdan.
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Kasus Dugaan Penganiayaan Anak di Cot Girek Dilaporkan ke Polres Aceh Utara |
![]() |
---|
VIDEO - Bunda PAUD Pidie Sambangi SD Negeri 1 Kota Sigli, Disambut Antusias Siswa |
![]() |
---|
Jajak Pendapat, Mayoritas Warga Israel Yakin tidak ada Orang tak Bersalah di Gaza |
![]() |
---|
VIDEO Yaman Klaim Luncurkan Rudal Hipersonik ke Bandara Ben Gurion Bertubi - Tubi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.