Konflik Palestina vs Israel
Israel Bunuh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Media AS New York Times: Keamanan Iran Memalukan
Media di Amerika Serikat (AS) The New Times menyebut, keamanan Iran gagal mencegah serangan Israel membunuh Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh memalukan.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Dalam pernyataan publiknya tentang kematian Haniyeh, pemimpin tertinggi Iran itu mengisyaratkan bahwa pihaknya akan membalas dendam secara langsung.
"Kami melihat pembalasan atas darahnya sebagai tugas kami," kata Khamenei.
Karena hal itu terjadi di wilayah Republik Islam, dia mengatakan Israel telah menyiapkan panggung untuk menerima hukuman berat.
Pernyataan dari pejabat Iran lainnya, termasuk presiden baru, Masoud Pezeshkian, kementerian luar negeri, Garda Nasional dan misi Iran untuk PBB, juga mengatakan secara terbuka bahwa Iran akan membalas terhadap Israel dan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri terhadap pelanggaran terhadap kedaulatannya.
Iran dan pasukan regional yang didukungnya termasuk Hamas, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan sejumlah milisi di Irak, membentuk apa yang mereka sebut sebagai poros perlawanan.
Para pemimpin kelompok tersebut berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Pezeshkian pada Selasa kemarin.
Sementara Haniyeh dibunuh pada Rabu, sekitar pukul 2 pagi waktu setempat setelah menghadiri upacara dan bertemu dengan Khamenei.
Pembunuhan itu mengejutkan para pejabat Iran, yang menggambarkannya sebagai tindakan melewati batas merah.
Turki: Genosida Netanyahu akan Berakhir seperti Masa Hitler
Sementara pada kesempatan berbeda, diberitakan sebelumnya Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan mengungkapkan, genosida (pembunuhan besar-besaran suatu bangsa atau ras) yang dilakukan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu akan berakhir seperti masa Hitler.
"Sebagaimana berakhirnya genosida yang dilakukan Hitler, demikian pula genosida Netanyahu akan berakhir," tulis pernyataan Kemlu Turki dilansir dari Anadolu Agency, Senin (29/7/2024).
"Sama seperti Nazi yang melakukan genosida dituntut pertanggungjawaban, mereka yang berusaha menghancurkan Palestina juga akan dimintai pertanggungjawaban," sambungnya.
Kemlu Turki itu mengatakan, semua pihak akan berpihak pada Palestina, negara ini tidak dapat dihancurkan.
"Umat manusia akan berdiri bersama Palestina. Kalian tidak akan dapat menghancurkan Palestina," tambahnya.
Sementara Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan mengatakan, Presiden Turki Erdogan telah menjadi suara bagi hati nurani umat manusia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.