Kupi Beungoh
Mualem-Tu Sop, Peluang Menang Besar dan Penting untuk Aceh
Oleh sebab itu, sampai pada titik ini, kita bisa menyimpulkan bahwa pasangan Mualem–Tu Sop ini sangat berpeluang menang siapapun lawannya.
Oleh: Tgk. Fajri M. Isa *)
Pendaftaran Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab atau Tu Sop Jeunieb ke Partai Aceh (PA) oleh elemen sipil masyarakat Aceh untuk mendampingi Muallem (Muzakkir Manaf) dalam Pilkada yang akan berlangsung beberapa bulan lagi ini lumayan mendapatkan perhatian dari masyarakat Aceh.
Intensitas diskusi masyarakat Aceh ini terlihat di banyak group Whatsapp dan media sosial lainnya. Begitu juga di warung-warung kopi. Artinya, berita ini disambut positif masyarakat Aceh. Apalagi, berita ini juga menjadi headline di Harian Serambi Indonesia yang merupakan koran paling berpengaruh di Aceh saat ini.
Memang sebagian komentar-komentar masyarakat Aceh berharap Tu Sop Jeunieb maju sebagai calon gubernur, bukan wakil. Tapi fakta sekarang, Tu Sop Jeunieb bukan pengurus partai politik alias tidak punya partai. Di sisi lain, hubungan Tu Sop Jeunieb dengan Mualem adalah sangat baik sebagaimana lumrah diketahui masyarakat Aceh. Tu Sop juga sosok ulama yang paham politik dan tentunya juga memahami arah politik Aceh dan nasional yang berkembang dinamis.
Oleh sebab itu, meskipun ada hasil survey yang sudah dipublikasikan dan menempatkan nama Tu Sop sebagai salah satu kandidat tiga besar, namun Tu Sop tidak mendaftar diri ke partai manapun yang membuka peluang pendaftaran bakal calon dalam Pilkada.
Bahkan kabarnya, sebenarnya Tu Sop juga mendapatkan tawaran dari partai nasional langsung untuk ikut mendaftar. Tapi Tu Sop tidak mendaftar kemanapun sejauh ini. Dan kita mendapati kabar bahwa elemen sipil akhirnya mendaftarkan Tu Sop Jeunieb ke Partai Aceh untuk mendampingi Mualem.
Tu Sop Jeunieb dan Mualem adalah dua sahabat yang akrab dimana Mualem telah lama memposisikan Tu Sop Jeunieb sebagai seorang ulama yang beliau hormati dan meminta pendapat. Dalam sejumlah acara Partai Aceh, Tu Sop Jeunieb tampil sebagai pemberi tausyiah yang menandakan bahwa Tu Sop Jeunieb diterima secara baik di kalangan Partai Aceh sebagaimana juga partai-partai lainnya yang juga memiliki hubungan yang baik dengan Tu Sop. Jadi, sekali lagi, ini menunjukkan bagusnya hubungan antara Tu Sop dan Muallem.
Dengan masuknya nama Tu Sop dalam list bakal calon wakil Mualem, maka kita akan bisa menilai peluang Mualem dalam Pilkada nanti. Dalam konteks ini, agaknya pasangan Mualem–Tu Sop Jeunieb akan menjadi pasangan yang kuat ketimbang jika Mualem berpasangan dengan nama lain. Mengapa?
Menyatunya Kekuatan Kombatan dan Santri
Di Aceh setidaknya terdapat tiga arus kekuatan besar yang bisa kita saksikan selama ini. Kekuatan besar kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang hari ini terkistralisasi dalam wadah Partai Aceh. Kekuatan pertama ini kita sebut sebagai kekuatan “Nasionalisme Keacehan”.
Kekuatan kedua yaitu kekuatan Islamis dan Santri, baik santri aktif di lembaga pendidikan dayah atau islamis sebagai komponen masyarakat yang mendukung aktif Syari’at Islam di Aceh. Keduanya ini eksis menyuarakan penguatan Syari’at Islam di Aceh dan menjaga Aceh tetap sebagai provinsi dengan muslim yang dominan.
Sementara kelompok ketiga adalah kelompok sekuler dan nasionalis. Kelompok ketiga ini dalam konteks Aceh cenderung mengikuti dinamika yang berkembang, mungkin saja menyatu dengan kelompok pertama dan kedua di atas meskipun dalam sikap politik mereka punya sikap politik sendiri yang kuat.
Pasangan Mualem–Tu Sop jika dimajukan Partai Aceh maka akan mempersatukan dua kekuatan utama yang disebut di atas. Plus, sebagian dari kekuatan kelompok ketiga juga memungkinkan bergabung mendukung pasangan Mualem–Tu Sop karena faktor sosok Tu Sop.
Mengapa saya katakan kekuatan kelompok ketiga juga memungkinkan bergabung mendukung? Sekali lagi, karena faktor Tu Sop. Narasi Tu Sop sejauh ini yang bisa disimak masyarakat adalah narasi yang mempersatukan. Tu Sop adalah ulama yang progressif yang sangat menghormati semua elemen masyarakat Aceh. Belum pernah kita mendengar Tu Sop mengeluarkan statemen-stateme yang melukai.
Jadi, bukan saja Tu Sop akan mudah menyatukan elemen santri-islamis di Aceh yang merupakan kelompok besar, tapi juga Tu Sop sangat memungkinkan menarik dukungan kelompok nasionalis-sekuler, serta kalangan intelektual umumnya yang mungkin akan sulit ditarik oleh Mualem jika tidak berpasangan dengan Tu Sop.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.