Breaking News

Opini

Mengatasi Kerusakan Moral dalam Masyarakat

Perubahan nilai dan norma sosial yang cepat dapat menyebabkan kerusakan moral. Nilai-nilai tradisional sering digantikan oleh nilai-nilai baru yang mu

Editor: mufti
IST
Junaidi SH MAg, Pengurus DPP ISAD Aceh Bidang Hukum 

Junaidi SH MAg, Pengurus DPP ISAD Aceh Bidang Hukum

MENGAPA saat ini banyak terjadi kerusakan moral bahkan terjadi kriminal dalam kehidupan bermasyarakat? Untuk menjawab pertanyaan senada ini dapat dilihat dari berbagai hasil kombinasi banyak faktor yang saling berinteraksi kemudian menjadi suatu aksi. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya yang holistik, termasuk penguatan pendidikan moral, peran keluarga yang harmonis, penegakan hukum yang tegas, serta pembinaan spiritual dan karakter yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang komprehensif, diharapkan masyarakat dapat kembali kepada nilai-nilai moral yang luhur dan membangun lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Perubahan nilai dan norma sosial yang cepat dapat menyebabkan kerusakan moral. Nilai-nilai tradisional sering digantikan oleh nilai-nilai baru yang mungkin tidak selalu selaras dengan moralitas yang dipegang teguh oleh generasi sebelumnya. Generasi terdahulu dalam menjalani kehidupan yang masih serba manual tetapi dapat menyelesaikan masalah pekerjaan di waktu yang tepat.

Kesungguhan mereka perlu diacungkan jempol dalam segi tanggung jawab yang telah diamanatkannya. Media massa dan teknologi modern juga yang dapat merusak tatanan moral apabila salah dalam penggunaan, seperti internet dan media sosial, memiliki pengaruh besar terhadap moralitas individu dan masyarakat. Konten yang tidak pantas, kekerasan, pornografi, dan perilaku tidak etis yang tersebar luas di media dapat memengaruhi persepsi dan perilaku moral masyarakat, terutama generasi muda.

Hal lain yang dapat merusak moral ialah kurangnya penekanan pada pendidikan moral dan karakter di sekolah dan di rumah dapat menyebabkan penurunan moralitas. Pendidikan yang hanya fokus pada aspek akademik tanpa memperhatikan pembentukan karakter dan nilai-nilai moral cenderung menghasilkan individu yang cerdas secara intelektual tetapi kurang bermoral. Kerusakan dalam keluarga sangat terpukul pada sikap dan moral generasi selanjutnya.

Membentuk karakter

Keluarga adalah unit dasar dalam masyarakat dan memiliki peran penting dalam pembentukan moral anak. Ketika keluarga mengalami masalah seperti perceraian, konflik, dan ketidakharmonisan, anak-anak mungkin tidak mendapatkan pendidikan moral yang baik dan teladan yang positif dari orang tua mereka.

Pendidikan anak dalam Islam bukan hanya tanggung jawab institusi pendidikan, tetapi juga merupakan tanggung jawab utama orang tua. Dalam Islam, orang tua memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk karakter, adab, dan akhlak anak-anak mereka.

Adab dan akhlak yang baik bukan hanya sekadar norma sosial, tetapi juga merupakan bagian integral dari ajaran Islam yang harus ditanamkan sejak dini. Tanggung jawab ini bukan hanya penting bagi perkembangan individu anak, tetapi juga memiliki dampak luas pada masyarakat secara keseluruhan.

Islam menekankan pentingnya pendidikan yang baik melalui ajaran dalam Alquran dan hadis. Surah Al-Tahrim ayat 6, misalnya, mengingatkan orang-orang beriman untuk menjaga diri dan keluarga mereka dari api neraka. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik anak-anak mereka agar menjadi pribadi yang taat dan berakhlak mulia.

Selain itu, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar, Rasulullah saw bersabda, bahwa setiap individu adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya, termasuk dalam hal mendidik anak.
Pembentukan adab dan akhlak yang baik dalam diri anak-anak adalah salah satu aspek penting dari pendidikan yang diwajibkan dalam Islam. Orang tua diharapkan mengajarkan adab terhadap Allah, seperti pentingnya ibadah dan ketakwaan, serta adab terhadap sesama, seperti bersikap sopan dan berbuat baik. Selain itu, mereka juga perlu mengajarkan adab terhadap lingkungan, misalnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Pendidikan ini tidak hanya membentuk karakter anak yang baik, tetapi juga menciptakan individu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Metode dan pendekatan dalam mendidik anak sangat bervariasi dalam Islam. Namun prinsip-prinsip seperti keteladanan, nasihat, dan disiplin dengan kasih sayang selalu diutamakan. Orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka, karena anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua.

Memberikan nasihat dan bimbingan secara bijaksana, serta menegakkan disiplin dengan kasih sayang, adalah kunci untuk mendidik anak dengan efektif. Pendidikan yang baik dari orang tua tidak hanya berdampak pada individu anak, tetapi juga berpengaruh pada stabilitas dan moralitas masyarakat secara keseluruhan. Anak-anak yang dibesarkan dengan adab dan akhlak yang baik akan tumbuh menjadi individu yang berkontribusi positif bagi masyarakat. Oleh karena itu, kewajiban orang tua dalam mendidik anak-anak mereka merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting bagi kemajuan dan kebaikan bersama.

Meskipun demikian, orang tua sering menghadapi tantangan dalam mendidik anak-anak mereka, terutama di era modern ini. Pengaruh media dan teknologi, serta lingkungan sosial yang beragam, dapat menjadi hambatan dalam menanamkan nilai-nilai Islami. Orang tua perlu mengawasi penggunaan media oleh anak-anak dan mengarahkan mereka pada konten yang mendidik.

Selain itu, menjelaskan dengan bijaksana dan memberikan pemahaman yang kuat tentang adab dan akhlak islami kepada anak-anak sangat diperlukan. Penegakan hukum yang tegas dan adil adalah elemen kunci dalam menjaga moralitas masyarakat. Ketika hukum tidak ditegakkan dengan konsisten, perilaku tidak bermoral seperti korupsi, kriminalitas, dan pelanggaran etika dapat merajalela.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved