Konflik Palestina vs Israel

Kesedihan Warga Palestina Rayakan Idul Adha di Tengah Perang, Tak Mampu Membeli Hewan Kurban

Warga Palestina, tahun ini menyambut Idul Adha 1445 Hijriah, Minggu (16/6/2024), tanpa perayaan. 

Editor: Faisal Zamzami
AFP/AHMAD GHARABLI
Umat Muslim Palestina berkumpul di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem, dengan latar belakang Kubah Batu, pada hari pertama hari raya Idul Adha yang menandai berakhirnya ibadah haji di Mekkah, pada 16 Juni 2024. 

SERAMBINEWS.COM - Warga Palestina, tahun ini menyambut Idul Adha 1445 Hijriah, Minggu (16/6/2024), tanpa perayaan. 

Hari Raya yang jamak dirayakan dengan penuh suka cita untuk menandai puncak ibadah haji, tahun ini terasa kelam bagi warga yang tengah bergelut dengan perang.

Diberitakan Anadolu (16/6/24), Israel terus menyerang Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. 

Perang ini telah merenggut 37.300 nyawa warga Palestina. Sebagian besar korbannya wanita dan anak-anak.

Kondisi ini membuat Lebaran Haji kali ini berselimut suasana duka atas korban yang meninggal akibat perang.


Warga Palestina shalat id penuh perjuangan

Peperangan rupanya tak mampu menggoyahkan iman warga Palestina untuk melewatkan shalat id.

Departemen Wakaf Islam di Yerusalem melaporkan, sekitar 40.000 jemaah melaksanakan shalat id di beberapa masjid yang ada di Palestina.

Tak mudah bagi mereka menempuh perjalanan menuju ke tempat ibadah tersebut. 

Bagi mereka yang ingin ke Masjid Al-Aqsa misalnya, dalam perjalanan mereka sempat diserang pasukan penjaga Israel, yang mencegah puluhan orang masuk ke area Al-Aqsa untuk melaksanakan shalat id.

“Pada dini hari pasukan tersebut memasuki halaman Masjid Al-Aqsa, memeriksa identitas para jemaah, menghalangi, dan mencegah banyak orang masuk dan memaksa mereka shalat di luar pintu masjid,” ungkapnya.

Sementara di daerah Hebron, wilayah tepi barat yang sudah diduduki Israel, warga Palestina melaksanakan shalat ied di Masjid Ibrahimi, meskipun ada pembatasan keamanan yang diberlakukan tentara Israel.

Sebelum memasuki Masjid Ibrahimi, para jemaah harus melewati pos pemeriksaan militer berlapis untuk bisa shalat.

Baca juga: VIDEO Polisi Israel Cegah dan Pukuli Muslim Palestina saat Hendak Salat Idul Adha di Masjid Al-Aqsa

Tak mampu membeli hewan kurban

Bahjat Mansour, lelaki berusia 46 tahun asal kamp Jabalia di Gaza Utara yang setiap tahunnya membeli hewan kurban setiap Idul Adha, tahun ini terpaksa tidak melakukannya karena harga yang melonjak tinggi.

"Sebelumnya kami membeli hewan kurban, entah itu seekor domba atau sapi dengan harga sekitar $500. Namun, hari ini kami mendengar harganya melonjak dari $500 menjadi $2.000 atau bahkan $3.000," katanya, dikutip dari The National News, Sabtu (15/6/2024).

Bagi Mansour, Idul Adha kali ini adalah hari yang paling menyedihkan bagi dirinya dan keluarga.

 Bukan hanya karena tidak bisa berkurban, tetapi ia juga telah kehilangan 20 anggota keluarganya akibat perang.

"Tidak ada kurban, tidak ada suasana hari raya, tidak ada hewan di jalanan, tidak ada rumah potong hewan atau peternakan,” ujar dia penuh sesal.

 

Harga hewan kurban melonjak

Kenaikan harga ternak di Gaza bagian utara bukan tanpa alasan.

Seorang pedagang ternak mengeluhkan banyak hewan mati sejak bulan Oktober 2023 lalu akibat serangan Israel yang berimbas pada kurangnya bahan pakan ternak.

“Harga tahun ini sangat tinggi. Pada tahun-tahun sebelumnya, harga hanya naik satu atau dua Shekel (mata uang Palestina). Namun tahun ini, harga meningkat hampir sepuluh kali lipat," kata Mohammad Warsh Agha.

Agha bilang, aktivitas penjualan ternak pada Idul Adha tahun ini nyaris tidak ada.

Transaksi hanya dilakukan sebagian kecil organisasi dan lembaga donor amal dari luar negeri.

Ia mengaku, biasanya bisa menjual lebih dari 200 ekor domba setiap Idul Adha.

Tapi tahun ini, ia cuma bisa menjual tujuh ekor domba saja. Ketujuh domba tersebut ia jual ke sebuah badan amal dengan harga pasar yang tinggi.

 

Pasar ternak kosong

Jalan-jalan ke pasar ternak menjelang Idul Adha biasanya merupakan hiburan tersendiri bagi warga Gaza khususnya anak-anak.

Sayangnya, tahun ini sebagian besar pasar ternak kosong karena perang dan kurangnya hewan ternak, juga sedikitnya warga Gaza yang berkunjung.

Seorang warga Palestina Ismail Helles, membagikan memorinya saat ia dulu selalu pergi ke pasar hewan. Namun, hal itu kini tinggal kenangan.

"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana Idul Adha kali ini tanpa mengunjungi pasar ternak di bagian timur.

Dua minggu sebelum Idul Adha, dulu saya biasanya pergi ke pasar. Di sana ramai dengan orang-orang yang memilih hewan kurban," kata Helles penuh penyesalan.

Baca juga: Hujan Turun di Mekkah, Jemaah Haji Sambut Gembira di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Baca juga: Sapi Kurban Mengamuk, Hantam Panitia hingga Tak Sadarkan Diri, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Baca juga: Berikut Jadwal Lontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia, Diimbau Patuhi Ketentuan Waktu

Sudah tayang di Kompas.com: 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved