Kajian Islam

Kurban untuk Diri Sendiri atau Orang Tua Dulu, Mana yang Lebih Utama? Ini Kata Buya Yahya

Pendakwah Buya Yahya dalam ceramahnya memberikan penjelasan soal mana yang lebih utama kurban untuk diri sendiri atau orang tua. 

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
YOUTUBE/AL BAHJAH TV
Buya Yahya menjawab keutamaan kurban untuk diri sendiri atau orang tua dulu. 

Dana Terbatas, Kurban untuk Diri Sendiri atau Orang Tua, Mana yang Lebih Utama? Ini Kata Buya Yahya

SERAMBINEWS.COM - Masih ada pandangan berbeda dalam menjalankan ibadah kruban. Khususnya mana yang lebih baik, mengutamakan kurban untuk diri sendiri atau untuk orang tua mengingat dana yang terbatas.

Pendakwah Buya Yahya dalam ceramahnya memberikan penjelasan soal mana yang lebih utama kurban untuk diri sendiri atau orang tua

Ibadah kurban merupakan ibadah menyembelih hewan ternak yang merupakan salah satu bagian dari syiar Islam yang disyariatkan dalam Al Quran.

Kurban adalah sunah dan dilakukan setiap tahun bukan sekali seumur hidup. 

Muncul sebuah pertanyaan dari jamaah yang bertanya soal manakah yang lebih diutamakan kurban untuk diri sendiri atau orang tua.

Menjawab hal tersebut, Buya Yahya mengatakan, kurban sebaiknya diutamakan untuk diri sendiri apalagi kurban tersebut menggunakan uang pribadi. 

Baca juga: Tukang Jagal atau Panitia Kurban Tak Boleh Diupah Pakai Daging Kurban, Ini Alasannya Kata Buya Yahya

Tak hanya itu, Buya Yahya juga membeberkan bahwa soal ibadah adalah urusan setiap individu. 

"Kalau itu uang anda, maka lebih utama untuk diri anda karena ini ibadah pribadi," kata Buya Yahya.

Dalam hal ini, diperkenankan juga anda apabila menghadiahkan kurban untuk orang tua dengan niat menyenangkan mereka. 

"Tapi diperkenankan kalau anda menghadiahkan untuk ibunda anda, punya makna kegembiraan, menyenangkan beliau lalu berkurban dengan kambing yang anda berikan, sah," lanjut Buya Yahya.

Hanya saja dalam hal ini jika berbicara diri sendiri, maka lebih diutamakan berkurban atas nama pribadi, apalagi soal ibadah setiap manusia dituntut untuk beramal baik dari dirinya sendiri.

"Cuma kalau bicara adalah aku pribadi, aku diriku sendiri, bukan memberi karena diri kita semua itu perlu beramal baik, karena sunah (kurban) dibebankan kepadaku, selagi aku bisa kenapa aku tidak melakukannya, kenapa orang lain yang melakukannya? Ya saya dong," timpal Buya.

Baca juga: Masih Enggan Puasa Arafah? Buya Yahya Ingatkan Keutamaanya: Puasa Paling Dahsyat, Dosa Dihapus

Cuma disaat kita memberikan orang tua, itu ada makna perasaan.

Yang penting dalam hal ini jangan ada salah paham terkait kurban. "Cuma karena anda sayang si ibu belum pernah kurban dsb, pokoknya jangan yang salah paham, ibu belum saya sudah, itu kan salah paham," imbuh Buya.

Jika anda memang ingin meniatkan kurban untuk orang tua dengan niat menggembirakan hati merkea, boleh-boleh saja.

"Kalau tahun kemarin saya sudah kurban, tahun ini ibu, kalau mengembirakan hati ibu boleh itu bebas, jadi kebaikannya ada kelebihan disaat anda menyenangkan ibunda anda, sah-sah saja," pungkas Buya Yahya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved