Breaking News

Haji 2024

Jemaah Haji Tak Perlu Bawa Alat Masak Selama Armuzna, Paket Konsumsi Lengkap Sudah Disiapkan

Pemberian konsumsi ini sebuah terobosan dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Editor: Faisal Zamzami
Tribunnews.com/ Anita K wardani
Tenda untuk jemaah haji di Mina. 

SERAMBINEWS.COM, MAKKAH - Jemaah haji diimbau tidak membawa peralatan masak selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) karena saat puncak haji akan mendapatkan konsumsi penuh.

Pemberian konsumsi ini sebuah terobosan dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Kepala Seksi Konsumsi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Saudi Daker Makkah, Beny Hermawan mengingatkan jemaah agar tak membawa alat masak.

"Jemaah tidak perlu membawa beras, magicom, atau katel air untuk memasak sendiri," kata Beny Hermawan, Selasa (11/6/2024).

Kemenag telah menetapkan skema pembagian konsumsi jemaah selama ibadah Armuzna.

”Total, seluruh jemaah mendapatkan 15 kali jatah konsumsi,” katanya.

Dia menjelaskan, 15 kali jatah konsumsi itu meliputi enam kali makanan siap saji serta Sembilan makanan fresh.

Semua paket itu dibagikan pada H-1 pelaksanaan wukuf di Arafah yaitu pada 8 Dzulhijjah/14 Juni hingga 13 Dzulhijjah.

Di luar itu, kata Beny, jemaah masih mendapat tambahan snack (makanan ringan) serta konsumsi pelengkap lainnya.

Seluruh menu disiapkan penyedia yang telah ditunjuk.

Penyediaan konsumsi bagi jemaah selama ibadah Armuzna sudah disiapkan dengan menyesuaikan kondisi sulitnya pendistribusian makanan kepada jemaah akibat padatnya lalulintas orang maupun kendaraan di Arafah, Mina, maupun Muzdalifah.

Baca juga: SUB 106 Tutup Fase Kedatangan Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci 

Benny mengatakan paket konsumsi itu sudah terkirim bersamaan dengan masuknya jemaah di Armuzna.

Untuk enam kali makan, jemaah mendapat jatah makanan siap saji.

”Jemaah hanya mendapatkan lauknya saja. Nanti ada petugas yang menyiapkan nasi dibuat secara fresh di dapur. Baik di Arafah maupun Mina,” katanya.

Lebih lanjut Benny menerangkan setiap maktab telah disediakan dapur untuk mengolah makanan-makanan siap saji yang sudah dikirim terlebih dulu.

”Sehingga cukup praktis,” ujarnya.

Di luar itu, PPIH melalui pihak masyariq (penyedia paket haji yang ditetapkan otoritas Arab Saudi) juga menyediakan snack tambahan.

Seperti saat jemaah hendak bergerak dari Arafah ke Mina pada tgl 9 dzulhijjah, semua mendapat paket snack.

Jemaah juga masih mendapat paket konsumsi pelengkap berupa bahan minuman seperti kopi, kremer, gelas-sendok, dan lainnya yang ditempatkan dalam paket.

Tak hanya jatah konsumsi, PPIH juga sudah menyiapkan jatah batu kerikil untuk lempar jumrah bagi seluruh jemaah.

Sedangkan, terkait kualitas makanan itu, Beny memastikan seluruhnya sangat layak untuk para jemaah, termasuk para lansia.

”Semua semua bahannya ramah lansia. Seperti nasinya yang lunak sehingga mudah dicerna. Juga bahan lainnya,” ujarnya.

Selain itu, soal cita rasa, Beny menyebut semua menu konsumsi Armuzna sudah disesuaikan dengan lidah jamaah tanah air.

”Menu-menunya juga khas Indonesia. Mulai dari rendang, gulai, dan lainnya,” imbuhnya.

Selama ini, Kemenag RI memang tidak menyediakan konsumsi bagi para jamaah selama prosesi ibadah Armuzna secara penuh.

Hal ini tak lepas dari sulitnya pendistribusian konsumsi mengingat padatnya kawasan itu selama hari tasyrik.

 

Baca juga: 213.275 Jemaah Haji Indonesia Telah Tiba di Arab Saudi, Fase Kedatangan Ditutup

 

Jemaah Haji Disarankan Bawa Barang Ini Saat Armuzna

Puncak haji semakin dekat. Jemaah haji perlu mempersiapkan barang-barang yang dibawa selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, mulai 14 Juni 2024 nanti.

Kepala Bidang Akomodasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Zaenal Muttaqin  meminta jemaah haji membawa perbekalan yang cukup.

"Saat berangkat pada 14 Juni nanti, jemaah laki-laki harus sudah memakai pakaian ihram. Kalau diperlukan membawa pakaian ihram cadangan. Ibu-ibu memakai pakaian yang menutup aurat," ujar Zaenal di Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Mekkah, Senin (10/6/2024) seperti dilaporkan jurnalis KOMPAS.com anggota Media Center Haji (MCH) 2024 Khairina.

Jemaah diminta membawa tas yang digunakan untuk membawa paspor, obat-obatan, dan perlengkapan pribadi.

Jemaah juga jangan lupa membawa smart card atau kartu nusuk yang akan di-scan sebelum naik ke bus.

Jemaah haji yang tidak bisa menunjukkan smart card tidak bisa masuk ke Armuzna.

Selain itu, kata Zaenal, jamaah haji diminta membawa pakaian ganti yang cukup untuk dua hingga tiga hari.

Mulai pakaian dalam dan pakaian sehari-hari. Juga jangan lupa membawa perlengkapan untuk mandi seperti handuk kecil, sabun, shampo, dan sikat gigi.

"Kalau bantal tidak usah dibawa karena di tenda sudah disiapkan kasur dan bantal meskipun tidak sama dengan yang di hotel," jelas Zaenal.

Setelah wukuf di Arafah kemudian mabit di Muzdalifah dan Mina, jamaah melontar jumrah aqabah di Jamarat pada 10 Dzulhijah, jemaah bisa melepas pakaian ihram.

"Jemaah laki-laki bisa berganti dengan sarung atau celana panjang dan pakaian biasa," kata Zaenal.

"Yang ambil nafar tsani bisa menyiapkan pakaian untuk 4 hari. Karena yang nafar tsani akan tinggal di Mina sampai 13 Dzulhijah. Kalau yang nafar awal akan di Mina 10-12 Dzulhijah," katanya.

Zaenal juga mengimbau jemaah membawa tas yang simpel untuk membawa pakaian. Ia tidak menyarankan jamaah membawa koper kabin.

Kecuali memang tidak ada tas lain yang lebih fleksibel. Mobilitas jamaah dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina akan sangat cepat.

Dari Mekkah, jemaah akan turun di Arafah untuk wukuf.

Malamnya, jamaah harus naik bus lagi dan turun di Muzdalifah untuk mabit.

Kemudian harus bergerak lagi dan turun di Mina untuk 2-3 hari.

"Sehingga koper bisa menyulitkan pergerakan jemaah saat naik dan turun dari bus," kata Zaenal.

Terkait akomodasi di Armuzna, menurut Zaenal, sudah siap 100 persen. Tenda-tenda di Arafah dan Mina sudah disiapkan oleh Masyariq.

Bidang akomodasi juga berkoordinasi dengan petugas sektor untuk menyiapkan akomodasi bagi jemaah yang tidak menginap di Mina dan kembali ke hotel, terutama untuk jamaah yang tinggal di Syiyah dan Rawdah.

"Kami sudah meminta pengelola hotel untuk membuka hotelnya pada 10-12 Dzulhijah," kata Zaenal.

Selain itu, lanjut Zaenal, pihaknya juga telah menyiapkan hotel transit untuk jemaah lansia nonmandiri.

Lokasinya di Alawi, dekat Aziziah. Sengaja dipilih di sana karena dekat dengan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

"Kami sediakan kamar untuk menampung 390 jamaah," kata Zaenal.

 

Baca juga: Pimpinan DPRK Aceh Utara Antar Tiga Nama Calon Pj Bupati ke Mendagri

Baca juga: 213.275 Jemaah Haji Indonesia Telah Tiba di Arab Saudi, Fase Kedatangan Ditutup

Baca juga: USK dan UKM Malaysia Adakan PKM Internasional di Alue Naga Banda Aceh

 

Tribunnews.com dengan judul Jemaah Haji Tak Perlu Bawa Alat Masak Selama di Arafah, Sudah Disiapkan Paket Konsumsi Lengkap

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved