Jurnalisme Warga

Menikmati Liburan yang Kreatif dan Mencerdaskan

Tidak salah memang, tetapi sangat disayangkan apabila liburan hanya lewat begitu saja tanpa diimbangi dengan pengalaman dan wawasan yang bertambah.

Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBI INDONESIA
FERI IRAWAN, S.Si., M.Pd., Kepala SMK Negeri 1 Jeunieb, melaporkan dari Jeunieb, Bireuen 

FERI IRAWAN, S.Si., M.Pd., Kepala SMK Negeri 1 Jeunieb, melaporkan dari Jeunieb, Bireuen

Tak terasa, hari efektif belajar semester genap tahun ajaran 2023/2024 telah berakhir dan kita memasuki masa libur sekolah. Dalam kalender akademik, satuan pendidikan akan meliburkan kegiatan belajar-mengajar setelah pembagian rapor untuk memberikan ‘reward’ kepada siswa untuk beristirahat sejenak.

Namun, pembagian rapor belakangan ini sepertinya bukanlah hari yang istimewa, bukan hari menegangkan, bukan juga hari yang menakutkan. Pembagian rapor seolah-olah, seakan-akan, bukan hari yang dinantikan. Yang ditunggu-tunggu adalah libur panjang setelah pembagian rapor.

Beda dengan dulu, siswa yang merasa nilainya bagus akan datang dengan penuh harap. Siapa tahu ia jadi bintang kelas. Bagi siswa yang merasa kurang pintar akan cemas, takut ketinggalan kelas, atau tidak naik kelas.

Berdasarkan kalender pendidikan satuan pendidikan Provinsi Aceh sekolah/madrasah tahun 2024, bahwa pembelajaran semester genap 2023/2024 yang mulai 3 Januari 2024 berakhir 22 Juni 2024. Siswa akan menikmati libur belajar selama tiga pekan  terhitung 24 Juni sampai dengan 13 Juli 2024. Inilah saat yang tepat untuk melepas penat dan rehat sejenak dari pelbagai tugas sekolah.

Momen liburan merupakan sebuah ‘reward’ yang diberikan kepada semua siswa, ketika mereka sudah mampu mengikuti pembelajaran di sekolah selama satu semester. ‘Reward’ yang hadir tiap enam bulan sekali itu diberikan agar siswa mendapat waktu bersama orang tua lebih banyak dan ikut beraktivitas bersama keluarga dan masyarakat.

Ada banyak kegiatan siswa menyongsong libur sekolah dengan lebih baik. Salah satunya dengan membaca buku. Ini bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan meningkatkan kemampuan membaca siswa. Begitu juga dengan ‘reward‘ yang diberikan dalam bentuk hari libur kepada siswa, kalau mereka paham akan tujuan diberikannya hari libur itu, maka tentu mereka akan memanfaatkannya dengan baik, bukan menjadi ajang untuk berpenampilan bebas tanpa aturan sekolah serta menghabiskan waktu di luar rumah tanpa ikatan membuat tugas dan bebas dari alarm yang berbunyi tiap pagi.

Namun, tidak halnya dengan para guru. Harus dipahami sejatinya liburan bagi guru itu bukanlah libur semata, melainkan persiapan administrasi dan waktunya untuk berbenah.

Jadi, sebenarnya guru hanya libur mengajar di sekolah, tapi tidak libur dalam pengembangan diri dari segi pengetahuan maupun ketrampilan untuk menghadapi semester baru yang akan datang.

Manajemen kegiatan selama liburan harus diperhatikan oleh semua guru, tidak boleh digunakan kepada hal-hal yang bersifat mubazir waktu atau santai tanpa memperhatikan konsep kesiapan sebagai guru dan pendidik pada semester berikutnya. Terlebih lebih bagi guru yang sudah negara akui sebagai guru profesional dengan pemberian TPG yang tidak diliburkan.

Tetaplah berliterasi

Liburan seyogianya dapat dimanfaatkan dengan bijak dan benar. Pada umumnya, libur sekolah dimanfaatkan dengan menghabiskan waktu seperti pergi ke tempat wisata, baik bersama keluarga, teman, maupun sendirian. Sebagiannya lagi juga memiliki caranya sendiri untuk menghabiskan libur semester hanya dengan berbaring di tempat tidur dan bermain gim online.

Seharusnya liburan sekolah bukan halangan untuk terus belajar dan belajar. Liburan sekolah merupakan momen yang tepat bagi siswa untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, termasuk membaca.

Jadi, arahkan anak-anak kita menikmati liburan yang kreatif dan mencerdaskan. Karena hal ini sesuatu yang menyenangkan dan yang pasti memiliki pengalaman baru.

Walaupun bermain merupakan keinginan besar sang anak disaat liburan sekolah, tetapi beragam kegiatan positif akan membuat anak semakin kreatif dan mempunyai keahlian yang lebih dibandingkan dengan mereka yang selama liburan hanya mengisi kegiatan dengan bermain saja.

Tidak salah memang, tetapi sangat disayangkan apabila liburan hanya lewat begitu saja tanpa diimbangi dengan pengalaman dan wawasan yang bertambah.

Liburan tidak harus dengan melakukan perjalanan jauh atau bepergian dengan menghabiskan biaya besar. Libur juga bisa difokuskan pada serangkaian rutinitas yang berbeda dari biasanya. Libur sekolah sebenarnya merupakan kesempatan yang sangat tepat bagi orang tua untuk mengajak putra-putrinya berliterasi. Saat libur, anak berada di rumah selama 24 jam. Ini merupakan waktu yang tepat bagi orang tua untuk memantau, mengarahkan, hingga mengembangkan bakat dan minatnya dalam berliterasi.

Berliterasi sebenarnya ialah olah rasa (dirasa), olah cipta (dilihat dan didengar), dan olahraga (dilakukan). Realitas yang ada, anak ‘zaman now’ yang disebut anak gen Z terkenal memiliki kecepatan yang luar biasa dalam berselancar di dunia maya, tetapi tidak banyak dari mereka yang mampu membaca dan menulis secara cepat.

Padahal, dengan menulis ada manfaat yang mereka dapatkan, di antaranya melatih menyampaikan pesan, melatih konsentrasi, melatih kemampuan membaca, membuat anak kreatif, dan melatih kesabaran serta ketelatenan.

Catat kegiatan saat libur

Mencatat apa yang dirasa, dilihat, didengar, hingga yang dilakukan ialah hal positif untuk mencegah kelupaan. Bahkan, dengan tercatatnya sebuah kegiatan membuat seseorang akan memperoleh pengalaman baik apa yang harus dilakukan maupun apa yang harus ditinggalkan.

Mencatat kegiatan ini tidak perlu panjang karena tujuan catatan ini ialah agar tumbuh senang di hati anak untuk berliterasi. Semuanya harus disesuaikan dengan usia dan tumbuh kembang jiwa anak. Jangan bebani anak dengan mencatat kegiatan hariannya secara panjang karena hal ini dapat membuat anak semakin merasa tertekan yang pada akhirnya dia enggan untuk melaksanakannya.

Cantiknya lagi, selama liburan siswa diharap terus belajar atau meningkatkan kemampuan membaca dan menulis selama liburan sekolah. Ini akan membantu mereka meningkatkan kemampuan membaca dan menulis selama liburan sekolah. Selain itu, membaca dapat meningkatkan konsentrasi, memperluas wawasan, dan membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

Manfaat menulis

Melansir berbagai sumber, ada beberapa manfaat yang bisa didapat dari kegiatan membaca dan menulis selama liburan sekolah.

Pertama, meningkatkan kemampuan membaca. Dengan terus membaca buku atau materi belajar selama liburan, siswa dapat terus meningkatkan kemampuan membacanya. Ini sangat bermanfaat untuk mempersiapkan siswa agar siap menghadapi kelas berikutnya.

Kedua, meningkatkan kemampuan menulis. Selain membaca, menulis juga merupakan kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan siswa. Kegiatan menulis dapat dilakukan dengan menulis jurnal atau menulis esai tentang apa yang telah dibaca.

Ketiga, meningkatkan konsentrasi dan kemampuan berpikir kritis. Membaca dan belajar terus-menerus dapat membantu siswa meningkatkan konsentrasi dan kemampuan berpikir kritis. Ini akan membantu siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan lebih baik.

Keempat,   memperluas wawasan. Membaca buku-buku yang beragam dapat membantu siswa memperluas wawasan dan meningkatkan pengetahuan tentang berbagai topik.

Kelima, menjaga motivasi belajar. Kegiatan libur berliterasi dapat membantu siswa tetap termotivasi untuk belajar, sehingga mereka dapat terus bersemangat untuk belajar di sekolah.

Harapannya, kegiatan di atas muaranya nanti  dapat berkontribusi dalam menciptakan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan berwawasan luas.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved