Punya Gaji Tinggi, Pegawai Pajak Ini Pilih Resign dan Jadi Tukang Gosok WC di Australia, Kenapa?
Pria asal Jakarta ini rela meninggalkan pekerjaannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Padahal, ia sudah berkarir
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
Istrinya memilih untuk melanjutkan studi di University of Sydney karena di sana terdapat studi dan topik penelitian yang diinginkan.
Selain itu, Australia merupakan negara yang mengizinkan membawa pasangan untuk menemani selama kuliah.
Pasangan yang ikut menemani juga diperbolehkan untuk bekerja secara full time, dan apabila sudah memiliki anak, maka sekolahnya akan ditanggung negara alias gratis.
“Kemudian kita memilih Sydney karena kotanya cukup besar dan masih banyak membutuhkan tenaga kerja,” cerita Husain kepada Kompas.com, Selasa (25/6/2024) sebagaimana dikutip dari pemberitaannya.
Ia dan ketiga anaknya menggunakan dependent student visa karena mengikuti visa belajar (student visa) milik istrinya.
Baca juga: Kisah Nurul Khalisa dari Aceh, Gagal Beasiswa 13 Kali Akhirnya Lolos ke Australia melalui LPDP
Awalnya, ia memilih untuk mengambil cuti di luar tanggungan negara pada Sabtu (1/7/2023) dan dapat diambil maksimal selama tiga tahun ditambah satu tahun.
Namun setelah mengambil cuti selama beberapa bulan sambil melihat peluang yang ada di Australia, ia memutuskan untuk resign pada Senin (1/4/2024).
Menurut Husain, saat pengajuan resign, tidak ada kendala karena teman-teman sejawat dan atasannya sudah mengetahui niatnya menemani istri kuliah.
“Teman-teman dan atasan sebenarnya jauh-jauh hari sudah tahu kalau saya ingin mendukung istri saya yang senang kuliah. Dia cita-citanya memang ingin gelar Ph.D (setara dengan gelar doktor di Indonesia). Selain itu, kultur untuk kuliah lagi sangat terbuka untuk pegawai,” ungkap Husain.
Kehidupan awal di Australia
Husain mengungkapkan, ia pun meninggalkan zona nyamannya di Jakarta karena saat itu ia sudah menempati posisi Penelaah Keberatan dan Banding dengan gaji yang cukup besar.
Saat awal tinggal di Australia, ia dan keluarga harus menyesuaikan berbagai hal, seperti meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan mengatur keuangan.
Pada Juli 2023, ia dan keluarga sementara bertahan hidup dari uang tabungan selama cuti di luar tanggungan negara.
Sesuai dengan peraturan, ketika mengambil cuti di luar tanggungan negara, ia tidak mendapatkan gaji maupun tunjangan sama sekali dari pemerintah.
“Saya sempat tiga minggu nganggur di sini. Saya pokoknya apa yang ada di internet, di aplikasi cari kerja saya apply (masukkan) semua. Yang dibutuhkan sertifikasinya apa ya saya ikuti,” tuturnya.
Untuk mendapatkan pekerjaan di Australia, seseorang harus memiliki beberapa sertifikasi kemampuan khusus yang sesuai dengan bidangnya.
Dari Aceh ke Panggung Nasional: Kisah Ismail Rasyid Membangun Trans Continent |
![]() |
---|
VIDEO Mencekam: Al-Quds Hujani Pasukan Israel dengan Mortir, Benteng Terakhir Khan Yunis Bergemuruh! |
![]() |
---|
IDF Semakin Bar-bar, 48 Ribu Warga Gaza Terpaksa Mengungsi, Israel Buka Rute Baru Selama 48 Jam |
![]() |
---|
VIDEO Dalam 3 jam! Yaman Lancarkan Serangan Balasan Bertubi -tubi, di 2 lokasi yang berbeda |
![]() |
---|
Puluhan Pensiunan Kunjungi Paya Nie Kutablang, Ini Harapan Mereka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.