Konflik Palestina vs Israel

Israel Bunuh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Media AS New York Times: Keamanan Iran Memalukan

Media di Amerika Serikat (AS) The New Times menyebut, keamanan Iran gagal mencegah serangan Israel membunuh Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh memalukan.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
ANWAR AMRO/AFP
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Ismail Haniyeh terbunuh dalam serangan udara Zionis di kediamannya di Teheran. Media di Amerika Serikat (AS) The New Times menyebut, keamanan Iran gagal mencegah serangan Israel membunuh Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh adalah memalukan. 

Sementara di sisi lain Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei kabarnya memerintahkan serangan langsung ke Israel usai Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh terbunuh.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei telah mengeluarkan perintah bagi Iran untuk menyerang Israel secara langsung, sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas itu di Teheran, Rabu (31/7/2024)

Tiga pejabat Iran yang diberi pengarahan tentang perintah tersebut mengatakan, Khamenei memberikan perintah pada pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran pada Rabu pagi, tak lama setelah diumumkan Haniyeh terbunuh.

Ketiga pejabat Iran, termasuk dua di antaranya anggota Garda Revolusi itu meminta agar nama mereka tidak dipublikasikan karena tidak berwenang untuk berbicara di depan umum.

Iran dan Hamas menuduh Israel atas pembunuhan tersebut. Sementara Israel yang tengah berperang dengan Hamas di Jalur Gaza, tidak mengakui atau membantah pembunuhan Haniyeh, yang berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran.

Israel memiliki sejarah panjang dalam membunuh musuh di luar negeri, termasuk ilmuwan nuklir dan komandan militer Iran.

Selama hampir 10 bulan perang di Gaza, Iran telah mencoba untuk mencapai keseimbangan, memberikan tekanan pada Israel dengan meningkatkan serangan secara tajam oleh sekutu dan pasukan proksinya di wilayah tersebut, sambil menghindari perang habis-habisan antara kedua negara.

Pada April lalu, Iran sempat melancarkan serangan terbesar dan paling terbuka terhadap Israel dalam beberapa dekade permusuhan.

Iran meluncurkan ratusan rudal dan pesawat nirawak sebagai balasan atas serangan Israel terhadap kompleks kedutaannya yang menewaskan beberapa komandan militer di Damaskus, Suriah.

Namun, unjuk kekuatan itu pun sudah diketahui jauh sebelumnya, hampir semua senjata ditembak jatuh oleh Israel dan sekutunya, dan hanya sedikit kerusakan yang terjadi.

Sekarang tidak jelas seberapa kuat Iran akan menanggapi, apakah Iran akan sekali lagi mengkalibrasi serangannya untuk menghindari eskalasi.

Komandan militer Iran sedang mempertimbangkan serangan kombinasi lain dengan pesawat nirawak dan rudal terhadap target militer di sekitar Tel Aviv dan Haifa.

Tetapi pihaknya akan berusaha menghindari serangan terhadap target sipil, demikian kata pejabat Iran.

Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah serangan terkoordinasi dari Iran dan front lain tempat Iran memiliki pasukan sekutu, termasuk Yaman, Suriah, dan Irak, untuk efek maksimal, kata mereka.

Khamenei yang memegang keputusan akhir dalam semua masalah negara dan juga panglima tertinggi angkatan bersenjata, menginstruksikan komandan militer dari Garda Revolusi dan angkatan darat untuk menyiapkan rencana serangan dan pertahanan jika perang meluas dan Israel atau Amerika Serikat menyerang Iran, kata para pejabat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved