Pilkada 2024

Dinamika Politik Aceh Tidak Stabil, Eks Komisioner KIP: Makin di Akhir, Pilkada Menjadi Tidak Seksi

“Ini yang uniknya. Apakah ini mau maju Gubernur, Bupati dan Wali Kota semata tanpa pasangan?,” ujar Tgk Akmal dalam program podcast Serambi Spotlight.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM
Komisioner KIP Aceh periode 2018-2023, Tgk Akmal Abzal (kiri) dalam program Serambi Spotlight dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Rabu (31/7/2024). 

Dia menegaskan, sosok kepala daerah bukanlah seperti menunjuk orang untuk menjadi Ketua Pemuda atau Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP). Ini menyangkut hajat hidup orang banyak.

“Makin di akhir, Pilkada ini menjadi tidak seksi” ucapnya.

Karena itu, kata Tgk Akmal, dinamika seperti ini harus dihentikan dengan cara partai politik sebelum masuk minggu kedua Agustus 2024 harus sudah selesai penentuan pasangan calon kepala daerah.

Sebab, dalam proses penelitian persyaratan calon nantinya, sangat dimungkinkan calon kepala daerah tersebut gugur.

Ia menilai, Pilkada kali ini menjadi tidak seksi disebabkan oleh efek domino dari Pemilu yang lalu.

Ketika ada peserta Pemilu menyatakan maju di Pilkada, hal ini akan berorientasi pada biaya yang bakal dikeluarkannya..

Lalu, kata Tgk Akaml, ada Peraturan KPU yang menyatakan bahwa jika ada calon legislatif terpilih yang ingin mencalonkan diri sebagai kepala daerah diharuskan membuat surat pengunduruan diri sebagai anggota legislatif.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada seluruh partai politik untuk segera mengumumkan pasangan calon pada Pilkada 2024.

“Kepala daerah dan wakilnya merupakan instrument penting,” pungkas Komisioner KIP Aceh periode 2018-2023 ini.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved