Kesehatan

Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan, Bisa Menyembuhkan Rematik Hingga Kolesterol

Daun kelor sudah terbukti dapat meringankan gejala rheumatoid arthritis yang dialami, seperti pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
Pixabay
Daun kelor - Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan, Bisa Sembuhkan 13 Penyakit, Mulai Rematik Hingga Kolesterol 

Hal itu tergantung pada bentuk yang dikonsumsi.

"Efek samping bisa saja berbeda tergantung bentuknya," ujar Inggrid menanggapi perilah unggahan viral yang membahas mengenai efek samping mengonsumsi daun kelor, sebagaimana dilansir dari Kompas.com (5/4/2024), 

Inggrid mengatakan, biasanya orang-orang paling sering mengonsumsi daun kelor dalam bentuk segar sebagai sayuran.

Lalu ada dalam bentuk simplisia, yakni daun kelor yang dikeringkan kemudian dijadikan bubuk tanpa bahan tambahan apapun.

Terakhir, daun kelor yang diproduksi dalam bentuk kapsul atau suplemen.

Inggrid menyampaikan, ada banyak aspek yang harus diperhatikan terkait efek samping daun kelor.

Ia menjelaskan, mengonsumsi daun kelor secara berlebihan memang bisa menimbulkan keluhan seperti kembung, mual atau diare.

Hal itu dikarenakan daun kelor mengandung zat besi yang tinggi.

"Daun kelor memang kaya akan zat besi yang dapat menimbulkan keluhan kembung, mual, atau diare jika dikonsumsi berlebihan," ujarnya.

Daun kelor juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil.

Inggrid menjelaskan, ibu hamil yang mengonsumsi daun kelor dalam bentuk segar seperti sayur tentu tidak akan mengalami kontraksi.

Demikian pula jika mengonsumsi simplisia untuk dicampurkan ke dalam makanan lain, seperti bubur, jus, atau smoothies.

"Itu (mencampur bubuk daun kelor) tidak banyak paling maksimal dua sendok teh sekali makan, juga tidak akan menimbulkan kontraksi pada ibu hamil," terangnya.

Baca juga: Cegah Stunting, Puskesmas Kembang Tanjung Adakan Inovasi Rihon Meulawing hingga Olahan Daun Kelor

Namun, hasil berbeda mungkin terjadi jika ibu hamil mengonsumsi bagian kelor lain, seperti akar, kulit akar, atau bijinya.

Inggrid menyampaikan, bagian-bagian tersebut dapat menimbulkan kontraksi, yang berpotensi membahayakan ibu hamil.

"Jadi tidak bisa disebutkan oh ini efek samping dari konsumsi kelor. Harus jelas dulu yang dikonsumsi kelor bagian apa," kata dia.

Efek samping serupa juga mungkin terjadi jika menggunakan ekstrak daun kelor dalam bentuk kapsul.

Menurut Inggrid, masyarakat perlu memperhatikan apakah daun kelor yang dimakan dalam bentuk segar, bubuk, atau kapsul.

Interaksi daun kelor dan obat

Terkait interaksinya dengan obat hipertensi dan tiroid, Inggrid menjelaskan, tidak akan memicu efek samping jika yang dimakan daun kelor segar atau bubuk kering.

"Yang memang perlu lebih dipertimbangkan adalah ketika ekstrak dalam bentuk kapsul yang dikonsumsi berbarengan dengan obat hipertensi," ujarnya.

Kendati demikian, pasien umumnya bisa tetap mengonsumsi dengan memberikan jeda minum sekitar satu jam.

Pasien juga perlu memantau kondisi tekanan darah agar tidak turun drastis karena ekstrak daun kelor bermanfaat membantu menurunkan tensi.

"Ada efek penurunan tekanan darah dari obat dan daun kelor," ungkap Inggrid.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved