Konflik Palestina vs Israel

Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas Musuh Nomor Satu Israel, Dipenjara Zionis Lebih Dua Dekade

Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin politik menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.

Editor: Faisal Zamzami
MAHMUD HAMS/AFP
Ketua sayap politik gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza Yahya Sinwar menghadiri rapat umum untuk mendukung masjid al-Aqsa Yerusalem di Kota Gaza pada 1 Oktober 2022. Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar dikabarkan dikepung dan terisolasi di dalam bungkernya. Pengepungan itu terjadi saat tentara Israel masuk ke Gaza. 

SERAMBINEWSW.COM - Inilah Profil  Yahya Sinwar sebagai pemimpin politik baru Hamas.

Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin politik menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.

Yahya Sinwar diumumkan menjadi pemimpin politik baru Hamas pada Selasa (6/8/2024) waktu setempat, diberitakan Reuters, Rabu (7/8/2024).

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan terpilihnya Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut, menggantikan sang syahid, Komandan Ismail Haniyeh, semoga Allah merahmatinya," kata gerakan itu dalam sebuah pernyataan singkat.

Pemimpin Palestina yang berbasis di Gaza itu adalah musuh publik nomor satu di Israel.

Jadi, dengan memilihnya sebagai kepala biro politiknya, Hamas mengirimkan pesan pembangkangan kepada pemerintah Israel.

Namun masih belum jelas bagaimana Sinwar dapat berkomunikasi dengan sesama anggota Hamas, menjalankan operasi politik harian gerakan tersebut, dan mengawasi negosiasi gencatan senjata Gaza saat bersembunyi.

Yahya Sinwar dikenal sebagai orang yang diduga memelopori serangan Hamas ke Israel pada  7 Oktober 2023.

Dia adalah pemimpin Hamas yang paling berkuasa usai Ismail Haniyeh meninggal.

Lalu, siapa itu Yahya Sinwar yang kini menjadi pemimpin politik Hamas?

Baca juga: Hamas Resmi Umumkan Yahya Sinwar Sebagai Pengganti Ismail Haniyeh, Sosok Paling Ditakuti Israel

Profil Yahya Sinwar

Yahya Sinwar lahir pada 1962 di kamp pengungsi warga Palestina di Kota Khan Younis, Gaza selatan.

Keluarganya terpaksa mengungsi selama perang jelang pembentukan Israel.

Pada 1987, Hamas kemudian dibentuk. Yahya lalu bergabung dengan Hamas pada akhir 1980-an, dikutip dari The New York Times, Selasa.

Pendiri Hamas, Sheik Ahmed Yassin merekrut Yahya sebagai kepala unit keamanan internal bernama Munazzamat al Jihad w'al-Dawa atau Al Majd.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved