Berita Nasional

DPR Buat Amarah Rakyat Mendidih hingga Picu Gelombang Demo, JK: Menghina Masyarakat

"Jangan bicara asal-asal dan jangan menghina masyarakat. Ini semua yang menjadi penyebab daripada masalah," kata JK.

Editor: Nurul Hayati
Kompas/Rony Ariyanto Nugroho
AKSI BERANI - Seorang ibu mengenakan kerudung pink maju menghadapi barisan anggota Brimob saat demo di depan gedung DPR RI pada Kamis (28/8/2025). Ia tak gentar dan mundur meski kondisi hujan. Pernyataan dari sejumlah anggota DPR RI memantik kemarahan rakyat dan berujung gelombang demo. 

"Jangan bicara asal-asal dan jangan menghina masyarakat. Ini semua yang menjadi penyebab daripada masalah," kata JK dalam sebuah video yang diterima Kompas.com, Jumat (29/8/2025).

SERAMBINEWS.COM - Anggota DPR RI jadi pemicu gelombang demo nasional – Agustus 2025.

Banyak pihak menilai bahwa sejumlah anggota DPR RI menjadi pemicu utama demonstrasi besar-besaran yang melanda Indonesia sejak 25 Agustus 2025.

Aksi yang awalnya menolak kenaikan gaji DPR berubah menjadi kemarahan nasional ,setelah pernyataan dan sikap beberapa wakil rakyat dianggap menyinggung martabat publik.

Pemicu Utama Demo

Menurut laporan berbagai media dan pernyataan tokoh nasional:

Polemik gaji dan tunjangan jumbo DPR: Termasuk tunjangan rumah Rp 50 juta/bulan yang dinilai tidak masuk akal di tengah kondisi ekonomi rakyat.

Pernyataan kontroversial:

Sahroni, uya kuya, eko
Sahroni, uya kuya, eko (BANGKA POST)

Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR, menyebut orang yang menyerukan pembubaran DPR sebagai “orang tolol se-dunia”.

Nafa Urbach, anggota Fraksi Nasdem, membandingkan dirinya yang tinggal di Bintaro dan merasa layak menerima tunjangan besar karena macet menuju Senayan.

Video joget anggota DPR saat Sidang Tahunan MPR 2025, termasuk Eko Patrio dan Uya Kuya, dianggap tidak sensitif terhadap situasi rakyat.

Baca juga: Amarah Rakyat Membara, Usai Bakar Gedung DPRD Makassar, Giliran Kantor DPRD NTB Dibumi Hanguskan

Sejumlah pihak menganggap gelombang demonstrasi yang terjadi dimulai di Jakarta hingga merembet ke berbagai wilayah Indonesia, terjadi karena sikap anggota DPR RI.

Aksi unjuk rasa pertama kali terjadi pada Senin (25/8/2025), buntut polemik gaji dan tunjangan DPR RI.

Aksi kemudian berlanjut pada Kamis (28/8/2025), yang berujung pada tewasnya pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan.

Affan tewas setelah mobil rantis milik Brimob melindasnya di jalanan kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis malam.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved