Berita Aceh Barat
Alhamdulillah, Hujan Lebat Guyur Aceh Barat, Sangat Membantu Pemadaman Karhutla yang Hampir 10 Hari
Hingga pukul 14.54 WIB, hujan masih terus mengguyur Kota Meulaboh dan sekitarnya, sehingga tentunya sangat membantu memadamkan api yang membakar lahan
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Mursal Ismail
Hingga pukul 14.54 WIB, hujan masih terus mengguyur Kota Meulaboh dan sekitarnya, sehingga tentunya sangat membantu memadamkan api yang membakar lahan gambut dan hutan di sejumlah kecamatan di Aceh Barat.
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Hujan deras yang mengguyur Aceh Barat, Minggu (28/7/2024) siang memberikan harapan baru dalam penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda wilayah tersebut.
Setelah kemarau panjang selama satu bulan terakhir, hujan yang turun sejak siang ini mulai membasahi titik-titik kebakaran di kawasan Aceh Barat.
Hingga pukul 14.54 WIB, hujan masih terus mengguyur Kota Meulaboh dan sekitarnya, sehingga tentunya sangat membantu memadamkan api yang membakar lahan gambut dan hutan di sejumlah kecamatan di Aceh Barat.
Hujan ini sangat diharapkan dapat mengurangi intensitas kebakaran yang telah menghanguskan lahan seluas 11,296 hektare di 14 desa, yang tersebar di 21 titik di sembilan kecamatan.
Sebagai respons terhadap bencana ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat pada Sabtu (27/7/2024) kemarin telah menetapkan status siaga darurat bencana Karhutla.
Penetapan status ini dilakukan setelah rapat koordinasi yang melibatkan unsur Forkopimda, dinas teknis, serta pihak BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Cut Nyak Dhien Nagan Raya pada 25 Juli 2024.
Baca juga: Roket Hizbullah Tewaskan 12 Anak Israel saat Main Bola, Iran Beri Peringatan, IDF Siapkan Balasan
Plt Kepala BPBD Aceh Barat, T Ronal, Sabtu kemarin mengungkapkan, bahwa penetapan status siaga darurat ini merupakan langkah strategis untuk menangani bencana secara efektif.
"Eskalasi kebakaran hutan dan lahan ini telah berdampak pada sembilan kecamatan di Aceh Barat dan berlangsung hampir 10 hari.
Potensi kebakaran masih bisa berlanjut, mengingat prakiraan cuaca dari BMKG yang menyebutkan kekeringan dapat berlanjut hingga pertengahan Agustus," jelas T Ronal.
Status siaga darurat ini berlaku dari 25 Juli 2024 hingga 23 September 2024 dan mencakup pembentukan Pos Komando yang melibatkan berbagai perangkat daerah dan instansi terkait.
Pos Komando ini diharapkan dapat mengkoordinasikan penanganan kebakaran secara terpadu dan sesuai prosedur.
Wilayah yang terdampak kebakaran meliputi Johan Pahlawan, Meureubo, Samatiga, Woyla Barat, Bubon, Arongan Lambalek, Kawai IX, dan Panton Reu di Kecamatan Woyla Induk.
Baca juga: Usut Penyebab Tewasnya Selebgram Ella Nanda Sari Usai Sedot Lemak, Polisi Periksa 2 Saksi
Kebakaran ini juga menimbulkan kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dengan turunnya hujan, diharapkan proses pemadaman api dapat berjalan lebih efektif dan dampak dari kebakaran dapat diminimalisir.
Pihak berwenang terus memantau situasi dan berkoordinasi dalam upaya penanganan dan mitigasi bencana ini. (*)
| Mahasiswa Teknik Industri UTU Dalami Proses Produksi CPO di PT ASN |
|
|---|
| DPRK Aceh Barat Setujui Rancangan KUA-PPAS 2026 |
|
|---|
| 19 Peserta FODP Lulus dan Dikontrak Jadi Karyawan AMM di Site Mifa |
|
|---|
| Keuchik Balee Berikan Pesan kepada Lulusan FODP Agar Ikuti Aturan Perusahaan |
|
|---|
| Ketua STAIN Meulaboh Terima SK Guru Besar Ilmu Fiqh Siyasah Modern |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.