Konflik Palestina vs Israel
10 Tentara Israel IDF Tewas Hirup Gas Beracun di Pangkalan Militer Gurun Negev
Sepuluh tentara Israel (IDF) dilaporkan tewas karena menghirup gas beracun saat manuver militer di pangkalan tentara pendudukan di Israel selatan.
SERAMBINEWS.COM - Sebanyak sepuluh tentara Israel (IDF) dilaporkan tewas karena menghirup gas beracun saat manuver militer di pangkalan tentara pendudukan di Israel selatan.
Surat kabar Jerusalem Post melaporkan, juru bicara militer Israel mengumumkan insiden tersebut pada Selasa malam, menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan atas insiden tersebut.
Korban luka dilarikan untuk mendapat perawatan di rumah sakit terdekat.
Bulan lalu, tentara pendudukan Israel mengumumkan bahwa 9 tentara terluka akibat ledakan senjata dan amunisi di pangkalan militer Tzalim di Gurun Negev.
Radio Tentara Israel mengatakan – pada saat itu – bahwa tentara tersebut terluka ketika mereka berada di dekat lokasi ledakan.
Lokasi Penyiksaan Kejam
Selain sebagai pangkalan militer, fasilitas di Gurun Negev disebut juga sebagai lokasi penyiksaan kejam bagi warga Palestina yang ditahan pasukan pendudukan Israel.
Hal ini diketahui dari pengakuan Pengungkap fakta (whistleblower) Israel yang secara blak-blakan mengungkapkan kondisi yang meresahkan di kamp gurun Sde Teiman, sebuah pangkalan militer yang berubah menjadi pusat penahanan di gurun Negev, menurut laporan CNN pada Jumat (10/5/2024).
Fasilitas ini menahan warga Palestina yang ditangkap selama invasi Israel ke Jalur Gaza.
Para whistleblower, yang berisiko terkena dampak hukum dan pembalasan dari kelompok yang mendukung kebijakan garis keras Israel di Gaza, menggambarkan para tahanan yang ditahan di bawah pengekangan fisik yang ekstrem.
“Barisan pria berbaju olahraga abu-abu terlihat duduk di atas kasur setipis kertas, dipagari kawat berduri. Semua tampak dengan mata tertutup, kepala mereka tertunduk berat di bawah sorotan lampu sorot,” kata laporan itu, mengutip pengakuan para pengungkap fakta.
“Kami diberitahu bahwa mereka tidak diizinkan bergerak. Mereka harus duduk tegak. Mereka tidak diperbolehkan berbicara. Tidak diperbolehkan mengintip di balik penutup mata mereka.”
Laporan tersebut mengatakan para tahanan “ditempatkan di bawah pengekangan fisik yang ekstrim, dan sebuah rumah sakit lapangan di mana para tahanan yang terluka diikat ke tempat tidur mereka, mengenakan popok dan diberi makan melalui sedotan.”
Baca juga: VIDEO - Wujud Drone Yafa, Senjata Baru Houthi Mampu Bobol Pusat Israel, Bikin IDF Kebingungan
Tidak Dianggap Sebagai Manusia
Seorang whistleblower, yang bekerja sebagai petugas medis di rumah sakit lapangan di fasilitas tersebut, mengatakan: “Mereka menghilangkan segala sesuatu yang menyerupai manusia.”
Artinya, para tahanan yang ditangkap tidak lagi dianggap sebagai manusia. Perlakuan yang para tahanan terima juga melanggar hak asasi manusia.
Disebutkan bahwa penjaga diperintahkan untuk membungkam tahanan dan memilih individu yang “bermasalah” untuk dihukum.
Pengungkap fakta lainnya mengatakan pemukulan dilakukan “bukan untuk pengumpulan intelijen,” namun karena “balas dendam.”
Pernyataan para pelapor juga menimbulkan kekhawatiran tentang perawatan medis di fasilitas tersebut.
Yang lain melaporkan “anggota badan tahanan diamputasi karena luka yang diderita akibat diborgol terus-menerus; prosedur medis terkadang dilakukan oleh petugas medis yang tidak berkualifikasi,” tambah laporan itu.
Menanggapi permintaan komentar CNN, militer Israel menyatakan bahwa setiap tuduhan pelanggaran “diperiksa dan ditangani sebagaimana mestinya.”
Pihak militer Israel tidak secara langsung menyangkal laporan bahwa para tahanan dilucuti pakaiannya atau dipakaikan popok, namun mengatakan bahwa para tahanan “diberikan kembali pakaian mereka setelah mereka bertekad untuk tidak menimbulkan risiko keamanan,” kata laporan itu.
Media Israel: IDF Sensor Jumlah Tentara yang Tewas dalam Serangan Terbaru Hizbullah di Utara
Sejumlah Media Israel pada Selasa atau Rabu (24/7/2024) malam melaporkan indikasi adanya serangan mematikan yang diterima pasukan pendudukan Israel di kawasan perbatasan Utara dengan Lebanon.
Media Israel mengistilahkan serangan mematikan itu sebagai 'peristiwa sulit di utara'.
Media Ibrani mengatakan insiden keamanan yang diduga adalah konfrontasi dengan gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon tersebut masih harus disensor.
"Hal ini mengindikasikan sejumlah tentara tewas dalam serangan Hizbullah," tulis laporan Khaberni, Rabu .
"Media Ibrani tidak mempublikasikan rincian kejadian keamanan sebelum tentara Israel menyetujui publikasi tersebut" tambah laporan tersebut.
Ratusan Roket dalam Dua Hari
Pada akhir pekan kemarin, gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon mengintensifkan serangan mereka ke wilayah pendudukan Israel dalam dua hari belakangan.
Pada Sabtu (20/7/2024), TV Al-Jazeera mengkonfirmasi adanya peluncuran sekitar 30 rudal dari Lebanon selatan menuju Golan dan Jari Galilea yang diduduki, di utara entitas Zionis.
Serangan ini menyusul peluncuran sebanyak 65 roket Hizbullah ke wilayah Israel pada Jumat (19/7/2024).
Artinya, secara total hampir 100 rudal diluncurkan Hizbullah ke teritorial Israel dalam dua hari terakhir saja.
Adapun serangan Hizbullah pada Jumat, IDF mengklaim sebagian dari rudal itu telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome, dilansir The Times of Israel.
Serangan tersebut langsung dikonfirmasi oleh Hizbullah.
Gerakan perlawanan Lebanon itu mengakui pihaknya telah menembakkan serentetan rudal besar ke pangkalan militer Israel di wilayah Galilea Utara, dekat perbatasan selatan Lebanon.
Berbeda dari klaim IDF, Hizbullah menyebut serangan itu menyebabkan kebakaran dan menghancurkan beberapa bagian pangkalan militer Israel.
Hizbullah juga melancarkan serangan terhadap pemukiman Israel utara di Mitzpe Abirim "untuk pertama kalinya menggunakan rudal Katyusha."
Dikutip dari Anadolu Ajansi, Hizbullah mengatakan serangan itu merupakan respons dari aksi Israel terhadap warga sipil di kota Safad al-Batikh, Majdal Salam, dan Shaqra di Lebanon selatan.
Di kesempatan yang sama, Hizbullah juga mengungkapkan dua peluru yang ditembakkan tentara Israel jatuh di dekat kantor polisi di Marj Junction di kota Hula, Lebanon selatan.
Baca juga: Takut Mimpi Buruk Jadi Kenyataan, Buya Yahya Ajak Lakukan Hal Ini Saat Terbangun dari Tidur
Baca juga: 18 Orang Tewas Kecelakaan Pesawat di Nepal, Pilot Hanya Luka dan Satu-satunya yang Selamat
Baca juga: VIDEO - Wujud Drone Yafa, Senjata Baru Houthi Mampu Bobol Pusat Israel, Bikin IDF Kebingungan
Kisah Suleiman Obeid, Tewas Ditembak Tentara Israel Saat Mengantre Makanan, Dijuluki Pele Palestina |
![]() |
---|
Israel Ultimatum Warga Gaza, Harus Angkat Kaki Sebelum 7 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Citra Satelit Ungkap Gerak-Gerik Tank Israel Jelang Pencaplokan, Gaza di Ujung Tanduk |
![]() |
---|
Israel Sengaja Buat Warga Gaza Mati Kelaparan agar Hamas Menyerah atas Perintah Netanyahu |
![]() |
---|
Viral di Medsos, Warga Israel Kesakitan Tertimpa Kulkas Rampasan dari Warga Palestina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.