Konflik Palestina vs Israel
Amarah Massa Meledak usai Turunkan Batas Usia Wajib Militer Israel, Huru-hara di Mana-mana
Amarah massa meledak usai Pengadilan Tinggi keluarkan putusan menurunkan batas usia wajib militer Israel dari 26 menjadi 21 tahun, huru-hara terjadi.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Amarah massa meledak usai Pengadilan Tinggi mengeluarkan putusan menurunkan batas usia wajib militer Israel dari 26 menjadi 21 tahun, huru-hara pun terjadi di mana-mana.
Ribuan demonstran ultra-Ortodoks berunjuk rasa menolak wajib militer terhadap siswa sekolah Yahudi (yeshiva) Haredi di Yerusalem pada Minggu (30/6/2024).
Para demonstran melemparkan batu dan bentrok dengan polisi, setidaknya lima orang ditangkap dalam bentrokan ini.
Pengunjuk rasa juga menyalakan api di jalan dan menyerang mobil Menteri Perumahan Rakyat, Yitzhak Goldknopf.
Sebagian besar pengunjuk rasa merupakan anggota Fraksi Yerusalem yang ekstrem, berjumlah sekitar 60.000 anggota.
Mereka secara rutin berdemonstrasi menentang pendaftaran siswa yeshiva.
Kemarahan memuncak ketika isu pendaftaran ultra-Ortodoks kembali menjadi agenda pemerintah di tengah perang yang sedang berlangsung melawan Hamas di Jalur Gaza.
Baca juga: Israel Huru-Hara, Demo di Sana Sini Sampai Polisi Cekik Warga Sendiri hingga Ancam Rudapaksa Ibu
Baca juga: Demo Besar-besaran Serang Mobil Menteri Sampai Hancur, Warga Israel Tolak Wajib Militer Bagi Siswa
Kaum Haredim marah kepada para anggota parlemen mereka sendiri yang notabenenya sebagai anggota koalisi, mendukung langkah baru-baru ini.
Langkah tersebut yakni menghidupkan kembali rancangan undang-undang dari parlemen sebelumnya, menurunkan usia wajib militer bagi siswa yeshiva ultra-Ortodoks dari 26 tahun menjadi 21 tahun.
“Kami tidak akan bergabung dengan tentara musuh,” demikian tulis spanduk yang dibawa para demonstran.
“Kami akan mati dan tidak bergabung,” tulis di spanduk lainnya saat mereka memblokir persimpangan jalan menuju kawasan yang dihuni oleh penganut ultra-Ortodoks di ibu kota.
Beberapa pengunjuk rasa terlihat dalam rekaman menyerang mobil yang membawa Goldknopf, pemimpin partai Yudaisme Torah Bersatu ultra-Ortodoks, saat berkendara pulang di Yerusalem.
Menurut laporan media berbahasa Ibrani, para demonstran melemparkan batu ke mobil menteri tersebut, memukul kendaraan tersebut, dan melontarkan hinaan saat ia lewat.
Polisi turun tangan setelah beberapa menit dan mengevakuasi dia dari daerah tersebut.
Tak lama kemudian, mantan pemimpin dan menteri UTJ Yaakov Litzman juga diserang saat bertemu dengan para pengunjuk rasa, yang memecahkan kaca depan mobilnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.