Salam

Mari Berkaca dari Kasus Nur Sa’adah

Hal itu disampaikan Ketua Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA), Bukhari Ibrahim, di Kuala Lumpur, Malaysia, dalam Breaking News di Youtube Serambin

Editor: mufti
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Nur Sa’adah (27) - foto kiri- meninggal dunia di rumah sakit Ipoh. Ia merupakan korban dari agen ilegal yang dibawa ke Malaysia. Foto kanan adalah Ketua Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA), Bukhari Ibrahim 

ADA pepatah yang mengatakan bahwa ‘hujan emas di negeri orang lebih baik hujan batu di negeri sendiri’, terlihat ada be-narnya. Buktinya Nur Sa’adah salah seorang warga Aceh mengalami nasib yang buruk di negeri orang, Malaysia, hingga meninggal dunia.

Memang menyangkut kematian seseorang sudah ditentukan oleh Allah Swt, kapan dan dimana. Tetapi, ketika menjelang ajal ada hal-hal yang tidak wajar dialami seseorang, tentunya harus mendapat perhatian banyak pihak, sehingga ke depannya tidak terulang lagi mengalami nasib yang sama.

Sebelum ajal menjemput Nur Sa’adah ia mengalami nasib yang tidak mengenakkan. Kondisi itu disebabkan ketika berangkat ke Malaysia ianya direkrut agen ilegal yang tidak bertanggung jawab terhadap kondisi korban, terutama saat berada di rumah sakit.

Untuk itu, kita berharap agar semua ini menjadi pelajaran yang berharga bagi warga Aceh yang ingin mengubah nasib di negeri orang. Kalaupun berangkat ke sana, maka pilihlah agensi yang le-gal, yaitu perusahaan yang terdaftar di Kemennaker sebagai salah satu agensi perekrutan tenaga kerja.

Sebelumnya diberitakan, kabar duka bagi warga Aceh kembali da-tang dari Malaysia. Nur Sa’adah (27), perempuan muda asal Gam-pong Seuneubok Pango, Banda Alam, Aceh Timur, meninggal dunia pada Senin lalu setelah sekian lama sakit-sakitan dan dirawat di ru-mah sakit negeri jiran tersebut. Lantaran berangkat melalui agen ile-gal, pengobatan maupun pemulangannya ke Tanah Air menghadapi banyak rintangan. Saat ini jenazah korban dalam pengurusan untuk pemulangan ke kampung halamannya, di Aceh Timur.

Hal itu disampaikan Ketua Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA), Bukhari Ibrahim, di Kuala Lumpur, Malaysia, dalam Brea-king News di Youtube Serambinews, Selasa (16/7/2024).

Bukhari mengatakan, Nur Sa’adah  meninggal dunia di rumah sakit di Ipoh, Negara Bagian Perak, Malaysia, pada Senin (15/7/2024) waktu setempat karena pecah pembuluh darah.

Pemulangan jenazah Nur Sa’adah  ini, kata Ketua SUBA, seluruh bia-yanya ditanggung oleh sang majikan setelah tidak adanya kejelasan dan tanggung jawab agen yang membawanya ke Malaysia. Upaya pemulang-an jenazah Nur Sa’adah ke kampung halaman, kata Bukhari, cukup alot karena awalnya pihak majikan enggan menanggung biaya.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Bukhari, Nur Sa’adah  telah berada di Malaysia sejak tujuh bulan lalu. Ia berangkat me-lalui sebuah agen ilegal di Aceh yang dikelola oleh NI, seorang pe-rempuan Aceh yang kerap merekrut perempuan muda di Aceh un-tuk dibawa ke Malaysia, dengan janji mendapatkan kerja.

Setibanya di Malaysia, Nur Sa’adah  dipekerjakan sebagai pengurus pantai jompo yang merawat sejumlah orang tua. Peng-akuan agen kepada Bukhari, pihak majikan tersebut membayar 4.000 Ringgit kepadanya, yang disebut sebagai uang ongkos per-jalanan Nur Sa’adah  dari Aceh hingga ke Ipoh.

Bukhari melanjutkan, berdasarkan informasi yang dikumpulkan-nya, Nur Sa’adah sempat lari dari rumah majikannya tersebut dan akhirnya kembali lagi. Lalu sejak 3 April 2024, Nursa’dah mulai sakit-sakitan dan kerap keluar masuk rumah sakit untuk menda-patkan perawatan.

Untuk itu, sekali lagi, kita mengingatkan kepada warga Aceh yang ingin bekerja di luar negeri, tidak berangkat melalui agen ile-lagal. Sebab, resiko yang akan ditanggungnya sangat besar, kare-na umumnya pihak agen tersebut tidak bertanggung jawab setiap ada masalah. Nah?

POJOK

Untuk Cagub Aceh, PAN belum putuskan dukungan, kata Nazaruddin Dek Gam
Yang juga lebih penting jangan sampai putus silaturahmi, kan?

BBM bersubsidi tidak dibatasi, kata Presiden Jokowi
Lho, terus Luhut B Panjaitan dapat infonya dari mana?

Siswa SMPN 1 Woyla Timur, Nagan Raya, belajar di lantai
Ini barangkali sedang dilatih untuk belajar kesabaran

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved