Berita Banda Aceh
FDP Salurkan 81 Hewan Qurban ke Perbatasan & Kamboja, Tempuh Perjalanan hingga Satu Hari
Dari jumlah hewan kurban yang tersalurkan, menunjukkan umat Islam Aceh dan Indonesia begitu peduli dengan kondisisi umat perbatasan.
Penulis: Misran Asri | Editor: Nurul Hayati
Dari jumlah hewan kurban yang tersalurkan, menunjukkan umat Islam Aceh dan Indonesia begitu peduli dengan kondisisi umat perbatasan.
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Forum Dakwah Perbatasan (FDP) menyalurkan 81 hewan kurban ke wilayah perbatasan Aceh-Sumatera Utara hingga ke masyarakat muslim Champa di Kamboja.
Penyaluran hewan kurban ke muslim minoritas di sepanjang perbatas Aceh- Sumut sudah menjadi tradisi tahunan Forum Dakwah Perbatasan.
Dari jumlah hewan kurban yang tersalurkan, menunjukkan umat Islam Aceh dan Indonesia begitu peduli dengan kondisisi umat perbatasan.
Zulkarnaini selaku pelaksana program ini menyebutkan bahwa pada tahun 2023 lalu FDP menyalurkan 8 ekor sapi dan 82 ekor kambing atau domba.
Kemudian untuk tahun 2024 ini PDF menyalurkan 11 ekor sapi dan 70 ekor kambing atau domba.
Secara keseluruhan jumlah hewan kurban yang disalurkan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Para penyumbang kurban terdiri atas kalangan dokter, akademisi, pedagang dan hampir seluruh lapisan masyarakat.
Lalu, secara khusus Forum Dakwah Dokter Indonesia (FDDI) menyumbang 4 ekor kambing.
Tingginya minat para penyumbang kurban ke perbatasan dan pedalaman Aceh- Sumatera Utara menunjukan kepedulian umat Islam pada kondisi saudara di perbatasan yang secara wawasan Keislaman agak tertinggal dibandingkan saudara-saudara kita yang hidup di daerah perkotaan.
Fokus utama target pegiriman kurban adalah ke kawasan-kawasan yang telah ditempati para dai dari FDP.
Baca juga: VIDEO Dai Perbatasan dan Anak Asuh FDP dapat Santunan dari Rumah Amal USK
Hingga saat ini kata Zulkarnaini, setidaknya ada 14 orang dai telah menjalankan tugas dakwah di Aceh; yakni Aceh Tenggara khususnya di Kecamatan Leuser, dan di Singkil fokusnya di Pulau Banyak.
Sedangkan di Sumut, mencakup wilayah Kabupaten Karo, Dairi, Pakpak Bharat.
Kawasan lain yang juga menjadi target pengiriman hewan kurban meliputi Kecamatan Danau Paris, yaitu Desa Biskang, Situbuh-tubuh, Sikoran, Situban, Lae Balno, Dusun Pancur Arang dan Desa Napagaloh, serta beberapa desa di luar Kecamatan Danau Paris.
Meskipun FDP belum menempatkan dai di Danau Paris Singkil.
Namun, bagi FDP Danau Paris punya makna historis sepanjang perjalan dakwah FDP dalam membina umat perbatasan.
FDP mulai kegiatan perdananya di Desa Napagaloh Danau Paris dan berulangkali dilaksanakan kegiatan besar dalam bentuk Safari Dakwah Perbatasan.
Mengingat kondisi perbatasan Singkil -Sumut termasuk kawasan rentan degradasi wawasan Keislaman, FDP merencakan untuk tahun-tahun selanjutnya.
Singkil perbatasan Sumut menjadi fokus kegiatan dakwah FDP setelah Leuser Agara.
"Bentuk dakwah fokus pada peningkatan Pendidikan Islam kepada warga muslim kawasan tersebut lewat kegiatan berbeda-beda," kata Zulkarnaini.
Demikian juga Subussalam, belum ada dai FDP yang ditempatkan di kabupaten yang berbatas langsung dengan Pakpak Bharat, tapi sejumlah besar mualaf binaan FDP berasal dari Subussalam.
Desa-desa di Subussalam antara lain; Desa Tangga Besi, Namo Buaya, dan daging juga disebarkan ke desa-desa lain dimana para mualaf binaan FDP berkediaman, ditambahkan oleh T Azhar Ibrahim, Lc selaku manager program FDP.
Menurut catatan tim pembinaan mualaf FDP, Subussalam kawasan yang paling banyak ditempati oleh para mualaf terutama dari suku Nias.
Keberadaan mualaf yang sudah lama masuk Islam setelah memperoleh pemibinaan dari FDP mereka menjadi contoh baik bagi keluarga, dan itu mengundang anggota keluarga lain untuk mengikuti langkah saudaranya.
Sementara itu Koordinator FDP Wilayah Subussalam -Singkil, Muchlis Pohan menyebutkan setiap kali mualaf pulang dari pembinaan selama 40 hari di Banda Aceh, tidak lama kemudian ada keluarga yang minta disyahadatkan di kantor wilayah FDP di pinggir jalan besar Subussalam.
FDP juga menyalurkan hewan kurban ke Kamboja, setelah kunjungan Ketua FDP dr Nurkhalis SpJP FIHA, atas undangan buka puasa bersama Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, bersama Forum Silaturrahim Kemakmuran Masjid Serantau (FORSIMAS).
Nurkhalis melihat muslim minoritas Champa perlu perhatian dan membangun silaturrahim, karena bila ditilik sejarah; Aceh – Champa merupakan saudara tua yang silaturahim agak renggang.
Meskipun Hun Sen dan anaknya Hun Manet memberi perhatian khusus untuk masyarakat muslim minoritas Kamboja baik dari suku Champ dan Khemr, karena mereka sebagai minoritas perlu usahakan keras untuk menduduki posisi ekonomi menengah ke atas.
Terutama keturunan Champ yang hidup sepanjang Sungai Mekong.
Lewat kurban membangun silaturahim dengan saudara tua, motto yang dipakai adalah Kurban Bridge Silaturrahmi Acehnese-Champ Cambodian Muslim.
Demikian juga dengan semua desa sepanjang perbatas dengan motto yang sama; kurban Jembatan Silaturrahim.
Dengan kurban yang sampai ke saudara-saudara yang jauh akan mendekatkan tali silaturrahim dengan saudara muslim yang hidup di kota-kota.
Menyalurkan kurban ke perbatasan dan pedalaman tidak semudah di kota-kota dan perkampungan, misalnya untuk Desa Saka Dame Dairi, butuh waktu satu hari satu malam untuk tiba di lokasi.
Jalur perjalanan terhitung ektrem, butuh banyak relawan yang mendapingi karena kawatir bila lembu sempat lepas urusan menjadi panjang, dan kawasan tersebut tidak banyak orang pelihara kambing atau lembu, terpaksa harus didatangkan dari Kawasan lain.
Akhirnya lembu sampai tujuan dan menyisakan kisah perjalanan yang panjang.(*)
Baca juga: Waduh, Puluhan Dai Perbatasan Terancam Putus Kontrak Akhir Tahun Ini
BPOM Aceh Usul Take Down Enam Akun yang Menjual Produk Kosmetik Berbahaya |
![]() |
---|
DPRK Minta Pemko Banda Aceh Iklankan Aset yang Dikomersilkan |
![]() |
---|
Dari Aceh ke Seoul, Kisah Khairunnisa Alumni USK yang Jadi Guru Bahasa Korea di Panggung Dunia |
![]() |
---|
Fraksi NasDem DPRA Desak Pemerintah Aceh Tingkatkan Akses Pendidikan di Daerah Terpencil |
![]() |
---|
BPOM Tarik 34 Produk Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.