Kajian Islam

Inilah Kemuliaan Bulan Muharram, Buya Yahya Ungkap Ada Empat Amalan Utama, Sayang untuk Dilewatkan

Pendakwah sekaligus pendiri pondok pesantren LPD Al Bahjah Cirebon, Buya Yahya mengungkap kemuliaan bulan Muharram beserta amalan utama pada bulan ini

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBI/SYAMSUL AZMAN
Ustaz Yahya Zainul Ma'arif Jamzuri Lc MA PhD atau yang lebih dikenal Buya Yahya saat menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek (HKL), Banda Aceh, Jumat (16/12/2022). 

Inilah Kemuliaan Bulan Muharram, Buya Yahya Ungkap Ada Empat Amalan Utama, Sayang untuk Dilewatkan

SERAMBINEWS.COM - Pendakwah sekaligus pendiri pondok pesantren LPD Al Bahjah Cirebon, Buya Yahya mengungkap kemuliaan bulan Muharram beserta amalan utama pada bulan ini.

Bulan Muharram merupakan bulan yang sangat mulia dalam Islam.

Sebagai salah satu dari empat bulan suci, bulan Muharram memiliki keistimewaan dan keutamaan yang patut kita hayati.

Dalam artikel ini, Buya Yahya menjelaskan makna dan hikmah di balik bulan Muharram, serta amalan-amalan utama yang dianjurkan untuk dilaksanakan.

Dilansir dari laman Albahjah, bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah.

Penentuan tahun baru Hijriah ini merupakan hasil keputusan Sayyidina Umar bin Khattab r.a.

Baca juga: Kenapa Anak Yatim Banyak yang Bandel dan Nakal? Ternyata Ini Sebabnya Kata Buya Yahya

Beliau menginginkan umat Islam memiliki kalender tersendiri yang berbeda dari kalender yang digunakan oleh orang-orang kafir. Ini bertujuan agar umat Islam memiliki identitas dan kekhasan tersendiri.

"Sayyidina Umar mempertimbangkan berbagai usulan terkait penentuan awal tahun Hijriah, seperti memulai dari bulan Maulid, Ramadan, atau Syawal. Namun, beliau memutuskan untuk menetapkan bulan Muharram sebagai awal tahun Hijriah," kata Buya Yahya.

Salah satu alasannya, sambung Buya Yahya adalah pada bulan Muharram, umat Islam yang telah menunaikan ibadah haji sedang kembali ke kampung halaman masing-masing.

Sehingga informasi mengenai penetapan tahun baru Hijriah dapat dengan mudah disebarkan ke seluruh penjuru dunia Islam.

Kemuliaan Bulan Muharram

Buya Yahya menerangkan, bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan suci (al-Asyhur al-Hurum) yang disebutkan dalam Al-Quran.

Empat bulan suci tersebut adalah Zulkaidah, Zulhijah, Muharram, dan Rajab.

Baca juga: Bulan Suro atau Muharram Disebut Penuh Malapetaka, Buya Yahya Beri Jawaban Tegas: Bualan Dukun!

Kemuliaan bulan Muharram juga tercermin dari hadis Nabi SAW yang menyatakan bahwa “Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Muharram”.

Selain itu, tanggal 10 Muharram atau dikenal sebagai Hari Asyura juga memiliki keistimewaan tersendiri.

Pada hari ini, Nabi Musa as. dan umatnya berhasil selamat dari kejaran Fir’aun, serta Nabi Nuh as. turun dari kapalnya setelah banjir besar. Peristiwa-peristiwa penting ini menjadikan Hari Asyura sebagai hari yang sangat mulia.

Amalan-Amalan Utama di Bulan Muharram

Masih melansir dari laman yang sama, Buya Yahya mengatakan, bulan Muharram adalah bulan yang penuh dengan keutamaan. Oleh karena itu, ada beberapa amalan utama yang dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan ini, di antaranya sebagaimana penjelasan Buya Yahya:

Baca juga: Ini Amalan Terbaik di Bulan Muharram, Buya Yahya Ungkap Sejumlah Keutamaan yang Bisa Diraih

  • Puasa Asyura – Puasa pada tanggal 10 Muharram (Hari Asyura) sangat dianjurkan. Bahkan Nabi saw. menyatakan bahwa beliau berharap dapat melaksanakan puasa Asyura pada tahun berikutnya.
  • Puasa Tasu’a dan Asyura – Selain puasa pada tanggal 10 Muharram, puasa pada tanggal 9 Muharram (Tasu’a) juga dianjurkan. Hal ini untuk membedakan dengan puasa yang dilakukan oleh umat Yahudi.
  • Sedekah dan Infak – Bulan Muharram adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan sedekah dan infak, terutama kepada anak yatim dan kaum dhuafa.
  • Zikir dan Doa – Memperbanyak zikir dan doa, baik di awal maupun akhir tahun Hijriah, sangat dianjurkan. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan ampunan kepada Allah SWT.

Menjaga Identitas Umat Islam

Buya Yahya menambahkan, salah satu hikmah penetapan tahun baru Hijriah oleh Sayyidina Umar adalah untuk membedakan umat Islam dari orang-orang kafir.

Umat Islam tidak boleh ikut-ikutan merayakan tahun baru Masehi atau perayaan lainnya yang bukan berasal dari ajaran Islam.

Baca juga: Amalan yang Dianjurkan Untuk Dikerjakan di Bulan Muharram, Buya Yahya: Lupa Puasa Asyura

Sebagai umat yang mencintai Rasulullah SAW, kita harus bangga dengan segala sesuatu yang berasal dari ajaran Islam.

"Mulai dari cara makan, minum, berpakaian, hingga perayaan hari-hari besar Islam. Jangan sampai kita terjebak dalam budaya dan kebiasaan yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah," timpal Buya Yahya.

Momentum bulan muharram ini menjadi kesempatan bagi kita untuk kembali memperkuat identitas sebagai umat Islam.

Marilah kita sambut tahun baru Hijriah dengan penuh makna dan keutamaan, serta senantiasa menjaga diri dari segala bentuk perilaku dan budaya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

“Jangan sampai anak-anak kita lebih hafal Januari, Februari daripada Muharram, Safar. Kita harus bangga dengan segala sesuatu yang datang dari Rasulullah," pungkas Buya Yahya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved