BPN Launching Layanan Elektronik Pada 19 Kantor Pertanahan, Kini Seluruh Aceh Sudah Digital

"Hari ini kami secara resmi mengalihkan layanan-layanan yang selama ini manual menjadi elektronik. Walaupun demikian, kita masih ada masa-masa transisi untuk penyesuaian. Kami berharap launching ini merupakan salah satu cara kita sosialisasi serta memohon dukungan dari seluruh stakeholder," kata Shafik.

Laporan Muhammmad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Aceh meluncurkan layanan elektronik pada 19 Kantor Pertanahan di kabupaten/kota di Aceh.

Peluncuran transisi layanan manual ke elektronik itu berlangsung pada, Kamis (1/8/2024) pagi di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh.

Dengan peluncuran itu, maka kini seluruh kantor BPN di Aceh sudah terkoneksi dengan layanan elektronik.

Karena sebelumnya, BPN di empat kota sudah lebih dahulu menerapkan layanan elektronik, yaitu Banda Aceh, Sabang, Langsa, dan Lhokseumawe.

19 BPN yang mulai menerapkan layanan elektronik tadi, adalah Subulussalam, Simeulue, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Besar, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues,Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Jaya, dan Aceh Barat.

Kepala Kanwil BPN Aceh, M Shafik Ananta Inuman ST MUM saat peluncuran menyampaikan, layanan elektronik ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan, mengurangi kesalahan, dan menghilangkan berbagai pelanggaran terkait penggunaan sertifikat.

"Hari ini kami secara resmi mengalihkan layanan-layanan yang selama ini manual menjadi elektronik. Walaupun demikian, kita masih ada masa-masa transisi untuk penyesuaian. Kami berharap launching ini merupakan salah satu cara kita sosialisasi serta memohon dukungan dari seluruh stakeholder," kata Shafik.

Menurut Shafik, pentingnya penerapan teknologi informasi dalam pelayanan publik, terutama di era revolusi industri 4.0 ini.

Ia menyampaikan bahwa transformasi digital layanan pertanahan merupakan wujud komitmen Kementerian ATR/BPN untuk menyediakan layanan berbasis teknologi modern.

Dirinya mengatakan, dengan peralihan layanan kepada sistem berbasis elektonik ini dapat mencegah terjadinya berbagai penyalahgubaan sertifikat tanah.

Ia berharap ke depan tidak ada lagi penyalahgunaan sertifikat.

Baca juga: Tenaga Ahli Menteri ATR/BPN: Tanah Ulayat di Aceh Besar Segera Terwujud

Sebelumnya, layanan elektronik telah diluncurkan di empat kota dengan jumlah layanan mencapai 500.

Tahun ini, Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) ditargetkan mencapai 50 ribu sertifikat, semuanya dilakukan secara elektronik.

"Kita berharap semua kegiatan strategis nanti akan elektronik," ujarnya.

Peluncuran layanan elektronik ini juga bertujuan untuk memangkas waktu proses administrasi hingga 40 persen.

"Proses pengukuran tetap manual, tetapi administrasi perkantoran menjadi lebih sederhana dan cepat," jelasnya.

Dengan adanya layanan elektronik ini, BPN Provinsi Aceh berkomitmen untuk memberikan layanan yang lebih efisien dan transparan kepada masyarakat.

Safhik juga membandingkan, layanan sistem elektronik ini juga cukup mudah dibandingkan dengan sistem manual.

Kepala Dinas Pertanahan Aceh, Sunawardi yang mewakili Pj Gubernur Aceh menyampaikan, dengan beralihnya pelayanan BPN dari manual ke elektronik diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Menurutnya, modernisasi layanan pertanahan sangat penting.

"Dengan adanya sertifikat elektronik, proses administrasi akan menjadi lebih mudah dan aman," katanya.(*)

Baca juga: Gelar Sertijab, Kakanwil BPN Aceh Kini Dijabat Shafik Ananta Inuman