Konflik Palestina vs Israel
Demo Besar-besaran Serang Mobil Menteri Sampai Hancur, Warga Israel Tolak Wajib Militer Bagi Siswa
Demonstrasi besar-besaran tengah melanda Israel akibat kebijakan wajib militer bagi siswa. Mobil salah satu menteri bahkan diserang sampai hancur.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Polisi turun tangan setelah beberapa menit dan mengevakuasi dia dari daerah tersebut.
Baca juga: Dubes Iran untuk PBB Ancam Perang Hancurkan Israel Jika Berani Serang Lebanon
Tak lama kemudian, mantan pemimpin dan menteri UTJ Yaakov Litzman juga diserang saat bertemu dengan para pengunjuk rasa, yang memecahkan kaca depan mobilnya.
Dia juga diselamatkan oleh polisi, namun kemudian dikatakan bahwa mobilnya hancur.
Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengunjuk rasa juga melemparkan benda-benda ke arah petugas dan membakar tempat sampah.
Menurut polisi, beberapa petugas terluka, termasuk seorang polisi wanita yang kepalanya terkena lemparan benda dan kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
Polisi menembakkan meriam air untuk melawan demonstran dan membubarkan massa, petugas terlihat mendorong pengunjuk rasa.
Setelah malam tiba, massa bergerak menuju pusat Yerusalem karena kekerasan semakin meningkat.
Polisi mengerahkan meriam air Skunk berisi air berbau busuk dan mengerahkan petugas untuk membubarkan massa.
Dua orang ditangkap karena dicurigai menyerang petugas dan tiga orang ditangkap karena melempar batu dan benda.
Diketahui sebelumnya, pada rapat umum utama di Shabbat Square, pimpinan Yeshiva Porat Yosef Sephardi terkemuka di Yerusalem mengecam anggota parlemen ultra-Ortodoks.
Hal ini karena memberikan suara mendukung RUU tersebut.
"Orang-orang bodoh ini ingin berkompromi? Kami bukan tuan tanah Taurat," kata Rabbi Moshe Tzedaka.
"Sama seperti seorang pelayan yang tidak berkompromi dengan tuan tanah, kami juga tidak akan berkompromi dengan Taurat," sambungnya.
Banyak orang Yahudi ultra-Ortodoks meyakini, wajib militer tidak sesuai dengan cara hidup mereka dan takut yang mendaftar akan disekulerkan.
Aksi protes tersebut, salah satu dari banyak aksi protes dalam beberapa bulan terakhir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.