Berita Nasional

Sakit Hati Dikatain Mandul, Pria di Lampung Bunuh Tetangganya, Polisi Ungkap Cara Sadis Pembunuhan

Setelah ditangkap, pelaku mengaku membunuh korban karena merasa sakit hati sering diejek mandul.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KOMPAS.COM/DOK. Polres Lampung Utara
Sudadi Ahmad (kaos hitam) pelaku pembunuhan di Kabupaten Lampung Utara saat ditangkap polisi, Rabu (26/6/2024). 

Sakit Hati Dikatain Mandul, Pria di Lampung Bunuh Tetangganya, Polisi Ungkap Cara Sadis Pembunuhan

SERAMBINEWS.COM – Seorang pria di Lampung, Sudadi Ahmad (30), tak tahan dengan rasa sakit hati pada tetangganya.

Sehingga ia nekat menghabisi nyawa tetangganya, Sumini (55) dengan cara sadis di rumahnya yang berada di Kelurahan Kelapa Tujuh, Kotabumi Selatan, Lampung Utara pada Minggu (23/6/2024) siang.

Sudadi tak tahan dengan sakit hatinya lantaran korban ngatain mandul pada pelaku.

Gelap mata, pelaku membekap mulut korban dan menjerat lehernya dengan kabel mikrofon.

Pelaku kemudian mencekik korban hingga tewas.

Kasat Reskrim Polres Lampung Utara, Inspektur Satu Stefanus Boyoh mengatakan, aksi pembunuhan itu berusaha disamarkan dengan modus perampokan.

"Dugaan awal korban dibunuh akibat tindakan pencurian dengan kekerasan,”

“Kondisi TKP (tempat kejadian perkara) seperti habis perampokan," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (26/6/2024), dikutip dari Kompas.com.

Ilustrasi pembunuhan wanita
Ilustrasi pembunuhan wanita (SERAMBI INDONESIA)

Baca juga: Polri Akui Kurang Teliti Saat Awal Pengusutan Kasus Vina, Pembunuhan Tapi Dibikin Laka Lantas Biasa

Namun, berdasarkan hasil olah TKP pada saat korban ditemukan tewas, Minggu 23 Juni 2024, kepolisian mencurigai ada motif lain dari peristiwa tersebut.

Setelah ditangkap, pelaku mengaku membunuh korban karena merasa sakit hati sering diejek mandul.

"Pengakuan pelaku dia merasa dendam karena sering diejek tidak memiliki keturunan (mandul),”

“Sehingga dia nekat melakukan perbuatannya itu. Tetapi kita masih melakukan pendalaman," kata Stefanus.

Dari pemeriksaan sementara, terungkap kronologi pembunuhan itu berawal dengan pelaku berpura-pura meminjam pompa angin kepada korban.

"Rumah pelaku dengan korban berjarak 50 meter, jadi pelaku ini tetangga dekat," kata Stefanus.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved