Breaking News

Berita Aceh Jaya

Kontrak 2021, 370 Ha Replanting di Aceh Jaya Hingga Kini belum Dikerjakan, Ini Tanggapan Koperasi 

Seorang perwakilan penerima, Maulidi mengatakan program replanting di Desa Ceurace, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya, itu sudah dilakukan penandatangan

Penulis: Riski Bintang | Editor: Mursal Ismail
For serambinews.com
Lokasi replanting yang dikerjakan Koperasi Beu'ek Makmu Sabe milik masyarakat Ceurace, Aceh Jaya. Foto direkam beberapa waktu lalu. 

Seorang perwakilan penerima, Maulidi mengatakan program replanting di Desa Ceurace, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya, itu sudah dilakukan penandatanganan kontrak sejak tahun 2021. 

Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya

SERAMBINEWS.COM, CALANG - Sejumlah penerima manfaat program replanting atau peremajaan tanaman kelapa sawit rakyat di Desa Ceurace, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya, mempertanyakan kejelasan dari program itu. 

Seorang perwakilan penerima, Maulidi mengatakan program replanting di Desa Ceurace, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya, itu sudah dilakukan penandatanganan kontrak sejak tahun 2021. 

"Kita pembuatan kontrak itu tahun 2021 lalu dan sampai sekarang tidak ada hasil apa-apa," ungkapnya.

Maulidi didampingi sejumlah masyarakat lainnya mengatakan  awalnya replanting yang dikerjakan koperasi Beu'ek Makmu Sabe itu sudah membersihkan lahan sekitar 40 hektare dari total sesuai kontrak 370 hektare.

Namun, usai dilakukan pembersihan itu, pihak koperasi tidak melanjutkan pekerjaan baik pembersihan lokasi lain atau penanaman pohon kelapa sawit.

"Lokasi yang dibersihkan itupun berada tepat di perbatasan desa Ceurace," tandasnya.

Baca juga: Nasib Anies Baswedan di Pilkada Jakarta di Ujung Tanduk, Sinyal Nasdem, PKS, dan PKB Merapat ke KIM

Kemudian, pada tahun 2022 pihak koperasi kembali melakukan pembersihan lahan di mana luas lahan yang dibersihkan sekitar 30 hektera di dekat permukiman warga.

"Jadi pertama dibersihkan di ujung perbatasan desa, kemudian dibersihkan di dekat pemukiman, jadi ujung sana dibersihkan, ujung sini dibersihkan, sedangkan ditengah tidak dibersihkan," ungkap Maulidi.

"Kondisi sekarang sudah jadi semak belukar lagi, bahkan sudah ditumbuhi pohon pohon besar karena sudah beberapa tahun terbengkalai," tambahnya.

Selain melakukan pembersihan di dua titik tersebut, pihak koperasi sendiri juga sudah memasukan sejumlah bibit sawit.

Hanya saja bibit sawit yang dibawa ke lokasi hanya dua mobil Jeep bak terbuka pada tahun 2024.

"Jadi kalau dalam satu mobil itu paling banyak 100 batang, maka hanya ada 200 batang yang di bawa, itu paling cukup untuk ditanami sekitar 1,5 hektare dari luas 370 hektare," ungkapnya. 

Baca juga: VIDEO Pasukan Laut Iran Dapat Dua Ribu Lebih Rudal Baru Akan Tenggelamkan Kapal Musuh

"Kemudian bibit yang pernah dibawa itu diambil kembali atau dibawa lagi oleh pihak koperasi tersebut," jelas Maulidi.

Pihaknya, kata Maulidi sudah pernah melakukan upaya konfirmasi kepada pengurus koperasi yang mengerjakan kegiatan tersebut. 

Namun pihak koperasi menyebutkan mereka tidak mau bertanggungjawab karena bukan ketua koperasi itu sebagai pengguna anggaran.

"Jika untuk melanjutkan yang dulu itu, tidak ada uang lagi, dia hanya akan melanjutkan sebesar sisa anggaran yang ada," tutup Maulidi mengutip jawaban pihak koperasi tersebut. 

Tanggapan pihak koperasi

Pihak Koperasi Beu'ek Makmu, Sabe Jupriadi, yang dikonfirmasi Serambinews.com mengakui pelaksanaan replanting di desa Ceurace, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya, belum selesai dikerjakan.

"Yang pertama iya, itu saya ketua koperasi tersebut yang pertama, setelah itu saya sudah diganti oleh Sudirman," ungkapnya.

Baca juga: Polres Aceh Barat Tangkap Tersangka Dugaan Korupsi Pengelolaan Produksi Kedelai

Jupriadi menjelaskan, posisinya sebagai Ketua Koperasi  Beu'ek Makmu Sabe sudah ditukar beberapa tahun lalu oleh Sudirman yang merupakan pemilik koperasi tersebut.

Namun, dirinya juga membenarkan jika beberapa waktu lalu masyarakat menghubungi dirinya untuk melanjutkan pekerjaan peremajaan sawit seluas 370 hektare itu.

Dalam keterangan kepada Serambinews.com, ia mengaku tidak mampu melakukan lanjutan pekerjaan, jika pekerjaan yang pertama tidak dipertanggungjawabkan.

"Terakhir konfirmasi mereka (masyarakat-red) meminta untuk digagas kembali, diminta kerja kembali. 

Tapi kami tidak mampu kalau yang pertama tidak dipertanggungjawabkan, jadi nanti kalau ada temuan kita tidak mampu, jadi harus ada konfirmasi yang awal dulu," sebutnya.

Dirinya juga mengatakan jika sudah melakukan koordinasi dengan pihak dinas Pertanian Aceh Jaya untuk mencari solusi agar kegiatan replanting tersebut dapat dilaksanakan kembali.

Sementara itu, Sudirman yang disebutkan Jupriadi sebagai pemilik koperasi belum memberikan respon atas konfirmasi yang dilakukan oleh Serambinews.com.

Pesan singkat yang dikirimkan Serambinews.com, hingga saat ini belum mendapatkan jawaban, bahkan upaya telpon yang dilakukan juga tidak membuahkan hasil. (*)
 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved