Perang Gaza

Jurnalis Internasional dari 60 Media dan Organisasi Masyarakat Sipil Ingin Masuk Gaza

Middle East Eye, yang wartawannya berada di Gaza, merupakan salah satu penanda tangan surat tersebut. Perusahaan media terkemuka lainnya seperti ABC;

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/AFP
Jurnalis Palestina meliput kedatangan warga Palestina yang terluka dan terbunuh di rumah sakit Syuhada al-Aqsa di Deir al-Balah, di Jalur Gaza tengah, pada 8 Juni 2024. 

SERAMBINEWS.COM - “Kami…meminta agar otoritas Israel segera mengakhiri pembatasan terhadap media asing yang memasuki Gaza dan memberikan akses independen kepada organisasi berita internasional yang ingin mengakses wilayah tersebut,” kata surat itu.

Perusahaan dan organisasi tersebut mengatakan bahwa kontrol ketat Israel terhadap siapa saja yang memasuki Gaza telah membatasi pelaporan hanya kepada mereka yang melakukan “perjalanan langka dan dikawal yang diatur oleh militer Israel”, seraya menambahkan bahwa “Larangan efektif terhadap pelaporan asing ini telah memberikan beban yang mustahil dan tidak masuk akal bagi wartawan lokal untuk mendokumentasikan perang yang mereka alami.”

Middle East Eye, yang wartawannya berada di Gaza, merupakan salah satu penanda tangan surat tersebut. Perusahaan media terkemuka lainnya seperti ABC; Bloomberg; NBC; NPR; CBS; The Financial Times; The New York Times; dan The Washington Post juga menandatangani surat tersebut.

Petisi ini muncul empat hari setelah Israel mengizinkan sejumlah jurnalis untuk masuk dan membuat film di Rafah, kota perbatasan selatan Gaza yang telah digempur Israel dengan serangan udara selama berbulan-bulan.

Baca juga: Hamas Sangkal Laporan akan Segera Terjadi Gencatan Senjata di Gaza dalam Perundingan

Kunjungan tersebut dilakukan dengan pengawasan ketat oleh militer Israel, dengan para wartawan yang bepergian menggunakan kendaraan terbuka milik Israel.

Satu laporan yang dibuat oleh The Wall Street Journal dari kunjungan tersebut memuat komentar dari pejabat militer Israel, tetapi tidak ada warga sipil Palestina dari Rafah. The Wall Street Journal belum menandatangani surat tersebut.

"Kami meminta Israel untuk menjunjung tinggi komitmennya terhadap kebebasan pers dengan memberikan akses langsung dan independen ke Gaza kepada media asing, dan agar Israel mematuhi kewajiban internasionalnya untuk melindungi jurnalis sebagai warga sipil," tulis para penanda tangan.

Nasib jurnalis Palestina

Minggu lalu, kantor media pemerintah Gaza mengumumkan bahwa lima wartawan Palestina tewas dalam satu hari saja, sehingga jumlah total korban tewas menjadi 158 sejak 7 Oktober ketika perang pecah.

Pada bulan Mei, pasukan Israel secara sewenang-wenang menahan istri koresponden Middle East Eye Mohammed al-Hajjar di sebuah pos pemeriksaan militer di Jalur Gaza tengah, yang memaksa keluarga tersebut berpisah saat mereka berusaha melarikan diri dari pertempuran.

Kontributor MEE Maha Hussaini dianugerahi Penghargaan Keberanian dalam Jurnalisme oleh Yayasan Media Perempuan Internasional (IWMF) atas pelaporan dari lapangan di Gaza, termasuk mengungkap eksekusi lapangan Israel terhadap warga Palestina.

Baca juga: Biden: Perang Israel-Gaza Harus Segera Diakhiri, Israel tidak Boleh Menduduki Gaza

Laporan tersebut digunakan sebagai bukti oleh Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) dalam kasusnya yang menuduh Israel melakukan genosida.

Organisasi tersebut kemudian membatalkan penghargaan tersebut setelah The Washington Free Beacon secara keliru menggambarkan Hussaini sebagai pendukung Hamas dan seorang antisemit, mengutip unggahan media sosial yang mengomentari konflik Israel-Palestina dan pengalamannya sendiri sebagai wanita Palestina yang terjebak di bawah pendudukan dan pengepungan Israel di Jalur Gaza.

Analis media dan kelompok hak asasi manusia mengecam liputan sepihak tentang perang di Gaza.

Pada bulan April, sebuah memo New York Times yang bocor terungkap, yang menginstruksikan wartawan untuk menghindari penggunaan kata-kata seperti "pembantaian" dan "pembantaian" ketika menggambarkan kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina .

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved