Kajian Islam

Ketua Osis Meninggal Gegara Diceburin saat Ulang Tahun, Buya Yahya : Cara Merayakannya yang Salah!

Media sosial sempat dibuat pilu dengan kejadian yang dialami oleh FN, Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten yang meninggal di hari ulang tahunnya.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
YOUTUBE/AL BAHJAH TV
Buya Yahya menjelaskan soal hukum merayakan ulang tahun (YOUTUBE/AL BAHJAH TV) 

Ketua Osis Meninggal Gegara Diceburin saat Ulang Tahun, Buya Yahya : Caranya Merayakannya Salah!

SERAMBINEWS.COM - Beberapa hari lalu media sosial sempat dibuat pilu dengan kejadian yang dialami oleh FN, Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten yang meninggal di hari ulang tahunnya.

FN yang masih berusia 18 tahun itu diceburkan ke kolam yang berada di lingkungan sekolah oleh teman-temannya, namun sayang, FN meregang nyawa di kolam tersebut, ia kesetrum di dalam kolam.

Terkait kasus ini, pendakwah Buya Yahya dalam ceramahnya sangat tidak membenarkan perayaan ulang tahun dengan cara yang salah dan membahayakan nyawa.

Buya Yahya kemudian menyoroti tingkah remaja zaman sekarang ini yang memberi kejutan ulang tahun kepada temannya dengan cara ngeprank, bully atau bahkan mengujinya.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Al Bahjah, Rabu (17/7/2024), Buya Yahya mengatakan, boleh saja merayakan ulang tahun, namun perlu diingat bahwa merayakan ulang tahun haruslah dengan niat dan tujuan yang mulia.

Misalnya dengan tujuan mensyukuri kehidupan yang sekarang dan untuk mempersiapkan kehadiran yang akan datang.

Baca juga: Tidak Hafal Doa Qunut? Anda Bisa Menggantinya dengan Baca Ini Kata Buya Yahya

"Ulang tahun untuk mengingat hari kelahirannya untuk tujuan yang mulia, adalah sah, untuk mensyukuri kehadirannya, untuk mempersiapkan kehadiran yang akan datag dan yang mencontohkan Nabi sendiri
'ini hari aku dilahirkan di hari Senin' jadi menyebut hari kelahiran gak masalah," kata Buya Yahya

Selain itu, niatkan saat ulang tahun untuk bersedekah sebagai bentuk syukur bertambahnya umur, hal ini diperbolehkan.  
 
"Jika ada orang hari kelahirannya digunakan untuk yang baik 'hari kelahiranku aku akan bersedekah, tetangga aku kasih duit atau sembelih kambing', kan enak," sambung Buya.

Dalam tujuan yang mulia, ulang tahun bukanlah sesuatu yang bid'ah dan dilarang, justru kata Buya Yahya, yang menjadi masalah saat ini adalah budaya dan cara yang salah dalam merayakannya.

"Jangan dikatakan bid'ah merayakan ulang tahun tapi yang menjadi bid'ah yang menjadi salah adalah cara merayakannya," timpal Buya.

Adapun yang dimaksud Buya Yahya adalah cara merayakan ulang tahun yang salah, dimana banyak orang merayakan ulang tahun seperti mengikuti budaya orang tidak beriman, meliputi perayaan ulang tahun yang mencampur baurkan cewek dan cowok, berdansa dan sebagainya.

Baca juga: Bagaimana Hukum Merayakan Ulang Tahun dalam Islam, Benarkah Bidah? Simak Penjelasan Buya Yahya

"Cara itu berarti budaya, budaya siapa itu, ada budaya orang tidak beriman, kumpul laki-laki perempuan, kemdudian ada balon, di dalamnya ada kertas, kemudian dipecahkan terus tunjuk namanya laki-perepmuan mereka disuruh berdansa biarpun gak ada hubungan apa apa. Ini kan bukan budaya kita," tegas Buya Yahya.

Tak hanya itu, Buya kemudian menjelaskan soal budaya yang salah dan ngaco saat merayakan ulang tahun seperti memberikan kejutan ulang tahun dengan skenarionya, dimana orang yang ulang tahun dilempar dengan tepung, telur, menyeburkannya ke kolam, menududuhnya mencuri atau bahkan membuatnya menangis.

"Itu bukan budaya yang baik bahkah sampai ada kematian, sampai menuduh, bukan budaya seperti itu," ujar Buya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved