Opini
Alat Kontrasepsi untuk Siswa
Meskipun sebagian menilai bahwa maksud kehadiran pasal tersebut bertujuan untuk melindungi siswa yang sudah menikah dan menunda kehamilannya demi kela
Camkan secara mendalam pada anak bahwa menikah harus di usia matang yang sudah siap lahir batin sebab yang belum dewasa rentan percekcokan. Minim tanggung jawab, fisik yang lemah rentan pendarahan, anak yang lahir bisa stunting dan lainnya. Kemudian, para pemangku kebijakan mulai dari level gampong membuat program memperkokoh ketahanan keluarga, sosialisasi dan edukasi pada anak-anak sejak dini akan bahaya dan dampak dari pergaulan bebas. Tidak dengan cara instan menyediakan alat kontrasepsi pada anak apalagi anak zaman sekarang secara fisik sangat matang, tetapi sebaliknya dari segi akal pikiran masih perlu pendewasaan.
Dari segi emosi mereka juga masih sangat labil, termasuk dalam hasrat seksual, gaya-gayaan percintaan yang referensinya dia dapatkan dari sinetron, film-film percintaan yang disiarkan di TV, bioskop-bioskop, mereka hanya tahu meniru tanpa mengerti konsekuensi dari tindakannya. Meskipun dilarang secara agama, tidak sedikit anak remaja berpacaran dan gayanya diwarnai oleh banyak hal di luar logika kehidupan nyata.
Mereka masih terbalut dengan fantasi-fantasi indahnya percintaan sehingga melakukan hal-hal terlarang. Maka bagaimana nasib mereka jika alat kontrasepsi ada di tangan mereka, tentu akan mudah disalahgunakan sehingga harapan kelak menjadi generasi emas akan sulit terwujud. Dengan demikian, PP ini bukanlah solusi tetapi para orang tua mengawalinya dengan berjuang dari rumah, ayah-ibu mempersiapkan visi misi terkait ketahanan keluarga dan membentengi buah hatinya dari dampak pergaulan bebas.
Andaikan saja setiap orang tua mau bertanggung jawab terhadap pengasuhan anak-anaknya maka tidak akan ada anak yang berani mendekati zina. Andai saja banyak anak teredukasi tentang ikhtilat dan khalwat dan bahaya pornografi dan porno aksi dari orang tuanya, maka tidak akan ada anak yang mau membeli alat kontrasepsi karena dinilai menjijikkan dan tabu bahkan mungkin mereka tidak mengenal benda tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.