Info Haji
Kisah Pengabdian Hafida Jufri, Petugas Haji Perawat Jemaah Lansia dan Risti di Madinah dan Makkah
Perawat Asal Parepare, Sulawesi Selatan, Hafida Jufri, menceritakan kisahnya merawat jemaah haji lansia dan jemaah dengan risiko tinggi (risti) di Kot
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Perawat Asal Parepare, Sulawesi Selatan, Hafida Jufri, menceritakan kisahnya merawat jemaah haji lansia dan jemaah dengan risiko tinggi (risti) di Kota Madinah dan Makkah.
Laporan Khalidin Umar Barat dari Arab Saudi
SERAMBINEWS.COM, MAKKAH - Melayani dengan sabar, jujur tulus dan ikhlas adalah bagian tugas rutin petugas haji di Tanah Suci.
Ini pula yang digeluti Hafida Jufri, perawat asal Parepare, Sulawesi Selatan, Hafida Jufri, yang mengabdikan diri merawat jemaah haji lansia dan Jemaah Calon Haji atau JCH dengan risiko tinggi (risti) di Kota Madinah dan Makkah.
Saat diwawancarai Wartawan Serambi Indonesia/Tribun Network Kamis (13/6/2024), Hafida Jufri, mengatakan apa yang dia lakukan adalah tentang cinta, pengorbanan, dan pengabdian tanpa batas.
Dalam kesibukan melayani jemaah, ia menemukan makna mendalam dari setiap langkahnya, bahwa setiap kebaikan yang ia lakukan adalah cerminan dari cintanya kepada sang ibu dan kepada Allah.
Kegiatan setiap hari membantu jemaah haji khususnya jemaah haji lansia sudah dilakukan sejak dirinya sampai di Madinah.
Perawat Asal Parepare, Sulawesi Selatan, Hafida Jufri, menceritakan kisahnya merawat jemaah haji lansia dan jemaah dengan risiko tinggi (risti) di Kota Madinah dan Makkah.
Baca juga: VIDEO - 288 Calon Haji Lansia non Mandiri untuk Disafariwukufkan, Mulai Digeser ke Hotel Transit
Hafida Jufri berkenalan dengan kami Media Centre Haji (MCH) pertama kali, saat baru tiba di Kota Madinah pertengahan Mei lalu.
Perempuan yang berprofesi sebagai perawat ini mendampingi Ibu Sajeriah (65), jemaah haji tunanetra asal Kampung Lumpue, Parepare, Sulawesi Selatan.
Banyak jemaah lansia dan disabilitas yang membutuhkan pendampingan dan penanganan khusus.
“Bukan hanya bertugas mendorong kursi roda, tetapi juga sering menjadi juru bicara karena tidak sedikit lansia atau disabilitas yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik,” ungkap Hafida
Hafida mengaku sangat bersyukur, bisa merawat Ibu Sajeriah dan juga jemaah haji lansia lainnya.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mendampingi dan merawat ibu Sajeriah dan jemaah lansia lainnya selama di Kota Suci Madinah dan Makkah,” ujarnya.
Baca juga: 393 Jamaah Kloter 12 Hingga Petugas Haji asal Aceh Terima Dana Baitul Asyi di Makkah, Ini Besarannya
Selain itu, lanjutnya, di Arab Saudi, Fida sapaan akrabnya memiliki tugas utama sebagai perawat di Tim Kesehatan di Kloter UPG 3, yaitu Parepare, Barru, dan Maros.
Tujuh Kloter Jamaah Haji dengan 2.764 Orang Resmi Pulang Hari Ini, Cek Daftar Asal Kloternya! |
![]() |
---|
Kemenag Kembali Ingatkan Jemaah Jangan Beribadah Haji Pakai Visa Ilegal Tanpa Antre |
![]() |
---|
Memasyarakatkan BPKH, Bukan Hanya Sekedar Pengelola Uang Haji : Sekali Ibadah Habiskan Rp 20 Triliun |
![]() |
---|
Pansus Angket Haji Terbitkan Lima Rekomendasi, Kemenag Tanggapi Begini |
![]() |
---|
BPS: Indeks Kepuasan Jemaah Haji 2024 Sangat Memuaskan, Bus Shalawat Teratas, Petugas Diapresiasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.