Berita Kutaraja

MATRA Kecam Kontes Waria Mengatasnamakan Wakil dari Aceh, Tuanku Warul: Mencemarkan Nama Baik Aceh

“Maka siapa pun yang mengatasnamakan Aceh untuk tujuan kemungkaran, akan kita kecam keras,” tegas Tuanku Warul yang juga Pewaris Kesultanan Aceh ini.

Penulis: Saifullah | Editor: Saifullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua Umum DPW MATRA Aceh, Tuanku Warul Waliddin (kiri), bersama Sekjen Sayyid Muslim Albahsin (tengah), dan Bendahara Teuku Asril. 

Laporan Saifullah | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - DPW Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) Aceh bereaksi keras terkait viralnya kontes transgender atau waria yang mencatut nama Aceh.

Pasalnya, dalam kontes tersebut, ada peserta yang ikut dengan mengatasnamakan perwakilan dari Aceh.

Bahkan, peserta yang mengklaim diri dari Aceh tersebut juga ditasbihkan sebagai pemenang dalam kontes waria itu.

Menyikapi kontes yang diduga diadakan di Hotel Orchardz, Jakarta Pusat pada Minggu, 4 Agustus 2024 itu, Ketua DPW MATRA Aceh, Tuanku Warul Waliddin menyatakan, pihaknya sangat mengecam kegiatan yang dinilai sudah mencoreng nama baik Aceh.

Tuanku Warul menyatakan, kontes waria itu jelas-jelas sudah mencemarkan nama Aceh yang terkenal dengan julukan Bumi Serambi Mekkah.

“Kita tahu Aceh adalah negeri syariat Islam, maka hal-hal penyimpangan syariat harus dicegah dan ditentang keras,” ujar Tuanku Warul yang didampingi Sekretaris MATRA Aceh, Sayed Muslim Albahsin, dan Bendahara, Teuku Asril.

Oleh sebab itu, lanjutnya, DPW MATRA Aceh mendukung sikap tokoh Aceh di Jakarta yang mempolisikan panitia dan peserta kontes waria yang menggunakan nama Aceh.

“Kontes kecantikan waria ini masuk kategori kemungkaran dan perbuatan yang batil yang melanggar syariah, dan melanggar sunnatullah,” urai Tuanku Warul. 

“Maka siapa pun yang mengatasnamakan Aceh untuk tujuan kemungkaran, akan kita kecam keras,” tegas Tuanku Warul yang juga Pewaris Kesultanan Aceh ini.

Sekretaris MATRA Aceh, Sayid Muslim menambahkan, sikap panitia dan peserta kontes waria itu terkesan seperti mengolok-olok penerapan syariat Islam di Aceh.

“Kentara sekali kalau kegiatan ini seperti sengaja untuk mempermalukan Aceh. Mereka pasti tahu Aceh menerapkan syariat Islam, tapi mengapa justru mengatasnamakan wakil Aceh di ajang yang jelas-jelas bertentangan dengan syariat Islam,” kecamnya.

Untuk itu, papar Sayid Muslim, harus ada tindakan tegas terhadap panitia dan peserta kontes waria tersebut.

“Apa yang terjadi ini kalau kita diamkan maka akan semakin merajalela dan seolah-olah kita membenarkan kegiatan ini,” ulasnya. 

“Nabi melarang umatnya berlaku khunsa alias waria. Kami harap kita harus menjaga marwah Aceh sebagai Negeri Syariat,” pungkas Sayid Muslim Albahsin yang juga Ketua Rabithah Alawiyah ini.

“Kami atas nama Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) Aceh menyatakan bahwa perbuatan dalam kegiatan kontes waria tersebut adalah melanggar agama, adat, dan norma dalam kehidupan masyarakat Aceh,” tandasnya.

“Maka, kami minta kegiatan tersebut harus ditindak tegas secara hukum,” pungkas Sayid Muslim.

Seperti diketahui, kontes waria yang ‘mencatut’ nama Aceh tersebut memang mendapat kecaman luas dari masyarakat Bumi Serambi Mekkah.

Selain MATRA Aceh, kecaman keras juga sudah disuarakan kalangan dayah dan FPI Aceh.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved